
Pada Rabu (18/6), Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi menangguhkan sementara perdagangan saham tiga emiten: PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV). Langkah ini diambil sebagai tindakan “cooling down” dan bentuk perlindungan bagi investor, menyusul lonjakan harga saham yang signifikan pada ketiga emiten tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Penelusuran menunjukkan bahwa harga saham TOBA, CBRE, dan MGLV memang mencatatkan kenaikan drastis sepanjang sepekan terakhir. Saham TOBA misalnya, meroket 32,14% dalam periode tersebut, mencapai level Rp 925 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (17/6). Tak kalah mengesankan, saham CBRE melambung 43,06% ke level Rp 103 per saham pada hari yang sama. Sementara itu, saham MGLV juga tidak ketinggalan dengan kenaikan 22,12%, ditutup di angka Rp 276 per saham.
Sebagai informasi lebih lanjut mengenai emiten-emiten yang disuspensi, TOBA, atau PT TBS Energi Utama Tbk, dikenal sebagai perusahaan yang awalnya bergerak di sektor pertambangan batubara. Namun, belakangan ini TOBA agresif melakukan diversifikasi bisnis ke energi terbarukan. Hal ini dibuktikan dengan pelepasan dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya, yaitu PLTU Sulut-3 dan PLTU Sulbagut-1. Selain itu, TOBA juga merambah sektor kendaraan listrik melalui usaha patungan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mengembangkan sepeda motor listrik merek Electrum dan memiliki pabrik di Cikarang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi mencapai 250.000 unit per tahun. Namun, di tengah ekspansi ini, kinerja keuangan TOBA pada kuartal I-2025 menunjukkan penurunan signifikan. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan menyusut 42,47% secara tahunan (YoY) menjadi US$ 71,52 juta. Yang lebih mencolok, TOBA mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 60,06 juta, berbanding terbalik dengan laba bersih US$ 11,53 juta yang diraih pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Beralih ke CBRE, atau PT Cakra Buana Resources Energi Tbk, emiten ini berfokus pada jasa angkutan moda laut, melayani rute domestik maupun internasional. Area operasional armadanya mencakup perairan vital seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Berdasarkan informasi dari laman resminya, CBRE saat ini mengoperasikan dua kapal tunda (tugboats) dan lima kapal tongkang (barge). Perusahaan ini menawarkan tiga jenis layanan utama: jasa freight charter (pengangkutan berdasarkan perjalanan), jasa time charter (pengangkutan berdasarkan waktu), serta ship management (jasa pengoperasian dan pemeliharaan kapal). Dari segi kinerja finansial, CBRE berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 21,69 miliar pada kuartal I-2025, tumbuh 43,64% YoY. Meskipun demikian, laba bersih tahun berjalan perusahaan justru terkoreksi 30,93% YoY menjadi Rp 1,34 miliar pada periode yang sama.
Terakhir adalah MGLV, atau PT Panca Anugrah Wisesa Tbk, yang dikenal sebagai penyedia produk-produk barang mewah. Portofolio produknya mencakup perlengkapan ruang tamu dan keluarga, dapur, kamar mandi, serta perangkat interior mewah. MGLV memiliki sejumlah showroom strategis di lokasi premium seperti Kemang, Plaza Indonesia, Indonesia Design Distrik PIK 2, dan BoConcept Surabaya. Sayangnya, hingga artikel ini disusun, MGLV belum merilis laporan keuangan untuk kuartal I-2025. Publikasi laporan keuangan terakhir MGLV tercatat pada semester I-2024. Pada periode tersebut, MGLV melaporkan penjualan sebesar Rp 140,55 miliar, meningkat 41,87% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MGLV juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 41,90% YoY, mencapai Rp 17,07 miliar pada akhir semester I-2024.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menangguhkan sementara perdagangan saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) pada 18 Juni. Langkah ini diambil sebagai tindakan “cooling down” untuk melindungi investor menyusul lonjakan harga saham signifikan. Saham TOBA, CBRE, dan MGLV masing-masing melonjak 32,14%, 43,06%, dan 22,12% dalam sepekan terakhir.
TOBA, yang beralih dari batubara ke energi terbarukan dan kendaraan listrik, mencatat rugi bersih pada Kuartal I-2025. CBRE, fokus angkutan laut, membukukan kenaikan pendapatan namun laba bersihnya terkoreksi di periode yang sama. Sementara itu, MGLV penyedia barang mewah, melaporkan peningkatan penjualan dan laba bersih signifikan hingga Semester I-2024.