Rahasia Freeport Beri 12% Saham Gratis? CEO Danantara Ungkap!

Img AA1O47uZ

MNCDUIT.COM, JAKARTA — Sebuah langkah signifikan terungkap dalam dunia pertambangan nasional, ketika Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara membeberkan alasan di balik persetujuan Freeport McMoRan, perusahaan tambang raksasa asal Amerika Serikat, untuk menyerahkan 12% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada pemerintah Indonesia tanpa biaya sepeser pun. Kesepakatan krusial ini menandai babak baru dalam pengelolaan aset strategis negara.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa perjanjian penting ini merupakan puncak dari negosiasi intensif yang berlangsung cukup lama. “Negosiasi bukan baru 1 atau 2 bulan, ini sudah berjalan beberapa bulan. Sudah berjalan lebih dari 6 bulan. Jadi, kebetulan kesepakatannya sudah, boleh dibilang finalisasi,” ujar Rosan saat ditemui di Jakarta pada Rabu (8/10/2025). Pernyataan Rosan menggarisbawahi upaya panjang dan diplomasi yang cermat dalam mencapai konsensus ini.

Rosan lebih lanjut menyampaikan bahwa proses penambahan kepemilikan saham pemerintah Indonesia ini telah mencapai kesepakatan prinsip. Saat ini, Danantara bersama pihak-pihak terkait sedang fokus pada penyelesaian draf dokumen dan detail perjanjian, memastikan setiap aspek hukum dan operasional tercakup dengan sempurna. Pemerintah, dalam negosiasi ini, berhasil mendapatkan tambahan saham sebesar 12% tanpa perlu mengeluarkan biaya akuisisi ataupun kompensasi finansial, sebuah pencapaian luar biasa yang menegaskan kekuatan posisi tawar Indonesia.

“Boleh dibilang sudah semuanya selesai dan sekarang tinggal melihat draf dari detailnya saja, tetapi kesepakatan secara prinsip sudah tercapai,” pungkasnya, menunjukkan optimisme terhadap kelancaran proses selanjutnya dan menegaskan bahwa poin-poin utama telah disepakati.

Senada dengan informasi yang diungkap Danantara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah memastikan bahwa negosiasi divestasi saham Freeport ini telah mencapai finalisasi, sebagaimana dilaporkan oleh Bisnis. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa seiring dengan penambahan saham ini, Freeport McMoRan akan mendapatkan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang berlaku melampaui tahun 2041, memberikan kepastian investasi jangka panjang bagi perusahaan tersebut.

“Negosiasi tambahan Freeport sudah saya nyatakan final, sudah penambahan 12%,” kata Bahlil kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (7/10/2025). Meskipun belum dapat memastikan waktu pasti proses divestasi akan berlangsung, Bahlil dengan tegas menyatakan bahwa perpanjangan IUPK bagi Freeport sudah terjamin, menciptakan situasi saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Dengan tambahan kepemilikan ini, posisi strategis Indonesia dalam pengelolaan PTFI akan semakin kokoh. Sebelumnya, melalui proses divestasi yang dilakukan pada tahun 2018, Indonesia telah berhasil menguasai 51,2% saham perusahaan raksasa tambang emas dan tembaga tersebut melalui BUMN holding pertambangan, MIND ID (Inalum). Apabila tambahan divestasi mencapai 12%, maka porsi kepemilikan Indonesia melalui MIND ID di PTFI akan melonjak signifikan menjadi sekitar 63,2%, mengukuhkan kendali mayoritas pemerintah atas salah satu aset tambang terbesar di dunia.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Freeport McMoRan menyetujui penyerahan 12% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada pemerintah Indonesia secara gratis. Kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi intensif selama lebih dari enam bulan dan kini telah mencapai finalisasi prinsip. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya akuisisi untuk penambahan saham ini.

Kementerian ESDM juga menegaskan finalisasi negosiasi ini, di mana sebagai imbalannya, Freeport McMoRan akan mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) melampaui tahun 2041. Dengan penambahan 12% saham ini, total kepemilikan Indonesia melalui MIND ID di PTFI akan meningkat dari 51,2% menjadi sekitar 63,2%, mengukuhkan kendali mayoritas pemerintah.

You might also like