
Siapa sosok penari pacu jalur yang viral? Tarian Pacu Jalur kini tengah menjadi tren global berkat fenomena ‘aura farming’. Tarian yang dibawakan oleh seorang bocah di atas jalur (perahu tradisional) menarik perhatian banyak orang, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Istilah “aura farming” merupakan kata slang yang belakangan familier di kalangan generasi Z dan Alpha. Kata aura menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pancaran energi dari seseorang atau suatu benda.
Sementara itu, kata farming tidak dimaknai sebagai arti sesungguhnya yaitu bertani. Apabila diartikan secara makna, “aura farming” bisa dimaknai sebagai usaha memancarkan dan mengembangkan pesona atau energi positif, layaknya proses menanam hingga memanen.
Apa itu Pacu Jalur?
Pacu jalur merupakan tradisi budaya masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau yang telah diwariskan secara turun-temurun. Perlombaan mendayung perahu panjang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan simbol semangat kolektif, harga diri kampung, dan nilai spiritual serta sosial yang kental.
Baca juga:
Festival pacu jalur diselenggarakan setiap tahun dan menjadi agenda budaya penting bagi masyarakat setempat. Puncak festival tahun ini akan digelar pada Agustus 2025 di Sungai Kuantan, menjadi ajang yang dinantikan oleh warga lokal maupun wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keunikan budaya ini.
Siapa Penari Pacu Jalur yang Viral? Penari Pacu Jalur (Laman Resmi Pemkab Kuantan Singingi)
Penari pacu jalur Ryan Arkandika, yang akrab disapa Dika viral setelah tampil percaya diri di atas perahu pacu jalur. Aksi menarinya yang luwes dan penuh semangat dinilai “memanen aura”, sehingga mencuri perhatian publik dan viral di media sosial.
Saat ini, Dika masih duduk di bangku kelas 5 SD Negeri 013 dan bercita-cita menjadi seorang tentara. Ia lahir pada 28 Desember 2014, yang berarti usianya baru 11 tahun.
Aksi menari Dika yang lincah dan penuh ekspresi di atas jalur pacu menarik perhatian banyak orang, bahkan menginspirasi selebriti seperti Luna Maya, serta para pemain dari klub sepak bola ternama seperti PSG dan AC Milan. Tidak sedikit yang menyebut Dika memiliki “aura farming” yang kuat, daya tarik yang memikat banyak orang di media sosial.
Dika rutin berlatih tiga kali dalam seminggu sebagai persiapan tampil sebagai anak joki di arena pacu jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Menurut ibunya, Rani, Dika belajar menari secara otodidak dan telah aktif tampil selama tiga tahun terakhir.
“Dikha sudah ikut menari di jalur selama tiga tahun. Latihannya biasanya tiga kali seminggu, khusus untuk persiapan pacu,” jelas Rani.
Penari pacu jalur yang viral belakangan ini yaitu Dikha, seorang anak berusia 11 tahun asal Desa Pintu Gobang, Kari, Kuantan Singingi. Meski bukan penari profesional, gerakannya yang luwes dan penuh semangat menjadi daya tarik tersendiri hingga viral di media sosial.