
MNCDUIT.COM , JAKARTA – Emiten kesehatan yang berfokus pada laboratorium klinik, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) tengah melebarkan sayap ke sektor bioteknologi melalui aksi akuisisi saham perusahaan afiliasinya, PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM).
Adapun ProSTEM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang terapi regeneratif berbasis sel punca. Dalam akuisisi ini, PRDA membeli 30% saham ProSTEM atau setara dengan 69.512 lembar saham.
Nilai transaksi akusisi 30% saham PT Prodia Stemcell Indonesia milik PT Prodia Utama disepakati senilai Rp33 miliar. Akuisisi tersebut merupakan transaksi afiliasi karena PT Prodia Utama yang merupakan pemegang saham utama atau pengendali PRDA yang juga merupakan pemegang saham utama atau pengendali PT Prodia Stemcell Indonesia.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menerangkan proses akuisisi Prodia terhadap ProSTEM merupakan upaya jangka panjang perseroan untuk melengkapi layanan diagnosis yang canggih dan personalized. Selain itu, akuisisi ini memungkinkan perseroan untuk masuk ke sektor bioteknologi ke depannya.
“Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan di mata para pemangku kepentingan, tetapi juga menunjukkan komitmen kami dalam membangun keberlanjutan ekosistem layanan diagnostik,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/7/2025).
Integrasi ini, lanjut Liana, diharapkan mampu memperluas layanan Prodia, memperdalam kapabilitas penelitian dan pengembangan, hingga membuka akses terhadap pengobatan yang bersifat individual. Hal ini dinilai memiliki potensi besar seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap terapi canggih.
: Prodia dan AdMedika Kolaborasi Luncurkan Akses Layanan Diagnostik
Pasalnya, Liana menilai bahwa perkembangan riset dan implementasi klinis terapi sel punca di Indonesia kian mengalami peningkatan yang signifikan. Kementerian Kesehatan dan BPOM bahkan berupaya untuk mempercepat proses riset dan pengembangan agar terapi sel punca dapat secara luas diterapkan di sejumlah fasilitas kesehatan di Indonesia.
”Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap terapi canggih, Prodia dan ProSTEM siap memimpin transformasi pengobatan berbagai penyakit degeneratif, gangguan autoimun, hingga kondisi kronis di Indonesia,” katanya.
Sebagai informasi, ProSTEM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan terapi berbasis teknologi seluler. Sepanjang 2024, ProSTEM mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 46% year on year (YoY). Hal ini dinilai mencerminkan bahwa ProSTEM memiliki bisnis yang efisien dan mampu berasing di pasar yang kompetitif.
”Hal ini menunjukkan bahwa Prostem memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pemegang sahamnya,” katanya.
Prodia Widyahusada Tbk. – TradingView
Komisaris Utama Prodia dan ProSTEM Andi Widjaja menegaskan proses akuisisi yang dilakukan Prodia terhadap ProSTEM diharapkan mampu memberikan penguatan kinerja terhadap kedua perusahaan nantinya.
Selain itu, akuisisi ini juga dinilai sebagai dukungan terhadap program Quick Win milik Presiden Prabowo Subianto di sektor kesehatan.
”Dengan sinergi yang kuat di antara kedua entitas ini, mempertegas kehadiran ProSTEM sebagai pusat rujukan terapi pengobatan regeneratif di Asia Tenggara, bahkan di Asia,” ujar Andi.