Rekomendasi Saham Sawit 2024: TAPG, AALI, LSIP, SGRO Potensi Cuan!

Sektor perkebunan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus menunjukkan geliat positif, dengan proyeksi kinerja yang tetap solid pada paruh kedua tahun 2025. Prospek cerah ini didorong oleh berbagai sentimen kunci, mulai dari geliat ekspor yang stabil hingga dukungan signifikan dari program biodiesel pemerintah yang berkelanjutan. Dinamika ini diprediksi akan menjadi motor penggerak utama bagi emiten CPO di masa mendatang.

Menyikapi potensi tersebut, para analis pasar telah menyusun berbagai rekomendasi saham dari sektor CPO. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai pilihan-pilihan menarik untuk dicermati pada perdagangan Senin, 8 September 2025.

1. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menunjukkan kinerja produksi yang kuat, dengan catatan produksi CPO mencapai 485.913 ton pada semester I-2025. Mayoritas pendapatan perseroan, yakni sebesar Rp 5,49 triliun, bersumber dari segmen produk kelapa sawit dan turunannya, melengkapi kontribusi Rp 13,11 miliar dari segmen karet. Meskipun demikian, dinamika kebijakan global terkait minyak nabati diprediksi akan menjadi tantangan signifikan bagi industri sawit pada paruh kedua tahun 2025. Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan BUY untuk saham TAPG dengan target harga Rp 1.555.

2. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan produksi dengan mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,5 triliun untuk tahun 2025. Sebagian besar capex ini didedikasikan untuk program peremajaan atau replanting. Dengan total area tertanam seluas 284.800 hektare, AALI telah berhasil meremajakan 5.052 hektare lahan hingga Desember 2024, dengan rata-rata replanting mencapai 4.000-5.000 hektare setiap tahunnya. Sukarno Alatas dari Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi TRADING BUY untuk saham AALI, dengan target harga di rentang Rp 7.675 hingga Rp 7.825.

3. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Pada semester pertama 2025, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) melaporkan pengiriman CPO sebesar 116 ribu ton, sedikit menurun 4% secara tahunan. Namun, hal ini diimbangi oleh kenaikan penjualan inti sawit sebesar 12% YoY menjadi 37 ribu ton. Peningkatan harga jual rata-rata (ASP) yang kuat terbukti mampu mengkompensasi penurunan volume tersebut, ditambah lagi dengan biaya pupuk yang stabil, yang secara kolektif berkontribusi pada pelebaran margin keuntungan. Prospek produksi LSIP diperkirakan akan menguat signifikan pada semester II-2025, sejalan dengan puncak musiman, meskipun pertumbuhan ASP diproyeksikan akan kembali normal. Arief Machrus dari Ina Sekuritas, dalam risetnya tanggal 15 Agustus 2025, merekomendasikan BUY untuk saham LSIP dengan target harga Rp 1.675.

4. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan lonjakan kinerja yang impresif pada semester I-2025, dengan laba bersih melonjak 236,06% secara tahunan menjadi Rp 538,28 miliar. Peningkatan laba ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang signifikan sebesar 45,18% YoY, mencapai Rp 3,29 triliun. Kinerja positif ini utamanya berasal dari peningkatan volume penjualan CPO dan palm kernel (PK). Untuk menjaga momentum, perseroan berkomitmen untuk terus menggenjot produktivitas CPO melalui investasi dalam mekanisasi, sistem pengelolaan air yang efisien, dan peningkatan infrastruktur. Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan WAIT AND SEE untuk saham SGRO dengan target harga Rp 4.450.

Ringkasan

Sektor perkebunan minyak kelapa sawit (CPO) menunjukkan prospek kinerja yang solid hingga paruh kedua tahun 2025, didukung oleh ekspor stabil dan program biodiesel pemerintah. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatat produksi CPO yang kuat di semester I-2025 dengan mayoritas pendapatan dari segmen kelapa sawit. Sementara itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengalokasikan belanja modal signifikan untuk program peremajaan lahan guna keberlanjutan produksi.

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) melaporkan pengiriman CPO yang sedikit menurun, namun dikompensasi oleh kenaikan penjualan inti sawit dan harga jual rata-rata yang kuat. Prospek produksi LSIP diperkirakan akan menguat di semester II-2025 seiring puncak musiman. Di sisi lain, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan lonjakan laba bersih 236,06% dan pertumbuhan penjualan 45,18% pada semester I-2025, didorong peningkatan volume penjualan CPO dan palm kernel.

You might also like