Restrukturisasi Pertamina: Bagaimana Dampaknya ke Saham TUGU?

MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengambil langkah strategis besar dengan merestrukturisasi portofolio usahanya, termasuk melepaskan sejumlah unit bisnis di luar inti perusahaan. Keputusan ini mencakup divestasi dari sektor layanan kesehatan dan asuransi, sebuah langkah yang berpotensi membawa dampak signifikan bagi anak usahanya di bidang asuransi.

Di bawah payung bisnis asuransi, Pertamina memiliki dua entitas penting: PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) dan Perta Life. Rencana restrukturisasi bisnis ini, menurut pengamat asuransi Wahju Rohmanti, diprediksi akan memengaruhi harga saham TUGU. “Rencana itu akan berdampak jika selama ini TUGU memperoleh bisnis dari captive market (Pertamina Grup), jika iya maka penjualan saham milik Pertamina tentu sangat berdampak buruk pada performa keuangan TUGU,” jelas Wahju, pada Selasa (23/9).Img AA1N74b2

Wahju juga menyoroti bahwa kendati kinerja TUGU saat ini sudah relatif baik, dukungan dan nama besar Pertamina tidak dapat dimungkiri memainkan peran krusial pada masa awal perkembangan perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Ini menunjukkan adanya hubungan yang kompleks antara TUGU dan induknya, Pertamina, yang kini berupaya memfokuskan bisnisnya secara lebih tajam.

Pertamina menegaskan niatnya untuk memusatkan perhatian pada sektor utama: minyak dan gas bumi (migas) serta energi baru dan terbarukan (EBT). Melalui strategi spin off, beberapa unit usaha non-inti akan digabungkan dan dikelompokkan bersama perusahaan sejenis di bawah payung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengemukakan rencana ini dalam rapat dengan DPR pada Kamis (11/9), seraya menambahkan bahwa peta jalan pengembangan bisnis non-inti akan mengikuti arahan Danantara.

Untuk mengimplementasikan mandat Danantara dan memperkuat fokus bisnisnya, Pertamina juga telah memperkuat struktur organisasinya dengan membentuk direktorat baru, yaitu Direktorat Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis. Langkah ini menunjukkan komitmen serius Pertamina terhadap visi strategisnya, meskipun berimplikasi pada portofolio anak perusahaannya.

Di sisi lain, Tugu Insurance justru menunjukkan perkembangan bisnis yang positif dan tangguh. Per Juni 2023, aset perusahaan ini mencapai Rp 21,12 triliun, meningkat 10,81% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance, Fitri Azwar, mengungkapkan bahwa peningkatan ini adalah hasil dari manajemen portofolio yang prudent, penempatan investasi pada instrumen berisiko rendah dan aman, serta penerapan prosedur Asset Liability Management (ALM) yang ketat.

Pendapatan premi Tugu Insurance juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan. Melansir laporan keuangan, jumlah pendapatan premi per Juli 2023 mencapai Rp 4,56 triliun, tumbuh sebesar 9,52% secara tahunan. Capaian ini menjadi bukti kemandirian dan strategi bisnis yang efektif di tengah potensi perubahan struktur kepemilikan.

Lebih jauh, sepanjang periode 2021-2023, penghimpunan premi bruto TUGU tercatat meningkat 13% secara compounded annual growth rate (CAGR). Total pendapatan perusahaan juga menunjukkan peningkatan rata-rata 12% secara CAGR. Yang paling menarik, laba bersih melesat hingga 99% secara CAGR, meskipun sebagian besar ditopang oleh pendapatan satu kali dari kasus legal dengan Citibank pada tahun 2023 lalu. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata aset di periode tersebut mencapai 12% dan kenaikan ekuitas mencapai 8%, mengindikasikan fondasi keuangan yang kuat. Tugu Insurance juga berupaya menjaga rasio klaim di bawah 50% hingga akhir 2025, menandakan fokus pada efisiensi operasional dan profitabilitas berkelanjutan.

Ringkasan

PT Pertamina (Persero) sedang melakukan restrukturisasi besar dengan mendivestasi unit bisnis non-inti, termasuk sektor asuransi, untuk fokus pada minyak dan gas bumi serta energi baru terbarukan. Langkah ini berpotensi memengaruhi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), terutama jika TUGU selama ini banyak bergantung pada pasar internal Grup Pertamina. Unit usaha non-inti ini akan dikelola di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Meskipun demikian, Tugu Insurance menunjukkan perkembangan bisnis yang positif dan tangguh. Per Juni 2023, aset perusahaan mencapai Rp 21,12 triliun, tumbuh 10,81%, dengan pendapatan premi Juli 2023 sebesar Rp 4,56 triliun. Selama periode 2021-2023, TUGU mencatat pertumbuhan yang kuat pada premi bruto, pendapatan total, dan laba bersih, menunjukkan kemandirian dan fondasi keuangan yang solid.

You might also like