Sebagai mahasiswa baik yang baru atau lama terkadang suka bertanya terkait investasi. Banyaknya pertanyaan mahasiswa tentang investasi ini karena mereka ingin juga mempelajari lebih jauh.Â
Dari proses tersebut diharapkan para mahasiswa bisa memulai untuk berinvestasi di beberapa instrumen. Selain itu pertanyaan ini juga muncul karena mereka bingung dalam menginvestasikan dananya.Â
Namun tujuan utama dari pertanyaan ini tidak lain adalah para mahasiswa bisa mendatangkan keuntungan dari proses investasi tersebut. Lalu apa saja pertanyaan yang sering mereka utarakan? Ini dia beberapa ulasannya
baca juga: Apakah Keputusan Investasi akan Mempengaruhi Nilai Perusahaan?
Seorang mahasiswa kerap menanyakan beberapa hal terkait investasi dan berikut beberapa pertanyaan yang sering diutarakan:
Untuk tanda ini sebenarnya ada beberapa namun yang paling terlihat pada keuntungan yang nantinya bisa diperoleh. Jika ada investasi yang menjanjikan keuntungan cepat dan besar dengan modal kecil maka itu bisa juga sebagai salah satu tandanya.Â
Selain itu, investasi yang tidak aman umumnya belum terdaftar di Bappebti dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jika kedua tanda ini sudah ada maka hindari untuk menanamkan modal di instrumen investasi tersebut.Â
Sebelum memulai investasi, pastikan kamu sudah memiliki tujuan finansial yang jelas. Misalnya beberapa investor memiliki tujuan untuk jangka pendek, sedang dan panjang.Â
Dari tujuan tersebut maka investor bisa menentukan terkait instrumen apa yang tepat untuk dipilih. Misalnya ingin berinvestasi jangka panjang maka bisa memilih reksadana dengan jangka waktu 5-10 tahun atau lebih.Â
Pertanyaan mahasiswa tentang investasi yang sering ditanyakan itu berkaitan dengan halal atau haramnya. Sesuai dengan fatwa MUI, hukum dari investasi ini bisa halal, mubah dan boleh.Â
Hanya saja dalam berinvestasi sebaiknya memilih instrumen saham yang bergerak sesuai dengan kaidah islam. Misalnya hindari berinvestasi atau membeli saham dari suatu perusahaan yang menjual minum-minuman keras.Â
Namun kini semua itu sudah bisa dihindari karena sudah ada saham dan reksadana syariah. Semua instrumen tersebut sudah sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional Indonesia.Â
Dibalik keuntungan yang didapatkan, investasi juga memiliki berbagai risiko yang berbeda. Hal seperti ini yang sering menjadi pertanyaan mahasiswa tentang investasi.Â
Hal yang paling terlihat dari risiko berinvestasi adalah dana yang ditanamkan tidak dijamin oleh LPS dan pemerintah. Namun untuk yang berinvestasi di saham, KSEI yang menjamin atas kepemilikan aset tersebut.Â
Selain itu risiko lain adalah kerugian besar yang didapatkan karena tidak paham analisa. Hal seperti ini sering terjadi khususnya bagi investor yang ikut-ikutan dalam berinvestasi saham dan tanpa belajar terlebih dahulu.Â
Saham bodong termasuk salah satu pertanyaan mahasiswa tentang investasi yang kini semakin trending. Sebab kata-kata ini sering diberitakan di media dan informasi ini perlu diketahui oleh setiap orang.Â
Kata bodong ini sebenarnya karena investasi tersebut tidak memiliki legalitas yang jelas di Indonesia. Misalnya robot trading, titip dana investasi, tanam modal berkedok ponzi dan yang lainnya.Â
Ketika dana dari berbagai investor sudah terkumpul, para pemimpinnya pun lari membawa uang tersebut. Hal-hal seperti ini harus diantisipasi agar kamu tidak terlalu terjebak ke investasi bodong yang dalih tanam modal tanpa risiko.Â
Untuk masalah uang yang diinvestasikan sebenarnya tergantung dari pribadi masing-masing orang. Namun lazimnya setiap orang, umumnya mereka menyisihkan sebanyak 20% dari gaji yang diterima.Â
Untuk proses penyisihan tersebut bisa dilakukan setiap bulan atau akumulasi per tahun. Persentase ini memang cukup besar namun inilah cara agar kamu tidak terlalu banyak mengeluarkan dana untuk kebutuhan yang terkadang tidak penting.Â
Ketika dana itu sudah terkumpul maka kamu bisa membagi ke berbagai jenis instrumen. Bagi yang baru berinvestasi sebaiknya carilah yang dari sisi risikonya tergolong minim.Â
Lalu pertanyaan mahasiswa tentang investasi lainnya berkaitan tentang cara belajar berinvestasi. Untuk proses belajar ini bisa dimulai dengan membaca berbagai literatur.Â
Kamu bisa membacanya lewat situs-situs di internet secara gratis atau mengunduh PDF secara online. Jika memang ingin upgrade ilmu, kamu bisa membaca di situs finansial yang berkualitas sebelum berinvestasi.Â
Namun itu semua tergantung instrumen investasi yang ingin kamu pelajari secara online. Bagi yang ingin lebih serius, kamu bisa belajar investasi dengan mengikuti kursus crypto hingga NFT yang terpercaya.Â
Tingkat penghasilan atau return bisa ditentukan di banyak faktor mulai jangka waktu, jenis investasi dan yang lainnya. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi kondisi pasar aman 100%.Â
Pertanyaan mahasiswa tentang investasi seperti inilah yang sering ditanyakan dan perlu dipahami lebih lanjut. Maka dari itu, investor diharapkan bisa mengecek performa dari setiap investasi di masa lalu. Dari pengalaman itulah nantinya bisa dijadikan modal untuk memprediksi investasi di masa mendatang.Â
Beberapa pertanyaan mahasiswa tentang investasi umumnya juga menanyakan terkait diversifikasi. Sejatinya istilah ini lebih ke aktivitas menyebarkan modal yang kamu miliki ke berbagai jenis investasi dalam satu waktu.Â
Jadi modal yang kamu miliki tidak hanya bertumpu pada satu sektor saja dalam kurun waktu tertentu. Misalnya dana yang ada diinvestasikan ke saham, properti, crypto, reksadana dan yang lainnya.Â
Opsi ini tergolong lebih aman meskipun modal yang ditanamkan di tiap sektor relatif kecil. Perhitungannya adalah ketika satu sektor gagal maka ada investasi lain yang menutupi kerugian tersebut.Â
Dalam berinvestasi tidak ada pernah memandang akan besar kecilnya modal yang diinvestasikan. Sebab bisa memulai investasi itu sudah bagus dan modal yang kecil ini lama-lama bisa menjadi besar. Hanya saja dengan modal tersebut perlu diinvestasikan di instrumen yang tepat agar tetap menghasilkan.
baca juga: Proteksi Data Pribadi, Ini Cara Menghapus Data di Pinjol Supaya Lebih Aman dan Tenang
Pertanyaan mahasiswa tentang investasi yang terakhir terkait dengan Bursa Efek Indonesia. BEI atau Bursa Efek Indonesia merupakan pihak penyelenggara sistem pasar modal yang ada di Indonesia.Â
Pihak inilah yang menjadi penengah perusahaan yang mau menjual saham dengan investor yang mau tanam modal investasi tersebut. Untuk instrumen yang diperjualbelikan beragam mulai dari saham, reksadana dan obligasi.Â
Jadi semua pertanyaan mahasiswa tentang investasi ini perlu dipahami oleh investor sebelum menanamkan modalnya. Dengan cara ini mahasiswa bisa menanamkan dananya secara tepat dan memilih instrumen yang tepat.Â
Bukan hanya itu itu, investor juga akan terhindar dari berbagai investor bodong. Bukan hanya itu mahasiswa juga paham terkait berapa dana yang perlu diinvestasikan di berbagai instrumen tersebut.Â