
MNCDUIT.COM JAKARTA. Kurs rupiah terus mengalami tekanan di pasar spot hingga penutupan perdagangan hari ini. Pada hari Selasa, 9 September 2025, nilai rupiah spot berakhir pada level Rp 16.482 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kondisi ini menyebabkan rupiah merosot tajam sebesar 1,04% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di angka Rp 16.310 per dolar AS. Akibatnya, rupiah tercatat sebagai mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan Asia.
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di berbagai negara Asia menunjukkan variasi, dengan kecenderungan umum menguat. Dolar Taiwan mencatatkan penguatan tertinggi di Asia, melonjak sebesar 0,39%.
Selain dolar Taiwan, yen Jepang juga mengalami kenaikan sebesar 0,18%, diikuti oleh ringgit Malaysia yang menguat 0,17%. Rupee India turut menunjukkan performa positif dengan kenaikan sebesar 0,13%.
Rupiah Melemah ke Rp 16.442 per Dolar AS pada Selasa (9/9) Siang, Ini Sentimennya
Pergerakan positif juga terlihat pada dolar Singapura yang naik 0,07%, serta yuan China yang terapresiasi 0,06%. Dolar Hongkong mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,03%.
Di sisi lain, peso Filipina menunjukkan kinerja yang sedikit lebih baik dari rupiah, meskipun masih terkoreksi sebesar 0,49%. Won Korea Selatan juga mengalami penurunan sebesar 0,14%.
Sementara itu, baht Thailand tercatat melemah tipis sebesar 0,04% terhadap the greenback pada penutupan sore ini.
Pada Selasa, 9 September 2025, kurs rupiah spot ditutup melemah signifikan ke level Rp 16.482 per dolar AS. Angka ini menunjukkan penurunan tajam sebesar 1,04% dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.310. Pelemahan ini menjadikan rupiah sebagai mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia.
Sebagian besar mata uang Asia lainnya justru menguat, seperti dolar Taiwan yang melonjak 0,39% dan yen Jepang naik 0,18%. Meskipun beberapa mata uang lain seperti peso Filipina (-0,49%) dan won Korea Selatan (-0,14%) juga terkoreksi, pelemahan rupiah tercatat jauh lebih dalam.