
MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mengukir langkah signifikan dalam ekspansi bisnisnya melalui penandatanganan Perjanjian Pengangkutan Bijih Nikel yang strategis. Kontrak jangka panjang ini, terjalin dengan sebuah perusahaan tambang terkemuka di Sulawesi Tenggara, menandai komitmen kuat TCPI dalam sektor logistik dan transportasi komoditas.
Dalam pengumuman resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa kontrak pengangkutan bijih nikel ini memiliki durasi awal lima tahun, dengan opsi perpanjangan otomatis selama lima tahun berikutnya, menjadikan total komitmen selama satu dekade penuh. Selama periode sepuluh tahun tersebut, TCPI memproyeksikan mampu mengangkut volume kargo fantastis, mencapai sekitar 100 juta metrik ton bijih nikel. Dengan asumsi ini, estimasi nilai kontrak tersebut diperkirakan menembus angka US$ 885 juta, atau setara dengan Rp 14,34 triliun, sebuah angka yang menegaskan skala besar dari kesepakatan ini.
Transcoal Pacific (TCPI) Sudah Menyerap 52% Dana Belanja Modal
Direktur Transcoal Pacific, Bintang Septo Drestanto, menjelaskan lebih lanjut mekanisme operasional kontrak ini. Beliau menyatakan, “Pengangkutan bijih nikel akan dilakukan melalui jalur laut, menggunakan armada kapal motor jenis bulk carrier. Proses pemuatan akan berlangsung dari pelabuhan muat menuju pelabuhan bongkar yang telah ditentukan oleh pelanggan, sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam kontrak.” Pernyataan ini menegaskan spesialisasi TCPI dalam logistik maritim.
Meskipun nama perusahaan tambang bijih nikel yang menjadi mitra TCPI tidak diungkapkan ke publik, manajemen memastikan tidak ada hubungan afiliasi antara kedua belah pihak. Terlepas dari identitas mitra, kontrak pengangkutan bijih nikel jangka panjang ini dipastikan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi operasional Transcoal Pacific. Kesepakatan ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan tinggi pelanggan terhadap kemampuan TCPI, tetapi juga secara substansial memperkuat posisi perseroan sebagai pemain kunci dalam industri jasa logistik dan transportasi di Indonesia.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, TCPI memikul tanggung jawab penuh untuk mengangkut dan menyerahkan bijih nikel pelanggan dengan presisi dan sesuai standar yang disepakati. Sebagai imbalannya, Transcoal Pacific berhak atas pembayaran biaya pengangkutan bijih nikel sesuai dengan klausul yang tercantum dalam kontrak, menegaskan keuntungan timbal balik dari kolaborasi strategis ini.
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) telah menandatangani Perjanjian Pengangkutan Bijih Nikel jangka panjang dengan sebuah perusahaan tambang terkemuka di Sulawesi Tenggara. Kontrak strategis ini berdurasi total sepuluh tahun, meliputi lima tahun awal dan opsi perpanjangan otomatis lima tahun. TCPI memproyeksikan mampu mengangkut sekitar 100 juta metrik ton bijih nikel, dengan estimasi nilai kontrak mencapai US$885 juta atau sekitar Rp 14,34 triliun.
Pengangkutan bijih nikel akan dilakukan melalui jalur laut menggunakan armada kapal motor jenis bulk carrier dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar. Meskipun identitas mitra tidak diungkapkan, tidak ada hubungan afiliasi antara kedua pihak. Kesepakatan ini dipastikan akan memberikan dampak positif signifikan bagi operasional TCPI dan memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri jasa logistik dan transportasi di Indonesia.