OpenAI Bersiap IPO, Incar Valuasi hingga Rp16.580 Triliun

Img AA1Pspwf

MNCDUIT.COM JAKARTA — Pengembang ChatGPT, OpenAI Inc., dikabarkan tengah mempersiapkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang dapat menempatkan valuasi perusahaan hingga US$1 triliun, menjadikannya salah satu IPO terbesar sepanjang sejarah.

Berdasarkan keterangan dari sumber-sumber yang dilansir dari Reuters pada Kamis (30/10/2025), OpenAI diperkirakan dapat mengajukan dokumen IPO ke otoritas pasar modal Amerika Serikat pada paruh kedua 2026. 

Dalam pembicaraan awal, perusahaan mempertimbangkan penggalangan dana mulai dari US$60 miliar, dengan potensi peningkatan tergantung pada kondisi pasar dan pertumbuhan bisnis.

: AS Minta OpenAI Serahkan Data Pengguna, Prompt ChatGPT jadi Alat Penyelidikan

Meski demikian, rencana tersebut masih bersifat awal dan dapat berubah. Chief Financial Officer (CFO) Sarah Friar disebut telah menyampaikan kepada sejumlah rekan bahwa target pencatatan saham publik bisa terjadi pada 2027, meskipun beberapa penasihat memperkirakan dapat lebih cepat, sekitar akhir 2026.

“IPO bukan fokus utama kami, sehingga kami belum menetapkan tanggal apa pun. Kami tengah membangun bisnis berkelanjutan dan menjalankan misi agar semua orang mendapat manfaat dari kecerdasan buatan umum (AGI),” ujar juru bicara OpenAI.

: : California (AS) Atur OpenAI – Meta Cs, UU Kecerdasan Buatan Resmi Berlaku 2026

Langkah menuju IPO ini menandai fase baru bagi OpenAI setelah restrukturisasi besar yang mengurangi ketergantungan terhadap Microsoft rampung dilakukan. 

Pencatatan saham publik dinilai akan membuka peluang pendanaan yang lebih efisien, memperkuat kemampuan akuisisi, dan mendukung rencana CEO Sam Altman untuk menggelontorkan triliunan dolar investasi dalam infrastruktur AI.

: : AMD Teken Kontrak Jumbo dengan OpenAI, Tantang Dominasi Nvidia di AI

Menurut sumber yang sama, perusahaan dengan valuasi sekitar US$500 miliar itu diperkirakan mencatat pendapatan tahunan (annualized run rate) sekitar US$20 miliar pada akhir tahun ini, meski di sisi lain beban kerugian juga meningkat.

Dalam siaran langsung pada Selasa (28/10/2025), Altman menyebut bahwa opsi IPO menjadi arah yang paling masuk akal bagi OpenAI.

“Saya rasa, bisa dikatakan bahwa IPO adalah jalur paling mungkin bagi kami, mengingat kebutuhan modal yang akan datang,” ujarnya.

Restrukturisasi Besar Jadi Fondasi IPO

Didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba, OpenAI kemudian membentuk struktur baru yang menempatkan entitas nirlaba sebagai pengendali bisnis komersialnya. Tujuannya untuk memastikan pengembangan AI dilakukan secara aman dan tidak semata-mata mengejar keuntungan.

Dalam restrukturisasi terbaru pekan ini, OpenAI Foundation kini memegang 26% saham di OpenAI Group serta memiliki hak untuk memperoleh tambahan saham jika target tertentu tercapai. Skema ini menjadikan yayasan tersebut pemegang kepentingan penting dalam kesuksesan finansial OpenAI.

IPO OpenAI berpotensi menjadi kemenangan besar bagi investor besar seperti SoftBank, Thrive Capital, dan MGX (Abu Dhabi). Sementara itu, Microsoft, yang telah menginvestasikan sekitar US$13 miliar, kini menguasai sekitar 27% saham di OpenAI.

Rencana ini muncul di tengah lonjakan minat pasar terhadap saham berbasis AI. Awal tahun ini, CoreWeave, perusahaan komputasi awan berbasis AI, melantai di bursa dengan valuasi US$23 miliar dan telah naik hampir tiga kali lipat sejak IPO.

Adapun Nvidia baru saja mencetak sejarah sebagai perusahaan pertama yang mencapai valuasi US$5 triliun, menegaskan posisinya sebagai motor utama euforia AI global.

The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa IPO OpenAI dapat berlangsung paling cepat pada 2027.

You might also like