MNCDUIT.COM JAKARTA. Pada hari Rabu, 29 Oktober 2025, nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menghadapi tekanan yang tak kunjung mereda hingga penutupan perdagangan. Rupiah tercatat ditutup pada level Rp 16.617 per dolar Amerika Serikat (AS), menunjukkan ketidakmampuannya untuk bangkit dari pelemahan.
Pencapaian ini menandai pelemah an rupiah sebesar 0,05% dibandingkan dengan posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 16.608 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini terlihat kontras dengan mayoritas mata uang di Asia, yang sebagian besar justru menunjukkan penguatan terhadap dolar AS.
Hingga pukul 15.01 WIB, peso Filipina menonjol sebagai mata uang dengan kinerja terbaik di Asia, melonjak 0,7% setelah penutupan perdagangan. Diikuti oleh baht Thailand yang menguat 0,27%, menunjukkan tren positif di kawasan tersebut.
Tren penguatan juga merambat ke ringgit Malaysia yang naik 0,14%, serta won Korea Selatan yang terapresiasi 0,09%. Tidak ketinggalan, dolar Taiwan juga menunjukkan peningkatan sebesar 0,06%, dan rupee India menguat tipis 0,05%. Bahkan, yen Jepang dan yuan China turut mencatatkan kenaikan minor 0,01%, melengkapi daftar mata uang Asia yang berhasil mengungguli rupiah.
Namun, tidak semua mata uang Asia mampu mempertahankan posisinya. Dolar Singapura justru menjadi yang terlemah, terkoreksi 0,05% terhadap dolar AS. Sementara itu, dolar Hong Kong juga berbalik melemah tipis 0,01% di sore hari, menambah dinamika pergerakan nilai tukar di pasar regional.
Pada hari Rabu, 29 Oktober 2025, nilai tukar rupiah di pasar spot kembali melemah dan ditutup pada level Rp 16.617 per dolar AS. Pelemahan ini sebesar 0,05% dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.608 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di Asia yang justru menguat terhadap dolar AS.
Peso Filipina menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia, melonjak 0,7%, diikuti oleh baht Thailand yang menguat 0,27%. Beberapa mata uang lain seperti ringgit Malaysia, won Korea Selatan, dan rupee India juga menguat, sementara dolar Singapura dan dolar Hong Kong sedikit terkoreksi.