
MNCDUIT.COM JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) menambah pundi-pundi kontrak barunya dengan nilai Rp 150 miliar di sektor pertambangan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Proyek tersebut mencakup penyewaan alat berat serta dukungan unit bisnis pertambangan nikel (UBPN) milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Direktur Utama PPRE Rizki Dianugrah mengatakan, kontrak ini menegaskan langkah PPRE dalam memperkuat portofolio bisnis di sektor pertambangan nikel nasional. Dalam proyek ini, PPRE akan menyediakan berbagai peralatan dan dukungan operasional guna menunjang kegiatan produksi dan logistik di area pertambangan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan operasi guna memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/10/2025).
Pendapatan dan Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Naik per Kuartal III 2025
Rizki menambahkan, pencapaian ini sejalan dengan visi PPRE untuk menjadi perusahaan jasa pertambangan dan konstruksi terkemuka di Indonesia. Dengan dukungan tenaga profesional berpengalaman dan armada alat berat berteknologi modern, PPRE berkomitmen menjalankan setiap proyek dengan standar keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan yang tinggi.
Hal itu juga tercermin dari laporan keuangan kuartal III-2025 dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 104,97 miliar atau meroket 1.266,79% dari Rp 7,68 miliar di kuartal III-2024. Padahal pendapatan hanya tumbuh 2,21% menjadi Rp 2,77 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,71 triliun.
Pada perdagangan Jumat (24/10), saham PPRE ditutup melemah 5% ke Rp 114 per saham. Namun, sepekan terakhir harganya telah melesat 40,74% sehingga mengakumulasi penguatan 20% dalam sebulan terakhir.
PP Presisi (PPRE) Raih Kontrak Baru Rp 3,2 Triliun pada Semester I 2025
PPRE Chart by TradingView