Saham ITMG Anjlok Semester I-2025: Strategi Investor Cerdas

MNCDUIT.COM  JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), emiten pertambangan batubara, mengalami penurunan kinerja keuangan yang signifikan pada semester I-2025. Kondisi industri batubara yang lesu menjadi penyebab utama penurunan ini.

Laba bersih ITMG anjlok 29,51% year on year (yoy) menjadi US$ 90,98 juta. Penurunan ini seiring dengan koreksi pendapatan bersih sebesar 12,40% yoy, mencapai US$ 919,42 juta. Penyebab utamanya adalah penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batubara yang signifikan, yaitu 19% yoy menjadi US$ 78 per ton, mengikuti tren pelemahan Indonesia Coal Index (ICI).Img BB1dOz1K

Meskipun produksi batubara ITMG meningkat 12% yoy menjadi 10,4 juta ton, dan volume penjualan naik 8% yoy menjadi 11,7 juta ton, peningkatan volume ini tidak mampu mengimbangi tekanan penurunan harga jual. Namun, manajemen ITMG berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 10,28% yoy menjadi US$ 694,70 juta berkat efisiensi biaya operasional dan pengendalian biaya lainnya.

Performa keuangan negatif ITMG berdampak pada pergerakan harga sahamnya. Pada perdagangan Selasa (12/8), saham ITMG tercatat turun 4,85% dan ditutup pada harga Rp 22.550 per saham. Kondisi ini mencerminkan sentimen pasar yang kurang optimis terhadap kinerja perusahaan di tengah pelemahan harga batubara.

ITMG Chart by TradingView

Menariknya, di tengah tekanan kinerja ini, ITMG beberapa bulan lalu melakukan akuisisi 9,62% saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) senilai US$ 16 juta. Langkah ini dinilai sebagai upaya diversifikasi bisnis untuk mengurangi ketergantungan pada sektor batubara.

Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kinerja ITMG pada semester II-2025. Ia memprediksi tekanan masih akan berlanjut akibat sentimen kelebihan pasokan batubara di pasar. Jika tidak diantisipasi dengan baik, margin keuntungan perusahaan berpotensi semakin tergerus.

Meskipun demikian, Indy menilai langkah investasi di NICE sebagai strategi yang tepat untuk diversifikasi bisnis. Ia merekomendasikan hold untuk saham ITMG dengan target harga Rp 28.000 per saham.

Ringkasan

Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada semester I-2025 mengalami penurunan signifikan. Laba bersih anjlok 29,51% (yoy) menjadi US$ 90,98 juta, disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata batubara sebesar 19% (yoy) menjadi US$ 78 per ton. Meskipun produksi dan penjualan batubara meningkat, hal tersebut tidak mampu mengimbangi penurunan harga, mengakibatkan penurunan harga saham ITMG sebesar 4,85% pada perdagangan Selasa (12/8).

Di tengah penurunan kinerja, ITMG melakukan akuisisi saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) sebagai upaya diversifikasi bisnis. Analis memprediksi tekanan pada kinerja ITMG akan berlanjut pada semester II-2025 karena kelebihan pasokan batubara, namun menilai investasi di NICE sebagai strategi yang tepat. Rekomendasi untuk saham ITMG adalah hold dengan target harga Rp 28.000 per saham.

You might also like