Cara mengelola uang arisan bagi ibu rumah tangga penting dilakukan karena para ibu merupakan manajer keuangan keluarga.
Arisan sudah jamak dilakukan di dalam masyarakat kita sebagai salah satu cara untuk menyisihkan uang demi tujuan tertentu, namun jika tidak tahu bagaimana cara mengelola uang arisan, bisa-bisa arisan malah jadi beban keuangan rumah tangga.
Biasanya orang ikut arisan dengan tujuan tertentu untuk menyisihkan dana setiap waktu yang ditentukan, dan saat uang arisna terkumpul dan namanya keluar, uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.
Sayangnya, kerap kali yang didapat dari dari arisan habis tidak jelas karena saat ikut arisan tidak punya tujuan yang jelas.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara mengelola uang arisan, ada baiknya mengetahui tentang sistem arisan terlebih dahulu, seperti yang sudah disusun oleh tim mncduit.co.id.
Arisan dilakukan oleh sekelompok orang dalam jumlah tertentu, misalnya 1 orang yang menyetorkan dana dengan jumlah tertentu di waktu yang ditentukan.
Saat dana terkumpul, misalnya Rp 1000.000,00, kemudian dilakukan pengocokan nama, yang namanya keluar berhak mendapatkan uang yang sudah terkumpul tersebut.
Ada sistem pengocokan arisan dengan sistem pengocokan dadakan, di mana kocokan dilakukan saat semua uang terkumpul.
Ada juga sistem pengocokan arisan dengan sistem pengocokan di awal, jadi di awal dilakukan pengocokan nama-nama, dan nama-nama tersebut diurut berdasarkan siapa yang nama yang keluar terlebih dahulu, begitu berurut sampai nama habis.
Biasanya, sistem pengocokan di awal, peserta arisan bisa memilih apakah namanya mau keluar duluan atau terakhir.
Namun, untuk pengocokan dadakan juga, jika namanya keluar, tapi dia belum mau menggunakan uang arisan, namanya bisa ditukar dengan orang lain yang membutuhkan uangnya pada saat itu.
Keseruan arisan terjadi pada saat pengocokan, bahkan jika namanya keluar akan muncul euphoria kemenangan dari peserta, dan terkadang hal tersebut membuat tujuan uang arisan jadi bias.
Yang awalnya tujuan mendapat uang arisan misalnya untuk membayar uang sekolah anak, tapi karena euphoria kemenangan, membuat uang tersebut dipakai tujuan lain, misalnya mentraktir peserta arisan lain.
Sehingga uang arisan yang awalnya untuk membayar biaya pendidikan anak menjadi kurang sehingga akhirnya membayar pendidikan anak ditunda dulu, dan tujuan ikut arisan pun tidak tercapai.
Selain itu, ada banyak kasus, peserta arisan yang menang pada bulan pertama akhirnya terbebani dengan kewajiban membayar arisan karena uang arisannya sudah habis untuk kebutuhan konsumtif dan tidak jelas.
Jika peserta arisan yang awal menang, uang yang didapatnya menjadi utang yang menjadi beban yang harus dibayar setiap bulan.
Apabila peserta yang sudah menang arisan tidak mampu membayar kewajibannya, biasanya kelompok arisan pun menjadi kacau dan hilang juga rasa kepercayaan setiap anggota arisan.
Oleh karenanya, penting sekali untuk mengumpulkan peserta arisan yang tepercaya dan sudah mengenal satu sama lain dalam waktu lama.
Oleh karenanya penting sekali untuk mengetahui cara mengelola uang arisan agar tujuan finansial tercapai.
Adapun beberapa cara mengelola uang arisan berikut ini bisa dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelum ikut kelompok arisan sebaiknya tahu dulu apa tujuan arisan tersebut sehingga setelah ikut kelompok arisan tidak menyesal.
Ada kelompok arisan yang mengadakan arisan untuk tujuan menabung bersama sehingga setiap anggotanya bisa menyisihkan uangnya untuk tujuan finansial tertentu.
Ada juga kelompok arisan yang mengadakan arisan untuk tujuan silaturahmi, jadi daripada kumpul-kumpul tidak jelas, lebih baik ada kegiatan arisan biar acara kumpul lebih seru dan ramai.
Sebaiknya jika kelompok arisan mengadakan arisan untuk tujuan seperti ini dan tidak sesuai dengan tujuan finansial Anda, sebaiknya tunda dulu keikutsertaannya karena bukannya mendapatkan uang untuk tujuan finansial yang ada malah jadi beban untuk finansial Anda.
Uang arisan bisa menjadi tabungan jika pas menang saat kocokan terakhir atau pas menang kocokan jadwal tepat dengan kebutuhan yang direncanakan.
Akan tetapi jika menang kocokan arisan pertama dan uangnya digunakan untuk belanja konsumtif untuk memenuhi keinginan sesaat, jadinya akan menjadi beban finansial yang harus dibayar.
Oleh karena itu, sebelum ikut arisan ada baiknya untuk menentukan prioritas untuk uang arisan akan digunakan untuk apa sehingga tidak menjadi beban finansial sebagai salah satu cara mengelola uang arisan.
Ada baiknya jika uang arisan yang didapat pada kocokan pertama dan belum ada tujuan finansial tertentu, uang tersebut disimpan atau ditabung terlebih dahulu.
Godaan untuk menggunakan uang arisan untuk keperluan konsumtif memang cukup besar, namun jika punya prioritas akan bisa menjadi rem dalam penggunaan uang arisan.
Ada orang yang sengaja ikut banyak kelompok arisan sebagai caranya dalam menabung karena menurut kepercayaannya mengumpulkan uang dengan acara ikut arisan bebas biaya administrasi.
Hal tersebut tidak salah namun jika terlalu banyak ikut arisan tanpa ada tujuan finansial yang jelas, kembali lagi akan menjadi beban.
Apalagi jika setiap pengocokan arisan dilakukan di kafe atau tempat makan atau ada acara makan-makan di setiap rumah anggota arisan secara bergiliran.
Bisa-bisa uang arisan akan menguap begitu saja karena terlalu banyak acara kumpul kelompok arisan.
Terlalu banyak ikut arisan juga bisa bikin beban untuk membayar arisan semakin menumpuk jika tidak ada skala prioritas.
Jika ikut kelompok arisan dengan sistem pengocokan di awal, dan peserta dibebaskan untuk memilih jadwal pengocokan, Anda bisa memilih jadwal yang sesuai dengan rencana finansial Anda.
Namun, jika sistem pengocokan dilakukan setiap bulan secara insidental pada saat uang terkumpul, dan nama Anda keluar kocokan namun Anda belum membutuhkan, Anda bisa menukarnya dengan orang lain.
Jika Anda ingin menabung melalui arisan, ada baiknya Anda memilih untuk mendapatkan pengocokan di akhir agar uang arisan tidak menjadi beban.
Uang arisan memang sangat menggoda untuk digunakan untuk pembelanjaan konsumtif apalagi jika merasa uang arisan itu sebagai uang nemu.
Padahal kenyataannya, uang arisan yang didapat bisa menjadi utang yang harus dibayar setiap bulannya, oleh karenanya alangkah sebaiknya membuat anggaran perencanaan penggunaan uang arisan.
Membuat anggaran perencanaan uang arisan menjadi cara mengelola uang arisan sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai tujuan finansial Anda.
Misalnya, Anda mendapat uang arisan sebesar Rp. 5000.000,00, lalu buatlah anggaran perencanaan dari uang tersebut.
Perencanaan anggaran yang Anda buat akan membantu Anda untuk menggunakan uang arisan sesuai dengan tujuan finansial Anda.
Anda pun tidak begitu saja membelanjakan uang arisan untuk belanja konsumtif seperti makan di restoran mahal, membeli baju untuk dresscode acara-acara arisan.
Kebutuhan hidup memang banyak, namun jika bisa menyisihkan uang untuk arisan dan uang tersebut disimpan terlebih dahulu untuk investasi maka uang arisan akan menghasilkan untung.
Ada banyak pilihan yang bisa dilakukan dengan penggunaan uang arisan, misalnya menyimpan uang arisan untuk disimpan sebagai deposito.
Tujuannya nanti akan mendapatkan bunga deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Selain untuk deposito, uang arisan juga bisa digunakan untuk investasi seperti pembelian produk reksadana yang cenderung risikonya lebih rendah dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
6 cara mengelola uang arisan di atas bisa menjadi tips bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang ikut kelompok arisan agar uang arisan Anda sesuai dengan tujuan finansial yang sudah direncanakan.