Rekor Baru! S&P 500 dan Nasdaq Menggila di Wall Street

Img AA1HHiqQ

KONTAN.CO.ID. Mengukir sejarah baru, Indeks S&P 500 dan Nasdaq secara gemilang dibuka pada level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (30/6). Lonjakan ini didorong oleh optimisme pasar yang kuat terhadap prospek tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah mitra utamanya. Kepercayaan investor yang membumbung tinggi ini sekaligus menempatkan Wall Street di jalur yang kokoh untuk mengakhiri kuartal dengan penguatan yang signifikan.

Berdasarkan laporan Reuters, kinerja pasar saham AS di sesi pembukaan menunjukkan penguatan yang merata. Indeks Dow Jones Industrial Average terpantau melonjak 201,4 poin atau 0,46% menuju level 44.020,66. Tak kalah impresif, Indeks S&P 500 bertambah 20,3 poin atau 0,33% ke 6.193,36, sementara Nasdaq Composite berhasil menguat 86,7 poin atau 0,43% hingga mencapai 20.360,15 saat bel pembukaan berbunyi.

Penguatan pasar semakin didukung oleh kinerja cemerlang saham-saham teknologi unggulan yang melaju di perdagangan pre-market. Momen krusial terjadi setelah Kanada secara mengejutkan membatalkan rencana penerapan pajak layanan digital yang menargetkan perusahaan teknologi AS, hanya beberapa jam sebelum aturan tersebut dijadwalkan berlaku. Keputusan ini secara luas diinterpretasikan sebagai langkah progresif untuk mendorong kemajuan negosiasi dagang yang sebelumnya sempat mengalami kebuntuan. Akibatnya, saham-saham raksasa teknologi seperti Amazon, Apple, Alphabet, dan Meta Platforms menunjukkan kenaikan signifikan, berkisar antara 0,2% hingga 1,8%.

Performa positif ini merupakan kelanjutan dari reli kuat pekan sebelumnya, di mana Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga sukses mencatat rekor penutupan tertinggi. Katalis utama penguatan tersebut adalah ekspektasi yang tumbuh subur mengenai potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed, ditambah dengan sentimen optimis seputar perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI). Meskipun demikian, indeks Dow Jones masih menunjukkan sedikit ketertinggalan, berada 2,7% di bawah rekor penutupan tertingginya yang tercatat pada 4 Desember 2023.

Fokus perhatian pasar saham kini beralih ke tenggat waktu krusial pada 9 Juli mendatang. Pada tanggal tersebut, negara-negara mitra dagang utama AS dihadapkan pada keharusan untuk mencapai kesepakatan baru, atau mereka akan menghadapi ancaman kenaikan tarif yang substansial. Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengindikasikan bahwa tenggat waktu ini bersifat fleksibel, berpotensi diperpanjang atau bahkan dipersingkat, bergantung pada dinamika dan kemajuan negosiasi yang sedang berlangsung.

Mencerminkan suasana positif ini, Dennis Dick, seorang analis terkemuka dari Triple D Trading Inc., menyatakan, “Pasar saat ini sangat percaya diri.” Ia menambahkan, “Bahkan ketika ada laporan laba yang mengecewakan, investor tetap membeli saham. Sentimen bullish masih begitu kuat menguasai pasar.” Komentar ini menggarisbawahi kegigihan investor dalam mencari peluang di tengah kondisi pasar yang optimistis.

Di samping perkembangan perdagangan, para investor juga aktif memantau serangkaian data ekonomi penting serta arah kebijakan fiskal AS yang akan datang. Salah satu sorotan utama adalah rencana Senat Republik untuk mengesahkan rancangan undang-undang pemangkasan pajak dan belanja publik yang diusung oleh Presiden Trump. RUU ini, yang diharapkan Trump dapat disahkan sebelum perayaan Hari Kemerdekaan 4 Juli, menimbulkan kekhawatiran di beberapa kalangan mengenai potensi lonjakan utang AS hingga US$3,3 triliun, meski tetap menjadi agenda prioritas pemerintah.

Jadwal pekan ini juga diwarnai dengan rilisnya sejumlah data ekonomi krusial, termasuk laporan non-farm payrolls serta survei ISM untuk sektor manufaktur dan jasa periode Juni. Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, juga dijadwalkan akan menyampaikan pandangan mereka, yang sangat dinantikan oleh pasar. Ekspektasi akan pemangkasan suku bunga semakin menguat, dipicu oleh rilis data ekonomi yang cenderung lemah dan spekulasi mengenai kemungkinan Presiden Trump mengganti Powell dengan figur yang lebih dovish. Kombinasi sentimen ini bertindak sebagai bahan bakar tambahan yang mendorong reli berkelanjutan di pasar saham AS.

Ringkasan

Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada pembukaan perdagangan Senin (30/6), didorong optimisme pasar terhadap prospek kesepakatan dagang Amerika Serikat. Semua indeks utama Wall Street, termasuk Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq, menunjukkan penguatan signifikan. Kenaikan ini didukung pula oleh performa cemerlang saham teknologi setelah Kanada membatalkan rencana pajak layanan digital.

Kenaikan ini merupakan kelanjutan dari reli kuat pekan sebelumnya, yang dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan kemajuan teknologi AI. Pasar kini berfokus pada tenggat waktu kesepakatan dagang 9 Juli serta data ekonomi krusial yang akan dirilis, seperti non-farm payrolls dan survei ISM. Pandangan pejabat The Fed juga sangat dinantikan, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang terus menguat.

You might also like