Saham Konsumer Potensi Cuan? Intip Rekomendasi BRI Danareksa Sekuritas!

Img

MNCDUIT.COM , JAKARTA – Prospek sektor konsumer di Indonesia masih menunjukkan geliat positif. BRI Danareksa Sekuritas memprediksi bahwa sektor ini akan tetap mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan pada kuartal III/2025, didukung oleh kinerja sejumlah emiten konsumer besar seperti PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), hingga PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Dalam riset mendalam mereka yang berjudul ‘3Q25 Preview: Navigating Modest Revenue Growth Through Cost Discipline’, analis BRI Danareksa Sekuritas, Christy Halim dan Sabela Nur Amalina, memperkirakan bahwa sektor konsumer secara keseluruhan akan tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan (year on year/YoY). Proyeksi ini mencerminkan optimisme terhadap daya tahan dan adaptabilitas perusahaan-perusahaan di tengah berbagai dinamika pasar.

Estimasi pertumbuhan pendapatan ini sebagian besar ditopang oleh kinerja apik yang diprediksi akan dicapai oleh beberapa pemain kunci. MYOR diantisipasi mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 7,3% YoY, sementara ICBP diperkirakan tumbuh 3,9% YoY. Tak hanya itu, UNVR juga diproyeksikan tumbuh 3,6% YoY, diuntungkan dari basis kinerja yang rendah pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, INDF diprediksi akan mencatat pertumbuhan moderat di angka 0,2% YoY.

Meskipun demikian, sektor ini tidak luput dari tantangan. Para analis turut memprediksi adanya tekanan terhadap margin penjualan yang kemungkinan masih berlanjut hingga kuartal III/2025. Salah satu pemicunya adalah volatilitas harga komoditas global yang membebani biaya bahan baku. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi sebesar 34,6% sepanjang tahun berjalan 2025 diperkirakan akan menjadi beban bagi Mayora, sedangkan lonjakan harga minyak goreng sebesar 35% YtD akan memengaruhi biaya produksi mi instan ICBP.

Selain gejolak komoditas, depresiasi rupiah sepanjang 2025 juga menjadi tantangan signifikan. Dampaknya bervariasi bagi masing-masing emiten; bagi Mayora, depresiasi rupiah justru dapat menghasilkan keuntungan kurs, namun sebaliknya berpotensi membebani Indofood CBP. Kendati demikian, BRI Danareksa Sekuritas tetap memperkirakan pertumbuhan laba inti sektor konsumer secara keseluruhan sebesar 3,7% secara tahunan untuk sembilan bulan pertama 2025, menunjukkan resiliensi sektor ini.

Melihat ke depan, para analis BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan kinerja positif bagi sektor konsumer sepanjang tahun 2025. Katalis positif diharapkan datang dari musim akhir tahun yang secara historis mendorong konsumsi, serta prediksi pesanan yang lebih awal untuk perayaan Idulfitri 2026. Hal ini sangat relevan mengingat kuartal IV kerap kali menjadi penyumbang signifikan, yakni sekitar 25%–26% terhadap pendapatan tahunan sektor konsumer.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, pertumbuhan pendapatan sektor konsumer diprediksi akan moderat di level 4,8% secara tahunan, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan kenaikan harga jual rata-rata. Secara umum, BRI Danareksa Sekuritas memberikan sikap “overweight” pada sektor ini. Rekomendasi ini didasarkan pada valuasi yang menarik dan potensi katalis dari program stimulus pemerintah, yang diharapkan dapat mendorong kinerja sektor konsumer semakin kuat pada tahun 2026.

Dalam kondisi pasar ini, BRI Danareksa Sekuritas secara spesifik memberikan rekomendasi “beli” untuk saham ICBP dengan target harga Rp12.000. Rekomendasi ini didasari oleh valuasi ICBP yang dinilai murah, segmen mi instan yang bersifat defensif, serta perkiraan mengecilnya tekanan terhadap margin penjualan. Target harga ini mencerminkan potensi kenaikan 35,59% dari harga ICBP yang sempat terperosok pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (10/10/2025), bahkan masuk dalam top 10 laggards yang membebani kinerja IHSG.

Selain ICBP, BRI Danareksa Sekuritas juga merekomendasikan “beli” untuk saham MYOR dengan target harga Rp2.500, serta INDF dengan target harga Rp9.300. Sementara itu, untuk saham UNVR, direkomendasikan “hold” dengan target harga Rp1.750 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan sektor konsumer di Indonesia akan tumbuh positif sebesar 2,8% secara tahunan pada kuartal III/2025, didukung oleh emiten besar seperti MYOR, ICBP, UNVR, dan INDF. Meskipun menghadapi tantangan seperti volatilitas harga komoditas global dan depresiasi rupiah, sektor ini menunjukkan resiliensi dengan perkiraan pertumbuhan laba inti sebesar 3,7% untuk sembilan bulan pertama 2025. Katalis positif dari musim akhir tahun dan pesanan Idulfitri 2026 diharapkan dapat mendorong kinerja, sehingga Danareksa memberikan sikap “overweight” pada sektor ini.

Dalam kondisi pasar ini, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan “beli” untuk saham ICBP dengan target harga Rp12.000, didasari oleh valuasi yang menarik dan segmen mi instan yang defensif. Rekomendasi “beli” juga diberikan untuk MYOR dengan target Rp2.500 dan INDF dengan target Rp9.300. Sementara itu, saham UNVR direkomendasikan “hold” dengan target harga Rp1.750.

You might also like