Saham RATU, ARKO, NRCA Disuspensi BEI: Peluang atau Risiko? Cek Rekomendasinya!

MNCDUIT.COM – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham tiga emiten, yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), efektif mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat (28 November 2025).

Keputusan suspensi ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada saham RATU, ARKO, dan NRCA dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan harga yang cukup tajam ini mendorong BEI untuk melakukan intervensi sementara.

Penghentian sementara perdagangan saham RATU, ARKO, dan NRCA berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuan utama dari suspensi ini adalah untuk memberikan kesempatan yang cukup bagi para pelaku pasar untuk melakukan evaluasi dan mempertimbangkan informasi yang tersedia secara komprehensif sebelum membuat keputusan investasi. Dengan demikian, diharapkan keputusan investasi yang diambil lebih matang dan terinformasi.

“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tegas Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangan resminya, Kamis (27 November 2025). Imbauan ini menekankan pentingnya bagi investor untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru dari perusahaan terkait.

Menanggapi suspensi ini, William Hartanto, seorang praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, berpendapat bahwa ketiga saham tersebut masih menunjukkan tren yang positif.

“Suspensi tidak lantas mengakhiri tren yang berjalan,” ujar William kepada Kontan, Jumat (28 November 2025), mengindikasikan bahwa potensi pertumbuhan saham-saham ini masih ada.

Bahkan, William melihat ketiga saham tersebut masih menarik untuk dikoleksi oleh para investor. Ia merekomendasikan buy saham RATU dengan target harga Rp 13.000 per saham, buy saham ARKO dengan target harga Rp 5.000 – Rp 5.500 per saham, dan buy saham NRCA dengan target harga Rp 2.000 per saham. Rekomendasi ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi investor yang tertarik dengan saham-saham tersebut.

Sebagai informasi tambahan, pada perdagangan kemarin, saham RATU mencatat kenaikan sebesar 6,36% dan ditutup pada harga Rp 12.125 per saham. Secara year-to-date (sejak awal tahun), saham ini telah melonjak sebesar 744,95%.

Sementara itu, saham ARKO mengalami kenaikan yang lebih signifikan, yaitu sebesar 19,29% dan ditutup pada harga Rp 4.700. Kinerja saham ARKO sejak awal tahun juga sangat impresif, dengan kenaikan mencapai 413,66%.

Tidak ketinggalan, saham NRCA juga mencatatkan kenaikan yang solid, yaitu sebesar 14,74% dan ditutup pada harga Rp 1.790 per saham. Secara year-to-date, saham NRCA telah meningkat sebesar 402,81%. Kinerja positif ketiga saham ini menjadi alasan utama suspensi sementara oleh BEI.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mensuspensi perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mulai 28 November 2025. Suspensi ini dilakukan karena lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada ketiga saham tersebut dalam waktu singkat, dengan tujuan memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk melakukan evaluasi.

Meskipun disuspensi, seorang praktisi pasar modal, William Hartanto, berpendapat bahwa ketiga saham tersebut masih menunjukkan tren positif dan menarik untuk dikoleksi. Ia merekomendasikan buy untuk RATU, ARKO, dan NRCA dengan target harga masing-masing Rp 13.000, Rp 5.000-Rp 5.500, dan Rp 2.000 per saham.

You might also like