S&P 500 & Nasdaq Terkoreksi: Sentimen The Fed & RUU Pajak Trump

MNCDUIT.COM – Wall Street mengalami hari yang beragam pada perdagangan Selasa (1/7) waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq harus rela sedikit terkoreksi setelah mencetak rekor tertinggi, sementara Dow Jones justru menunjukkan penguatan. Sikap hati-hati dari Ketua The Fed, Jerome Powell, mengenai potensi pemangkasan suku bunga, serta fokus pasar pada proses voting RUU pemangkasan pajak dan belanja yang diusung Presiden Donald Trump di Senat, menjadi faktor-faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar.

Saat berita ini ditulis (pukul 10:17 pagi waktu setempat), Dow Jones melonjak 189,54 poin atau 0,43% ke level 44.284,31. Sementara itu, S&P 500 turun tipis 2,54 poin atau 0,04% ke 6.202,41, dan Nasdaq melemah 32,26 poin atau 0,16% ke 20.336,87. Koreksi tipis pada S&P 500 dan Nasdaq ini terjadi setelah keduanya mencetak rekor penutupan tertinggi pada hari Senin, sekaligus menandai kuartal terbaik dalam lebih dari setahun terakhir.

Optimisme pasar terhadap potensi kesepakatan dagang baru dan harapan pemangkasan suku bunga sebelumnya menjadi pendorong sentimen positif bagi investor. Namun, Jerome Powell kembali menegaskan bahwa The Fed akan mengambil pendekatan “menunggu dan melihat” untuk mengevaluasi dampak tarif terhadap inflasi sebelum mengambil keputusan terkait suku bunga. Pernyataan ini muncul di tengah desakan dari Trump untuk segera melakukan penurunan suku bunga secara agresif.

Powell Tegaskan The Fed Akan Tunggu Data Tambahan Sebelum Pangkas Suku Bunga

Ketegangan antara Trump dan Powell bahkan dikabarkan mencapai titik di mana Trump mempertimbangkan untuk mengganti Powell ketika masa jabatannya berakhir pada Mei tahun depan, akibat perbedaan pandangan mengenai kebijakan moneter.

Selain isu suku bunga, pasar juga menaruh perhatian besar pada nasib RUU pajak “One Big Beautiful Bill” yang merupakan andalan Trump. RUU ini saat ini sedang menjalani proses voting amandemen yang panjang di Senat. Kekhawatiran muncul karena RUU tersebut diperkirakan akan menambah utang nasional AS sebesar US$ 3,3 triliun.

Keretakan di internal Partai Republik juga menjadi perhatian, dengan mayoritas anggota partai mengalami kesulitan untuk mencapai suara bulat terkait isu utang negara. RUU ini berusaha menutupi sebagian biaya pemangkasan pajak dengan melakukan pemotongan dana Medicaid dan program bantuan pangan bagi warga berpenghasilan rendah. Meskipun demikian, Trump menyatakan fleksibilitasnya untuk memperpanjang tenggat waktu 4 Juli yang sebelumnya ditetapkan untuk Senat. Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent memperkirakan bahwa voting final dapat diselesaikan pada Selasa sore waktu setempat.

“Versi yang kita dengar saat ini belum tentu yang akan lolos. Ketidakpastian itu masih membayangi pasar,” ujar Kim Forrest, CIO Bokeh Capital Partners, menyoroti keraguan yang masih ada di kalangan pelaku pasar.

Donald Trump Akan Ganti Ketua The Fed Jerome Powell Lebih Awal

Di sisi lain, saham Tesla mengalami penurunan signifikan sebesar 4,5% setelah CEO Elon Musk kembali terlibat perseteruan dengan Trump terkait subsidi dan kebijakan pajak. Pemerintah AS dilaporkan sedang meninjau ulang berbagai insentif yang diterima oleh perusahaan-perusahaan milik Musk. Selain itu, Tesla juga mencatat penurunan penjualan bulanan keenam berturut-turut di Swedia dan Denmark pada bulan Juni.

Optimisme Pasar Masih Bertahan

Kenaikan S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertinggi pada hari sebelumnya mencerminkan pulihnya optimisme pasar setelah sempat tertekan oleh kebijakan perdagangan Trump dan ketegangan geopolitik. Investor kini bertaruh pada potensi dorongan dari kecerdasan buatan (AI) dan momentum kinerja emiten untuk mempertahankan reli pasar saham.

Data terbaru menunjukkan peningkatan yang tak terduga dalam pembukaan lapangan kerja di AS pada bulan Mei, yang mengindikasikan ketahanan pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian ekonomi dan perdagangan.

Fokus investor saat ini tertuju pada laporan non-farm payrolls yang akan dirilis pada hari Kamis (4/7), yang berpotensi memengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga mulai bulan ini.

Penjualan Mobil Tesla di Eropa Merosot Lima Bulan Berturut-turut

Pasar uang saat ini memproyeksikan peluang sebesar 21,2% untuk penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juli, dan mengantisipasi pemangkasan total sekitar 64,5 basis poin hingga akhir tahun, menurut data LSEG.

Dari sektor saham individual, AMC Entertainment mengalami penurunan sebesar 6,5% setelah mengumumkan konversi obligasi senilai US$ 143 juta menjadi saham untuk mengurangi utang.

Sebaliknya, saham operator kasino AS justru menguat setelah otoritas Makau melaporkan kenaikan pendapatan perjudian pada bulan Juni. Saham Wynn Resorts melonjak 7,8%, Las Vegas Sands naik 6,5%, dan MGM Resorts International menguat 4,5%.

Ringkasan

Wall Street mengalami perdagangan yang beragam, dengan S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi tipis setelah mencetak rekor tertinggi. Dow Jones justru menguat. Faktor utama yang memengaruhi pasar adalah kehati-hatian Ketua The Fed, Jerome Powell, terkait pemangkasan suku bunga, dan proses voting RUU pemangkasan pajak dan belanja yang diusung Presiden Donald Trump.

Pasar juga menyoroti ketegangan antara Trump dan Powell terkait kebijakan moneter, serta nasib RUU pajak yang berpotensi menambah utang nasional AS. Selain itu, saham Tesla mengalami penurunan signifikan. Investor kini fokus pada laporan non-farm payrolls yang akan dirilis, yang dapat memengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

You might also like