Perak Bangkit! Peluang Trading Pasca Koreksi? Cek Analisanya!

MNCDUIT.COM JAKARTA. Harga perak kembali berkilau, melampaui US$ 49 per ons troi pada Kamis (23/10), berhasil memulihkan sebagian kerugian yang sempat dialami di awal pekan. Kenaikan signifikan ini didorong oleh meningkatnya sentimen perdagangan global dan ketegangan geopolitik yang memicu permintaan terhadap aset safe haven seperti perak.

Menurut laporan dari Tradingeconomics pada Kamis (23/10), gejolak pasar dipicu oleh kabar bahwa Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke Tiongkok, khususnya yang melibatkan perangkat lunak buatan AS. Meskipun demikian, dinamika ini sedikit mereda setelah Presiden AS Donald Trump kemudian mengonfirmasi rencana pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.Img AA1Ef7hL

Pada saat yang sama, langkah tegas pemerintahan Trump juga terlihat dengan memasukkan produsen minyak utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, ke dalam daftar hitam. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya untuk menekan Moskow agar bersedia berunding guna mengakhiri konflik di Ukraina, yang turut menambah daftar panjang ketidakpastian global dan memperkuat daya tarik perak sebagai lindung nilai.

Kilau Perak Diprediksi Lebih Mentereng dari Emas, Ini Penjelasan Analis

Meskipun menunjukkan rebound yang kuat, harga perak masih berada hampir 10% di bawah rekor tertinggi yang sempat dicapai pada pekan sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh aksi ambil untung yang meluas setelah lonjakan drastis sebelumnya.

Namun, lonjakan harga perak baru-baru ini bukan hanya didukung oleh arus masuk aset safe haven yang kuat, tetapi juga oleh optimisme pasar terhadap permintaan industri jangka panjang. Perak diproyeksikan akan memiliki peran krusial pada sektor-sektor berkembang seperti kendaraan listrik, pusat data, dan pembangkit listrik tenaga surya, di samping kondisi pasokan yang semakin ketat di brankas London dan Shanghai.

Ringkasan

Harga perak kembali menguat melampaui US$49 per ons troi pada Kamis (23/10), memulihkan sebagian kerugian yang sempat dialami di awal pekan. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya sentimen perdagangan global dan ketegangan geopolitik, termasuk potensi pembatasan ekspor AS ke Tiongkok dan sanksi terhadap produsen minyak Rusia. Dinamika ini memperkuat daya tarik perak sebagai aset safe haven.

Meskipun menunjukkan rebound yang kuat, harga perak masih berada hampir 10% di bawah rekor tertinggi sebelumnya akibat aksi ambil untung. Namun, lonjakan harga perak juga didukung oleh optimisme pasar terhadap permintaan industri jangka panjang. Perak diproyeksikan berperan penting pada sektor-sektor berkembang seperti kendaraan listrik, pusat data, dan pembangkit listrik tenaga surya, di samping kondisi pasokan yang semakin ketat.

You might also like