
JAKARTA – Rencana akuisisi signifikan yang dilakukan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) terhadap anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) diproyeksikan akan menjadi katalis positif yang kuat bagi prospek emiten Grup Astra tersebut. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi UNTR di pasar dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya.
Proses akuisisi ini dijalankan melalui PT Danusa Tambang Nusantara, salah satu entitas anak UNTR, yang telah meneken perjanjian jual beli bersyarat dengan PT J Resources Nusantara, anak usaha dari PSAB. Perjanjian ini merupakan landasan bagi pengambilalihan aset-aset pertambangan strategis.
Secara rinci, PT Danusa Tambang Nusantara akan mengakuisisi 99,99% saham di PT Arafura Surya Alam. Selain itu, PT Energia Prima Nusantara, entitas anak UNTR lainnya, turut berpartisipasi dengan rencana pembelian saham di perusahaan yang sama. PT Energia Prima Nusantara juga telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Jimmy Budiarto untuk mengakuisisi 0,00004% saham di PT Arafura Surya Alam, serta 0,2% saham di PT Mulia Bumi Persada.
Akuisisi Entitas Usaha PSAB oleh United Tractors (UNTR): Sorotan Analis
Menanggapi aksi korporasi ini, Ahmad Gifari, Equity Analyst Sucor Sekuritas, menyampaikan pandangan positifnya. Menurutnya, akuisisi PT Arafura Surya Alam oleh UNTR merupakan langkah strategis yang sangat tepat untuk memperluas portofolio bisnis emas perusahaan. Langkah ini bukan hanya tentang ekspansi, tetapi juga tentang penguatan fundamental.
“Akuisisi ini sekaligus akan memberikan stabilitas margin yang lebih kokoh di tengah gejolak harga komoditas batubara dan jasa pertambangan yang cenderung fluktuatif,” ungkap Gifari dalam riset terbaru yang dirilis pada Senin (15/9). Ini menunjukkan visi UNTR untuk menciptakan ketahanan bisnis jangka panjang.
Ahmad Gifari juga menyoroti bahwa valuasi saham UNTR saat ini dinilai masih sangat murah jika dibandingkan dengan potensi pertumbuhan jangka panjangnya. Berdasarkan perhitungan Sucor Sekuritas, saham UNTR diperdagangkan hanya pada level 4,3 kali Price-to-Earnings (P/E) untuk proyeksi tahun 2025, mengindikasikan peluang investasi yang menarik.
Sucor Sekuritas memproyeksikan dividend yield UNTR dapat mencapai sekitar 8%, bahkan dengan asumsi payout ratio yang konservatif sebesar 40%. Proyeksi ini ditopang oleh posisi kas bersih yang kuat dan arus kas bebas yang melimpah, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus memberikan nilai kepada pemegang saham.
Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) Pasca-Akuisisi dan Potensi Dividen
“Akuisisi Doup akan secara signifikan meningkatkan visibilitas laba jangka panjang, mereduksi volatilitas pendapatan, serta memperkuat ketahanan portofolio bisnis UNTR secara keseluruhan,” terang Ahmad Gifari lebih lanjut, menegaskan dampak positif dari diversifikasi ke segmen emas.
Melihat prospek yang menjanjikan, Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi “Beli” untuk saham UNTR, dengan menetapkan target harga di level Rp 39.500 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin (15/9/2025), UNTR sempat ditutup melemah 0,66% pada harga Rp 26.300, namun target harga tersebut merefleksikan potensi kenaikan yang substansial.
PT United Tractors Tbk (UNTR) berencana mengakuisisi mayoritas saham PT Arafura Surya Alam, entitas anak PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara dan PT Energia Prima Nusantara. Akuisisi ini dilihat sebagai langkah strategis untuk memperluas portofolio bisnis UNTR ke sektor emas. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya.
Analis Sucor Sekuritas, Ahmad Gifari, memandang positif akuisisi ini karena dapat memperkuat fundamental dan menstabilkan margin UNTR di tengah fluktuasi harga komoditas batubara. Valuasi saham UNTR dinilai murah dengan potensi dividend yield sekitar 8%. Akuisisi ini diproyeksikan meningkatkan visibilitas laba jangka panjang dan memperkuat ketahanan portofolio bisnis UNTR, sehingga Sucor Sekuritas merekomendasikan “Beli” dengan target harga Rp 39.500.