
MNCDUIT.COM, AMBON – Dalam upaya memastikan pemerataan akses terhadap uang rupiah yang layak edar hingga ke pelosok negeri, Pemerintah Provinsi Maluku berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Maluku dan TNI Angkatan Laut meluncurkan inisiatif penting bertajuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Kegiatan ini dirancang khusus untuk memperluas jangkauan distribusi rupiah ke wilayah-wilayah terluar dan terpencil.
Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyoroti tantangan signifikan yang dihadapi daerahnya akibat karakteristik geografis yang unik. Dengan ribuan pulau yang tersebar luas, Maluku seringkali menghadapi kendala dalam pemerataan akses terhadap berbagai layanan publik dan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk dalam hal ketersediaan uang rupiah yang layak edar. “Kondisi ini seringkali menimbulkan tantangan tersendiri dalam berbagai aspek, termasuk dalam pemerataan akses terhadap layanan publik dan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk ketersediaan uang rupiah yang layak edar,” ujar Vanath, seperti dikutip dari keterangan resmi Pemerintah Provinsi Maluku pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
: Bank Indonesia Bawa Rp8,08 Miliar Uang Tunai Baru ke Pulau Terluar NTB
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Vanath menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia. Beliau menggarisbawahi konsistensi BI dalam menjalankan tugas pokoknya untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah layak edar bagi masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T), yang merupakan fokus utama dari ekspedisi ini.
Oleh karena itu, kolaborasi erat antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan manifestasi konkret sinergi antar lembaga negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Peran TNI Angkatan Laut, sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara sekaligus memiliki kemampuan menjangkau pelosok negeri, menjadi elemen krusial dan kunci keberhasilan ekspedisi ini. “Dukungan penuh dari TNI AL sangat vital agar distribusi uang rupiah dapat menjangkau saudara-saudari kita di pulau-pulau terpencil yang masih sulit mengakses layanan perbankan,” tegas Vanath, menekankan pentingnya peran militer dalam misi kemanusiaan ini.
: Bank Indonesia: Payment ID Mulai Implementasi Bertahap 2026
: Bank Indonesia Tambah Borong SBN Rp147,6 Triliun Demi Dukung Rupiah dan Ekonomi
Ekspedisi Rupiah Berdaulat kali ini secara spesifik menargetkan sejumlah pulau terpencil, meliputi Pulau Ambalau, Pulau Buano, Pulau Seram/Siritaun Wida Timur, Pulau Heniar, dan Pulau Seram/Kilmuri. Lebih dari sekadar proses distribusi uang semata, Vanath menegaskan bahwa kegiatan ini adalah “simbol kehadiran negara, simbol komitmen bersama bahwa setiap warga negara memiliki hak dan akses terhadap kebutuhan dasar, termasuk uang tunai sebagai alat transaksi yang sah.” Ia menambahkan, ini merupakan langkah strategis dalam upaya tak henti memperkuat kedaulatan rupiah di seluruh penjuru Tanah Air.
Pemerintah Provinsi Maluku berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Maluku dan TNI Angkatan Laut meluncurkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Inisiatif ini bertujuan memastikan pemerataan akses uang rupiah layak edar hingga ke wilayah terluar dan terpencil Maluku. Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyoroti tantangan geografis daerahnya dalam distribusi layanan dasar, termasuk ketersediaan uang tunai. Kolaborasi ini merupakan manifestasi konkret sinergi antar lembaga untuk memenuhi kebutuhan uang di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
Peran TNI Angkatan Laut sangat krusial dalam ekspedisi ini berkat kemampuannya menjangkau pelosok negeri. Ekspedisi Rupiah Berdaulat secara spesifik menargetkan sejumlah pulau terpencil, seperti Pulau Ambalau, Pulau Buano, dan beberapa wilayah di Pulau Seram. Kegiatan ini ditegaskan sebagai simbol kehadiran negara dan komitmen untuk memperkuat kedaulatan rupiah di seluruh penjuru Tanah Air. Ini juga memastikan setiap warga negara memiliki hak dan akses terhadap kebutuhan dasar, termasuk uang tunai.