KUR BRI memiliki beberapa plafon pinjaman yang bisa dipilih oleh debitur saat akan mengajukan kredit. Sebagai informasi, plafon pinjaman KUR BRI ini mulai dari Rp. 1 juta hingga Rp. 500 juta.Â
Setiap plafon di atas memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh debitur saat proses pengajuan. Karena plafonnya beragam maka perlu tips khusus bagi debitur ketika akan mengajukan pinjaman.Â
Meski plafonnya berbeda namun dari cara pengajuannya tetap sama dimana bisa dilakukan secara online dan datang ke kantor. Semua ini dilakukan untuk memudahkan debitur yang akan meminjam dana di BRI.Â
baca juga: Daftar Pinjaman KUR BRI, Solusi Finansial untuk Pengembangan Usaha Mikro
Plafon pinjaman adalah besarnya pembiayaan yang diberikan BRI kepada debitur. Namun menurut keterangan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plafon kredit ini merupakan batas tertinggi kredit yang diberikan oleh BRI.Â
Pada intinya plafon pinjaman ini merupakan dana yang nantinya akan diterima oleh debitur dari BRI. Jumlah dana ini tergantung dari pengajuan yang dilakukan oleh debitur ke BRI. Jika disetujui maka plafon pinjaman yang diinginkan akan langsung dicairkan ke rekening debitur
Ada beberapa plafon pinjaman KUR BRI yang bisa dipilih oleh debitur diantaranya sebagai berikut:
Pada bagian awal, plafon pinjaman yang bisa didapatkan oleh debitur hingga Rp. 10 juta. Jenis pinjaman ini di bank ini lebih dikenal sebagai KUR BRI Super Mikro dan tergolong yang paling rendah.Â
Syarat untuk pinjaman ini tergolong paling mudah karena bisa tanpa jaminan apapun. Selain itu usaha yang dijalankan boleh kurang dari 6 bulan namun tetap dalam bimbingan pihak KUR BRI.
Lalu dari sisi bunganya pun hanya 6% per tahun dan ketentuan ini bersifat flat atau tidak berubah. Sehingga pada pengajuan pertama, kedua dan seterusnya tarif bunganya tidak berubah-ubah.Â
Jika dana Rp. 10 juta masih kurang maka kamu bisa memilih pinjaman yang Rp. 50 juta. Jumlah pinjaman ini tergolong cukup besar dan di BRI lebih dikenal dengan KUR Mikro.Â
Jenis pinjaman ini ada beberapa perbedaan dari sebelumnya dimana usahanya harus berjalan minimal 6 bulan. Selain itu usaha tersebut juga harus produktif dan ada surat resmi dari dinas terkait saat proses pengajuan.
Selain itu untuk bunganya juga tidak flat atau ada perubahan ketika pengajuan kedua dan seterusnya. Jadi pada pengajuan pertama 6% per tahun lalu di pengajuan kedua naik menjadi 7% per tahunnya
Jika kedua pinjaman di atas dari sisi dananya masih kurang maka bisa memilih yang plafonnya up to Rp. 500 juta. Plafon pinjaman KUR BRI ini tergolong paling besar dan syarat-syaratnya pun juga lebih lengkap.Â
Debitur harus sudah memiliki NPWP dan IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil) untuk pengajuannya. Bahkan yang terbaru, debitur juga harus memiliki BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa meminjam dana tersebut.Â
Jenis pinjaman ini di BRI dikenal sebagai KUR Kecil dan ketentuan bunganya sama dengan KUR Mikro. Sehingga pada pengajuan kedua, persentase bunganya naik menjadi 7% per tahunnya.Â
Lalu untuk plafon pinjaman KUR BRI yang terakhir ada yang mencapai Rp. 25 juta. Jenis pinjaman ini lebih dikhususkan bagi mereka yang akan bekerja di luar negeri sesuatu dengan negara yang terdaftar di BRI.Â
Untuk pilihan plafon ini dari sisi bunganya tergantung dari jumlah dana yang bisa dicairkan. Jika dananya kurang dari Rp. 10 juta maka di pengajuan pertama dan kedua, bunganya tetap 6% per tahun. Tetapi jika lebih maka bunganya akan naik menjadi 7% di pengajuan kedua dan seterusnya.Â
Lalu dari sisi syarat-syarat yang harus dipenuhi juga harus lebih ketat dari yang lainnya. Sebab debitur harus menyertakan surat kesepakatan kerja dan beberapa dokumen lain.Â
Dari beberapa plafon yang dijelaskan di atas maka seorang debitur harus lebih jeli saat proses pengajuan nantinya. Untuk memudahkan proses tersebut, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
Salah satu dari tips memilih plafon pinjaman bisa dengan melihat pada masa tenornya. Dari beberapa pinjaman di atas, kamu bisa memilih yang masa tenornya panjang.Â
Dengan cara ini otomatis memudahkan sekaligus cicilan per bulannya lebih kecil dari yang tenornya cepat. Rata-rata tenor pembayaran untuk pinjaman di BRI ini antara 4-5 tahun berjalan.Â
Tips lain yang bisa kamu coba ketika memilih plafon pinjaman bisa dengan penyesuaian usaha. Misalnya kamu memiliki usaha toko makanan ringan yang jenisnya beragam dan pangsa pasarnya luas.Â
Dalam kasus yang seperti ini maka kamu bisa memilih plafon pinjaman KUR BRI Mikro atau Kecil. Kedua opsi ini bisa dipilih tergantung pada seberapa banyak produk yang akan dijual.Â
Namun untuk kamu yang menjual beberapa makanan maka KUR BRI Super Mikro bisa menjadi opsinya. Sehingga jumlah pinjaman ini bisa disesuaikan dengan jenis usaha yang sedang dijalankan.Â
Tips ini lebih dikhususkan bagi kamu yang usahanya sudah berjalan selama 6 bulan ke atas. Sebelum melakukan pengajuan maka kamu bisa menghitung dari sisi omset yang didapatkan setiap hari atau per bulannya.Â
Dari perhitungan otomatis kamu bisa mengetahui berapa profit bersih yang didapatkan nantinya. Jika perhitungannya seperti ini maka akan membuat kamu lebih mudah dalam memilih plafon pinjaman KUR BRI.Â
Pastikan omset yang didapatkan sesuai dengan cicilan yang akan dibayarkan setiap bulannya. Dengan perhitungan seperti ini maka tidak membuat kamu kesulitan ketika membayar kredit bulanannya.Â
baca juga: Proteksi Data Pribadi, Ini Cara Menghapus Data di Pinjol Supaya Lebih Aman dan Tenang
Setelah mengetahui daftar dan tips memilih di atas maka kamu bisa langsung mengajukan pinjaman. Untuk proses pengajuannya bisa mengikuti beberapa langkah berikut:
Ketika pengajuan sudah selesai maka kamu hanya tinggal menunggu tim survei dari BRI. Untuk waktu surveinya dalam kurun waktu 2 minggu kerja dan kamu akan dihubungi terlebih dahulu oleh tim tersebut.Â
Jika pengajuannya berhasil maka kamu akan mendapatkan plafon pinjaman KUR BRI sesuai yang diinginkan. Pastikan dokumennya lengkap, usahanya berjalan dan jaminannya mendukung. Dengan cara ini otomatis pengajuan kamu akan lebih mudah untuk disetujui oleh KUR BRI.Â