
MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) mengambil langkah strategis dalam mengokohkan struktur kepemimpinannya melalui perombakan jajaran Direksi dan Komisaris. Keputusan penting ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang sukses dilaksanakan di Jakarta pada Senin, 13 Oktober 2025.
Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham secara resmi menyetujui penunjukan Irsyad Hanif sebagai Direktur Utama PPRI yang baru, menggantikan Catur Jatiwaluyo. Perubahan ini juga menempatkan Catur Jatiwaluyo bersama Dillon Sutandar untuk mengisi posisi Direktur perusahaan. Rombongan ini diharapkan dapat membawa semangat dan strategi baru untuk kemajuan PPRI.
Tidak hanya di jajaran Direksi, struktur Komisaris PPRI juga mengalami penyegaran. Rapat menyetujui Budi Aditya Erna Mulyanto sebagai Komisaris, sementara Frezi Majesty dipercaya sebagai Komisaris Independen. Kedua nama ini menggantikan Frederick Rompas, menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperkuat fungsi pengawasan dan tata kelola yang baik.
PPRI Lakukan Revisi Target, Andalkan Efisiensi di Tengah Persaingan Ketat
Di tengah perubahan kepemimpinan, kinerja keuangan PPRI tetap menunjukkan geliat positif. Pada kuartal II-2025, perusahaan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 78,42 miliar, tumbuh impresif 6,39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 73,70 miliar. Tak hanya itu, gross margin perusahaan juga menguat menjadi Rp 12,15 miliar, meningkat 3,62% dari Rp 11,73 miliar pada tahun sebelumnya.
Menanggapi capaian tersebut, Catur Jatiwaluyo, Direktur PPRI, menyampaikan rasa syukur atas hasil yang diperoleh. “Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, penjualan mengalami kenaikan, terutama di lini ritel untuk produk cup dan paper bowl,” ujarnya usai RUPSLB di Jakarta.
Catur lebih lanjut menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan PPRI tak lepas dari implementasi strategi bisnis yang jitu. Salah satu kunci utamanya adalah agresivitas perusahaan dalam merambah pasar baru untuk mendorong peningkatan penjualan di sepanjang tahun 2025. Selain ekspansi pasar, PPRI juga terus memprioritaskan inovasi produk, sembari menjaga kualitas dan pelayanan prima kepada seluruh pelanggan.
Paperocks Indonesia (PPRI) Catat Kenaikan Penjualan 6,39% di Semester I 2025
Sebagai pemain utama dalam industri pengemasan, Catur menegaskan bahwa PPRI menitikberatkan usahanya pada penggunaan bahan utama kertas, yang dikenal sebagai sumber daya terbarukan. Komitmen terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui pengenalan produk-produk ramah lingkungan secara aktif. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelanggan, karyawan, dan lingkungan sekitar.
“Ini memang menjadi komitmen kami sejak awal, untuk berkontribusi secara positif menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi semua pihak,” tutup Catur, menggarisbawahi dedikasi PPRI pada praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Berikut adalah susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) setelah RUPSLB:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Philip Sumali
Komisaris: Budi Aditya Erna Mulyanto
Komisaris Independen: Frezi Majesty
Dewan Direksi
Direktur Utama: Irsyad Hanif
Direktur: Catur Jatiwaluyo
Direktur: Dillon Sutandar
PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) telah merombak jajaran Direksi dan Komisaris melalui RUPSLB yang dilaksanakan pada 13 Oktober 2025 di Jakarta. Rapat tersebut menunjuk Irsyad Hanif sebagai Direktur Utama yang baru, dengan Catur Jatiwaluyo dan Dillon Sutandar sebagai Direktur. Selain itu, Budi Aditya Erna Mulyanto diangkat sebagai Komisaris dan Frezi Majesty sebagai Komisaris Independen, menggantikan Frederick Rompas.
Di tengah perombakan ini, PPRI mencatatkan kinerja keuangan positif pada kuartal II-2025 dengan penjualan sebesar Rp 78,42 miliar, naik 6,39% dari tahun sebelumnya, serta gross margin Rp 12,15 miliar. Peningkatan ini didorong oleh strategi agresif penetrasi pasar baru dan inovasi produk, khususnya pada lini ritel. PPRI juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan fokus pada bahan baku kertas terbarukan dan produk ramah lingkungan.