Saham BBRI & BREN Anjlok! Ini 10 Penekan IHSG Terbesar Minggu Ini

MNCDUIT.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang kurang menguntungkan sepanjang pekan 2 hingga 5 Juni 2025. Sejumlah saham big caps terkemuka, seperti BBRI, DCII, hingga BREN, terpantau menjadi deretan utama saham penekan atau top laggards yang membebani laju indeks komposit.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham perbankan BUMN raksasa, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), memimpin daftar saham dengan kontribusi penekan terbesar. Saham BBRI tercatat anjlok tajam sebesar 7,87% dalam sepekan, sehingga menekan IHSG sebanyak 53,51 poin.

Posisi kedua saham penekan IHSG diduduki oleh emiten bank swasta jumbo, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Saham BBCA terkoreksi 5,05% sepekan dan memberikan tekanan signifikan sebesar 32,26 poin terhadap pergerakan IHSG. Tidak jauh berbeda, saham dari sektor perbankan lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), juga menjadi beban. Saham BMRI melemah 4,25% sepekan, membebani IHSG sebanyak 19,81 poin.

Selain ketiga bank besar tersebut, saham konglomerasi ASII juga turut menjadi pemberat indeks komposit dengan pelemahan 4,95% sepekan, berkontribusi 10,68 poin dalam pergerakan IHSG. Kemudian, saham DCII milik Toto Sugiri masuk dalam daftar top laggards setelah terkoreksi 3,57% sepekan, memberikan tekanan 7,29 poin. Saham GOTO juga tercatat melemah 4,69% sepekan dan menahan laju IHSG sebesar 6,49 poin.

Emiten milik Prajogo Pangestu, BREN, tidak luput dari daftar saham penekan IHSG, dengan kontribusi 5,70 poin setelah sahamnya terkoreksi 2,31% sepekan. Saham BRIS berada di urutan kedelapan dengan pelemahan paling signifikan, yakni 14,33% sepekan, dan berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 4,40 poin. Melengkapi daftar sepuluh besar adalah saham UNTR dan BBNI, yang masing-masing turun 4,57% dan 1,56% sepekan, dengan kontribusi penekanan terhadap indeks komposit sebesar 3,28 poin dan 2,52 poin.

Berikut Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Pekan Ini:

  1. BBRI: (-53,51 Poin)
  2. BBCA: (-32,26 Poin)
  3. BMRI: (-19,81 Poin)
  4. ASII: (-10,68 Poin)
  5. DCII: (-7,29 Poin)
  6. GOTO: (-6,49 Poin)
  7. BREN: (-5,70 Poin)
  8. BRIS: (-4,40 Poin)
  9. UNTR: (-3,28 Poin)
  10. BBNI: (-2,52 Poin)

Img AA1DGFVU

Seiring dengan pelemahan saham-saham tersebut, IHSG ditutup di zona merah dengan koreksi 0,87% sepanjang perdagangan pekan ini, periode 2 hingga 5 Juni 2025, parkir di level 7.113,42. Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami penurunan menjadi Rp12.381 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, mengonfirmasi data tersebut. Ia menyatakan bahwa IHSG selama sepekan ditutup melemah 0,87% ke posisi 7.113,42, dari 7.175,81 pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami penurunan sebesar 0,32%, dari Rp12.420 triliun menjadi Rp12.381 triliun.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian Bursa terpantau mengalami penurunan signifikan sebesar 22,88%, menjadi 24,29 miliar lembar dari 31,49 miliar lembar pada penutupan pekan lalu. Namun, tren berbeda terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang justru menunjukkan penguatan.

“Penguatan pekan ini justru terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang naik 2,18% menjadi Rp17,14 triliun dari Rp16,78 triliun pada penutupan minggu lalu,” ungkap Kautsar, dikutip pada Minggu (8/6/2025).

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 4,43%, mencapai 1,37 juta kali transaksi dari 1,31 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Menutup pekan ini, tepatnya pada Kamis (5/6/2025), investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp720,62 miliar. Namun, secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih (net sell) yang cukup besar, mencapai Rp49,89 triliun.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja kurang menguntungkan sepanjang pekan 2 hingga 5 Juni 2025, ditutup melemah 0,87% di level 7.113,42. Sejumlah saham *big caps*, terutama dari sektor perbankan seperti BBRI, BBCA, dan BMRI, menjadi penekan utama indeks. Saham BBRI memimpin daftar dengan anjlok 7,87% dan menekan IHSG sebesar 53,51 poin, diikuti oleh BBCA dan BMRI. Emiten seperti BREN, ASII, dan DCII juga turut berkontribusi signifikan dalam menahan laju indeks.

Selain pelemahan IHSG, kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat menurun menjadi Rp12.381 triliun. Meskipun rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami penurunan signifikan, rata-rata nilai transaksi harian justru menunjukkan penguatan. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp720,62 miliar pada pekan ini, namun secara kumulatif sepanjang tahun 2025 masih mencatat nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp49,89 triliun.

You might also like