
MNCDUIT.COM NEW YORK. Pasar Wall Street memulai perdagangan Rabu (30/7/2025) dengan optimisme, ditandai dengan penguatan indeks-indeks utama. Kenaikan ini didorong oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) yang melampaui ekspektasi serta antisipasi investor terhadap keputusan kebijakan dari Federal Reserve.
Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, kinerja indeks-indeks utama menunjukkan penguatan yang solid. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 44,9 poin atau 0,10% mencapai level 44.677,9. Indeks S&P 500 melonjak 10,4 poin atau 0,16% ke level 6.381,23, sementara Nasdaq Composite membukukan kenaikan 42,1 poin atau 0,20% ke posisi 21.140,39.
Penguatan pasar sebagian besar didukung oleh laporan PDB yang menunjukkan pertumbuhan 3% secara tahunan pada kuartal kedua. Angka impresif ini terutama disumbang oleh penurunan impor yang signifikan dan peningkatan belanja konsumen yang moderat, menandakan pemulihan ekonomi yang positif.
Namun, analis Ben Laidler, kepala strategi ekuitas di Bradesco BBI, memberikan pandangan yang lebih hati-hati. Ia menyatakan, “Pasar sedikit terhibur dengan angka utama tersebut, tetapi semakin Anda mencermatinya, semakin Anda khawatir,” mengisyaratkan adanya kompleksitas di balik angka-angka tersebut. Lebih lanjut, ia menambahkan, “Hal ini menempatkan The Fed dalam posisi yang lebih sulit karena kenaikannya lebih tinggi dari perkiraan. Ada banyak sekali gangguan tarif dalam pembacaan ini,” yang menunjukkan dampak kebijakan perdagangan terhadap prospek suku bunga The Fed.
Sebelum rilis data nonfarm payrolls pada hari Jumat, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP juga dirilis, menunjukkan bahwa penggajian sektor swasta meningkat 104.000 pada bulan Juli. Angka ini jauh melampaui perkiraan kenaikan sebesar 75.000, memberikan sinyal positif mengenai pasar tenaga kerja.
Meskipun pasar secara umum stabil, sentimen kehati-hatian mulai mencuat menyusul pengumuman Presiden Donald Trump mengenai pengenaan tarif 25% untuk barang impor dari India, yang efektif berlaku mulai 1 Agustus. Trump tetap tegas dengan pendiriannya bahwa tenggat waktu pada hari Jumat tidak akan diperpanjang bagi mitra dagang mana pun yang belum mencapai kesepakatan.
Sementara itu, negosiasi perdagangan AS-China yang berlangsung selama dua hari berhasil mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan tarif 90 hari mereka, yang seharusnya berakhir pada 12 Agustus. Pejabat AS mengindikasikan bahwa persetujuan perpanjangan ini kini berada di tangan Presiden Donald Trump. Korea Selatan juga secara aktif melobi untuk mengamankan kesepakatan perdagangan sebelum tenggat waktu Trump pada 1 Agustus.
Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Terbebani Laporan Kinerja Emiten
Pada hari Selasa sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq menghentikan rekor tertinggi mereka karena laporan kinerja emiten yang mengecewakan dari dua komponen Dow Jones, UnitedHealth dan Merck. Kini, fokus investor beralih pada hasil laporan kinerja dari perusahaan-perusahaan megacap yang diharapkan dapat mendorong Wall Street menuju level tertinggi baru.
Microsoft dan Meta Platforms dijadwalkan akan melaporkan kinerja mereka setelah pasar tutup, sementara Amazon dan Apple akan menyusul pada hari Kamis.
Di antara berita perusahaan individu, saham Starbucks melonjak 5,4% dalam perdagangan pre-market setelah operator kedai kopi tersebut melaporkan lonjakan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui perkiraan. Di sisi lain, saham perusahaan pemrosesan pembayaran global, Visa, turun 2,3%, meskipun melampaui estimasi laba kuartal ketiga, karena perusahaan mempertahankan proyeksi pertumbuhan pendapatan bersih tahunannya tidak berubah.
Investor kini juga akan memantau dengan cermat keputusan suku bunga The Fed yang akan diumumkan nanti. Meskipun keputusan untuk menahan suku bunga sebagian besar telah diperhitungkan pasar, perhatian utama akan tertuju pada komentar Ketua Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter di masa mendatang. Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan politik dari Gedung Putih untuk menurunkan suku bunga, meskipun Powell bersikeras untuk terlebih dahulu menilai dampak tarif terhadap inflasi sebelum mengambil langkah tersebut.
S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Baru, Pasar Fokus pada Rapat The Fed
Pasar Wall Street memulai perdagangan dengan optimisme, didorong data PDB AS kuartal kedua yang tumbuh 3% secara tahunan, melampaui ekspektasi. Penguatan ini, yang turut disumbang penurunan impor dan peningkatan belanja konsumen, menyebabkan indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat solid.
Namun, kekhawatiran muncul karena pertumbuhan PDB yang kuat dapat mempersulit posisi The Fed dalam keputusan suku bunga, terutama dengan gangguan tarif. Pengenaan tarif baru oleh AS terhadap India dan negosiasi perdagangan AS-China turut menjadi sorotan investor. Perhatian juga tertuju pada keputusan suku bunga The Fed yang akan datang dan laporan kinerja perusahaan megacap.