
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) optimis menatap 2025 dengan sejumlah strategi jitu. Wakil Direktur Utama ERAA, Hasan Aula, mengungkapkan fokus perusahaan pada ekspansi pasar di kota-kota tier 2 dan 3 di luar Pulau Jawa. Strategi ini melibatkan pengembangan toko street-level yang lebih dekat dengan konsumen, meningkatkan aksesibilitas produk Erajaya.
Selain ekspansi geografis, ERAA juga berkomitmen memperkaya portofolio mereknya. Hal ini mencakup memperkuat kemitraan jangka panjang dengan prinsipal dan menghadirkan pengalaman belanja omnichannel yang semakin terintegrasi, memberikan kenyamanan maksimal bagi pelanggan. Meskipun Hasan enggan merinci target pendapatan dan laba tahun ini, ia menekankan pentingnya adaptasi, inovasi, dan perluasan peluang bisnis sebagai kunci keberhasilan Erajaya Group. “Melalui diversifikasi portofolio, penguatan ekosistem digital, serta strategi keberlanjutan yang terintegrasi, kami berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mendukung perkembangan industri ritel secara berkelanjutan,” tegas Hasan dalam public expose, Selasa (10/6).
Erajaya Swasembada (ERAA) Akan Bayarkan Dividen Rp 299,88 Miliar
Namun, perjalanan Erajaya di awal 2025 tidak sepenuhnya mulus. Direktur ERAA, Patrick Adhiatmadja, mengakui dampak perlambatan ekonomi nasional yang menekan daya beli masyarakat dan tekanan ekonomi global terhadap kinerja perusahaan. Penjualan turut terdampak keterlambatan peluncuran iPhone 16 di kuartal I-2025. Akibatnya, ERAA memutuskan untuk menunda ekspansi toko baru di awal tahun, tercermin dari penurunan capital expenditure (capex) sebesar 8,7% yoy menjadi Rp 158 miliar di kuartal I-2025. “Kami sedikit mengerem pembukaan toko baru di tengah kondisi perekonomian lokal dan global yang menantang,” jelas Patrick.
Kendati demikian, ERAA optimis akan kembali mengakselerasi ekspansi toko pada kuartal III dan IV 2025. Patrick menjelaskan, “Kami menganggap tahun ini sebagai tahun persiapan untuk 2026. Dengan harapan perbaikan makroekonomi di 2026, kami menggeser pembukaan toko ke kuartal III dan IV 2025 agar dampaknya optimal sepanjang tahun 2026.”
Prospek dan Rekomendasi Saham ERAA
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, tetap melihat potensi pertumbuhan positif ERAA. Ia menilai perolehan izin resmi penjualan iPhone akan mendongkrak kinerja pendapatan perusahaan. Meskipun persaingan ketat dan daya beli masyarakat yang lemah menjadi tantangan, Azis optimistis. “Tetapi kami masih melihat adanya potensi kenaikan volume dan harga jual rata-rata didorong dengan ekspansi yang dilakukan oleh manajemen serta selera masyarakat terhadap gawai yang meningkat,” ujar Azis kepada Kontan, Selasa (10/6). Azis merekomendasikan trading buy untuk saham ERAA dengan target harga Rp 610.
Sementara itu, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengamati pergerakan saham ERAA secara teknikal. Ia melihat ERAA masih dalam fase uptrend dengan dominasi volume beli. “Indikator MACD masih flat di area positif dan Stochastic yang berpeluang menguat ke area overbought,” papar Herditya kepada Kontan, Selasa (10/6). Herditya menetapkan level support ERAA di Rp 540 dan resistance Rp 590, merekomendasikan buy if break dengan target harga Rp 600 dan Rp 635.
ERAA Chart by TradingView
PT Erajaya Swasembada (ERAA) memfokuskan strategi 2025 pada ekspansi pasar ke kota-kota tier 2 dan 3 di luar Jawa melalui toko street-level dan perluasan portofolio merek. Meskipun menghadapi perlambatan ekonomi dan penundaan peluncuran iPhone 16 yang mengakibatkan penurunan capital expenditure dan penundaan ekspansi toko di awal tahun, ERAA optimistis akan mengakselerasi ekspansi pada kuartal III dan IV 2025.
Analis Kiwoom Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham ERAA dengan target harga Rp 610, melihat potensi pertumbuhan positif dari penjualan iPhone. Sementara analis MNC Sekuritas mengamati uptrend saham ERAA dengan level support Rp 540 dan resistance Rp 590, merekomendasikan buy if break dengan target harga Rp 600 dan Rp 635.