The Fed Pangkas Suku Bunga: Saatnya Investasi Kripto Meroket?

MNCDUIT.COM – JAKARTA. Pasar kripto diprediksi akan terus menunjukkan tren positif, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) dan semakin banyaknya institusi yang berinvestasi dalam aset digital.

Kebijakan moneter global yang lebih longgar diperkirakan menjadi pendorong utama kenaikan harga aset kripto unggulan seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Sentimen ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pasar kripto secara keseluruhan.Img AA1Fmadj

Fyqieh Facrur, Analis Tokocrypto, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga akan meningkatkan likuiditas global, sehingga investor cenderung mencari aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, termasuk aset berisiko seperti kripto.

“Dengan perkiraan pemangkasan suku bunga sekitar 25 basis poin, kripto berpotensi kembali menjadi pilihan investasi menarik menjelang akhir tahun,” ungkap Fyqieh kepada Kontan, Rabu (29/10/2025).

Harga Bitcoin Masih Ping-Pong, Pasar Tunggu Keputusan The Fed & Kesepakatan AS-China

Lebih lanjut, Fyqieh memproyeksikan bahwa Bitcoin, yang saat ini diperdagangkan di kisaran US$ 113.000, berpotensi melonjak ke US$ 130.000 – US$ 135.000 jika kebijakan moneter longgar terus berlanjut. Dalam skenario yang lebih konservatif, harga Bitcoin diperkirakan akan stabil di kisaran US$ 120.000 – US$ 125.000. Namun, risiko koreksi ke sekitar US$ 100.000 tetap ada jika inflasi mengalami peningkatan.

Sementara itu, Ethereum juga memiliki peluang untuk naik menuju US$ 5.000 – US$ 5.200, bahkan berpotensi mendekati US$ 5.500 jika adopsi staking oleh institusi semakin meningkat.

Tidak hanya itu, Solana (SOL) juga diprediksi akan menguat ke US$ 220 – US$ 230, didukung oleh tren positif dalam proyek DeFi dan NFT. Sedangkan XRP diperkirakan mampu naik ke US$ 3,00 – US$ 3,50, dengan catatan perkembangan regulasi yang mendukung dan sentimen pasar yang positif.

Chairman Indodax, Oscar Darmawan, sependapat bahwa tren pelonggaran moneter global menjadi pendorong kuat bagi pertumbuhan pasar kripto. Ia menekankan bahwa kebijakan ini dapat mengubah preferensi investor.

“Pemangkasan suku bunga The Fed akan membuat aset tradisional kurang menarik, sehingga mendorong aliran modal ke aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum,” jelasnya.

Oscar menambahkan bahwa meningkatnya partisipasi institusional menunjukkan keyakinan jangka panjang terhadap potensi aset digital. Sebagai contoh, BlackRock baru-baru ini memindahkan lebih dari 1.000 BTC dan 25.000 ETH senilai sekitar US$ 226 juta ke Coinbase Prime untuk rebalancing ETF.

Menurutnya, aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa permintaan strategis dan likuiditas di pasar kripto masih sangat kuat, menandakan kepercayaan yang berkelanjutan dari pelaku pasar besar.

Bitcoin Rebound ke US$115.000: Sinyal Bullish Muncul, Tapi Pasar Masih Waspada

Dari sisi fundamental, data on-chain menunjukkan adanya peningkatan akumulasi oleh investor jangka panjang, serta penurunan saldo kripto di bursa. Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan jual semakin berkurang, yang berpotensi menstabilkan harga dan membuka peluang kenaikan.

Fyqieh menambahkan bahwa pelemahan dolar AS, pergerakan imbal hasil obligasi, serta kemajuan ekosistem blockchain seperti pengembangan Real World Asset (RWA) dan teknologi layer-2 Ethereum akan menjadi katalis tambahan bagi pasar kripto hingga akhir tahun. Faktor-faktor ini dapat memperkuat sentimen positif dan menarik lebih banyak investor ke pasar.

Diversifikasi Aset

Oscar menyarankan agar investor menyesuaikan strategi investasi dengan profil risiko masing-masing. Ia merekomendasikan penggunaan metode Dollar-Cost Averaging (DCA) sebagai cara untuk menghadapi volatilitas pasar yang tak terhindarkan.

“Prinsipnya adalah berinvestasi secara bertahap dalam jumlah tetap pada interval waktu tertentu. Dengan cara ini, risiko fluktuasi harga dapat diminimalkan,” jelasnya.

Oscar juga menekankan pentingnya diversifikasi aset. Menurutnya, sebagian besar portofolio sebaiknya dialokasikan ke aset yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum. Sementara itu, sebagian kecil lainnya dapat dialokasikan ke altcoin dengan proyek yang memiliki utilitas nyata dan roadmap yang jelas.

NYDIG: Bitcoin Bukan Pelindung Inflasi, tapi Menguat Saat Dolar Melemah

Senada dengan Oscar, Fyqieh berpendapat bahwa BTC dan ETH tetap menjadi fondasi utama dalam portofolio investasi kripto. Sementara itu, altcoin berfundamental solid seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX), dan Chainlink (LINK) dapat dipertimbangkan untuk potensi pertumbuhan. Ia menekankan pentingnya selektivitas dan disiplin dalam manajemen risiko untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan kerugian.

Oscar menyebutkan bahwa aset berfundamental kuat seperti Bitcoin dan Ethereum telah teruji ketahanannya terhadap berbagai siklus pasar dan menjadi acuan likuiditas utama dalam ekosistem kripto. Meskipun demikian, altcoin tetap dapat menjadi pelengkap yang berharga dalam portofolio investasi.

“Proyek seperti Solana atau tokenisasi aset riil dapat menjadi peluang tambahan untuk meningkatkan potensi keuntungan, tetapi porsinya perlu disesuaikan agar tidak mengganggu keseimbangan portofolio secara keseluruhan,” katanya.

Dengan kapitalisasi pasar kripto global yang telah mendekati US$ 3,9 triliun, optimisme terhadap industri ini semakin meningkat. Kendati demikian, Oscar mengingatkan bahwa volatilitas masih menjadi karakteristik utama pasar kripto. “Keputusan investasi perlu diambil dengan strategi yang matang dan pengelolaan risiko yang bijaksana,” pungkasnya.

Kompresi Harga Bitcoin Diprediksi Picu Lonjakan, Menuju US$ 120.000?

Ringkasan

Pasar kripto diprediksi akan terus positif karena ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed dan meningkatnya investasi institusi. Kebijakan moneter yang lebih longgar diharapkan mendorong kenaikan harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan pasar secara keseluruhan.

Analis menyarankan diversifikasi aset dan penggunaan metode Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk menghadapi volatilitas. Bitcoin dan Ethereum direkomendasikan sebagai fondasi utama portofolio, dengan sebagian kecil dapat dialokasikan ke altcoin yang memiliki fundamental kuat dan utilitas nyata.

You might also like