Restrukturisasi Indofarma (INAF) dinilai analis masih butuh dukungan pendanaan

Img AA1J8N3b

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Upaya PT Indofarma Tbk (INAF) dalam melanjutkan restrukturisasi kinerja dan pemulihan fundamental usaha mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, meski proses pemulihan dinilai masih membutuhkan dukungan pendanaan yang kuat.

Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand, menilai perbaikan kinerja Indofarma hingga triwulan III-2025 menjadi sinyal awal yang positif. Hal ini tercermin dari penurunan rugi bersih sebesar 23,66% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp127,09 miliar, seiring keberhasilan manajemen menekan struktur biaya.

“Penurunan tajam rasio beban usaha terhadap penjualan, terutama dari pemangkasan beban penjualan hingga 83,5% dan penghematan biaya keuangan, mencerminkan disiplin fiskal dan efisiensi operasional yang mulai berjalan efektif,” kata Abida kepada Kontan, Selasa (23/12/2025).

Maybank: Merdeka Copper (MDKA) Bisa Cetak Untung Tahun Depan Berkat Proyek Emas Pani

Menurut Abida, langkah efisiensi tersebut menjadi fondasi penting bagi pemulihan kinerja Indofarma ke depan, meskipun tekanan terhadap pendapatan masih terjadi akibat kondisi pasar domestik yang menantang. Setidaknya, Indofarma (INAF) dinilai mulai mampu mengendalikan struktur biaya operasional secara lebih sehat.

Dari sisi pendanaan, Abida menilai potensi suntikan dana dari Danantara Indonesia akan menjadi katalis strategis bagi pemulihan Indofarma. Ia menyebut, pendanaan tersebut berpotensi difokuskan untuk memperkuat modal kerja dan operasional, bukan semata untuk pelunasan utang lama.

“Pendanaan dari Danantara dapat memperbaiki struktur permodalan dan menurunkan risiko usaha dengan meningkatkan likuiditas, sehingga Indofarma memiliki ruang untuk memenuhi permintaan pasar yang selama ini terhambat keterbatasan bahan baku,” jelasnya.

Selain aspek pendanaan, keterlibatan Danantara juga dinilai dapat membantu memulihkan kepercayaan mitra usaha dan pemasok. Kehadiran pengelola investasi profesional diharapkan mampu mendorong tata kelola yang lebih transparan dan mempercepat proses restrukturisasi perseroan.

Meski demikian, Abida menilai pemulihan Indofarma masih memerlukan waktu, terutama untuk memastikan keberlanjutan kinerja operasional dan pendapatan. Investor pun diminta tetap mencermati perkembangan restrukturisasi serta realisasi dukungan pendanaan sebagai faktor kunci dalam menilai prospek saham INAF ke depan.

You might also like