
MNCDUIT.COM JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menghadapi periode yang menantang dengan membukukan kerugian signifikan selama enam bulan pertama tahun 2025. Kinerja keuangan emiten energi ini terpuruk akibat merosotnya pendapatan utama, khususnya dari segmen penjualan batubara yang menjadi tulang punggung perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2025, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan penurunan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sekitar 30,75%. Angka ini anjlok dari US$ 248,67 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi hanya US$ 172,21 juta pada semester I 2025.
Penurunan ini utamanya didorong oleh performa sektor batubara. Kontribusi penjualan batubara TOBA menyusut drastis 55,19% secara tahunan, hanya mencapai US$ 91,57 juta. Sementara itu, pendapatan dari treatment dan pembuangan limbah tercatat sebesar US$ 59,57 juta, dan segmen ketenagalistrikan menyumbang US$ 14,36 juta.
Selain itu, TOBA juga memperoleh pendapatan dari penjualan tandan buah segar, inti sawit, dan minyak sawit mentah senilai US$ 3,41 juta. Menariknya, pendapatan dari jasa semen menunjukkan peningkatan yang signifikan, naik dari US$ 39.927 pada Juni 2024 menjadi US$ 99.391 per Juni 2025.
Saham TOBA Ditutup Naik 0,95% Kamis 24 Juli, Nilai Transaksi Capai Rp 347,30 Miliar
Di sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan TOBA sebenarnya juga mengalami penurunan. Tercatat, beban ini menyusut sekitar 18,39% secara tahunan, dari US$ 193,97 juta per Juni 2024 menjadi US$ 158,30 juta per Juni 2025. Namun, penurunan beban ini tidak cukup untuk mengimbangi anjloknya pendapatan.
Dampak langsung dari penurunan pendapatan yang tajam ini adalah berbaliknya laba usaha TOBA menjadi rugi. Secara operasional, TOBA menanggung rugi usaha sebesar US$ 5,19 juta. Kondisi ini sangat kontras dengan laba usaha sebesar US$ 65,90 juta yang dicatatkan pada Juni 2024.
Bara Makmur Abadi Melepas Sebagian Kepemilikan Saham di TBS Energi Utama (TOBA)
Pada akhirnya, dari sisi laba bersih, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk TOBA mencapai US$ 115,61 juta. Angka ini menandai pembalikan 180 derajat dari laba sebesar US$ 26,49 juta yang berhasil diraih pada Juni 2024.
Sebagai gambaran posisi keuangan per 30 Juni 2025, total aset TOBA tercatat sebesar US$ 811,15 juta. Sementara itu, total liabilitas perusahaan mencapai US$ 563,55 juta, dengan total ekuitas yang berada pada angka US$ 247,60 juta.
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) membukukan kerugian signifikan sebesar US$ 115,61 juta pada semester I 2025, berbalik dari laba pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja keuangan ini terpuruk akibat merosotnya pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sekitar 30,75%, menjadi US$ 172,21 juta. Penurunan ini utamanya didorong oleh anjloknya penjualan batubara sebesar 55,19% menjadi US$ 91,57 juta.
Meskipun beban pokok pendapatan TOBA juga menurun, hal tersebut tidak cukup mengimbangi anjloknya pendapatan. Dampaknya, laba usaha TOBA berbalik menjadi rugi operasional sebesar US$ 5,19 juta. Per 30 Juni 2025, total aset TOBA tercatat US$ 811,15 juta, dengan total liabilitas US$ 563,55 juta dan total ekuitas US$ 247,60 juta.