Merger XL-Smartfren: Dampaknya ke MTEL Minim? Analis Ungkap Strateginya!

Img AATY8He

MNCDUIT.COM – JAKARTA. Kinerja PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), atau yang lebih dikenal sebagai Mitratel, diproyeksikan tidak akan mengalami dampak besar dari merger PT XL Axiata (EXCL) dan PT Smartfren Telecom (FREN). Meskipun kedua entitas telekomunikasi ini merupakan sumber pendapatan bagi Mitratel, efek dari penggabungan usaha mereka diperkirakan hanya bersifat temporer bagi perusahaan menara tersebut.

Sebagai informasi, pada April 2025 lalu, EXCL dan FREN secara resmi melebur menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Gabungan kontribusi dari kedua operator ini mencapai sekitar 15% dari total pendapatan MTEL sebagai penyedia infrastruktur menara telekomunikasi. Kondisi ini memang berpotensi menimbulkan risiko bagi Mitratel, di mana perusahaan bisa kehilangan hingga 1.000 penyewa menara telekomunikasi akibat adanya tumpang tindih lokasi sewa antara EXCL dan FREN.

Posisi Solid di Industri Menara, Begini Rekomendasi Saham Mitratel (MTEL)

Menanggapi potensi dampak ini, Head of Institutional Equity Research BNI Sekuritas, Aurellia Setiabudi, menilai bahwa merger tersebut hanya akan memberikan beban sementara terhadap pertumbuhan jumlah penyewa (tenant) Mitratel. Oleh karena itu, dampak signifikan terhadap kinerja keuangan MTEL secara keseluruhan diperkirakan tidak akan terjadi. Aurellia juga menyoroti bahwa proporsi sumber pendapatan Mitratel dari EXCL dan FREN cenderung rendah jika dibandingkan dengan kompetitornya, seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yang memiliki kontribusi lebih besar, yakni mencapai 32%.

Faktanya, Mitratel justru akan lebih banyak mengandalkan Indosat (ISAT) sebagai pendorong utama pendapatan untuk tahun penuh 2025. Proyeksi menunjukkan potensi order baru yang mencapai 629 tower pada kuartal II-2025 dari Indosat. Dalam jangka panjang, kemampuan Mitratel untuk memanfaatkan pertumbuhan pesanan dari operator besar seperti Indosat dan perusahaan lainnya akan menjadi penentu utama bagi kinerja jangka panjangnya.

Aurellia menambahkan, meskipun dampak jangka pendek dari merger EXCL dan FREN mungkin mempengaruhi kinerja, perkembangan segmen fiber optik tetap menjadi sentimen krusial untuk memantau prospek Mitratel. Ia menekankan bahwa posisi keuangan MTEL yang defensif serta proyeksi pertumbuhan pendapatan dari segmen fiber optik menjanjikan prospek yang lebih cerah untuk masa depan perusahaan.

Secara keseluruhan, Aurellia menilai prospek saham MTEL cenderung stabil. Dengan visibilitas pendapatan yang kuat dan profil arus kas yang kokoh dan defensif, saham Mitratel dinilai masih memiliki potensi kenaikan, terutama dengan potensi konsolidasi dalam sektor telekomunikasi yang dapat memberikan keuntungan tambahan. Berdasarkan analisis ini, Aurellia merekomendasikan “hold” untuk saham MTEL dalam tiga bulan ke depan, dan “buy” untuk periode 12 bulan ke depan, dengan target harga optimis di level Rp 800 per saham

Mitratel (MTEL) Siapkan Capex Rp 5,3 Triliun untuk Geber Ekspansi Tahun Ini

  MTEL Chart by TradingView

Ringkasan

Kinerja PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) diproyeksikan tidak akan terdampak besar oleh merger PT XL Axiata (EXCL) dan PT Smartfren Telecom (FREN). Meskipun kontribusi gabungan EXCL dan FREN mencapai sekitar 15% dari pendapatan Mitratel, analis menilai dampaknya hanya bersifat sementara terhadap pertumbuhan jumlah penyewa menara. Potensi kehilangan hingga 1.000 penyewa akibat tumpang tindih lokasi diperkirakan tidak akan menyebabkan dampak signifikan pada kinerja keuangan MTEL secara keseluruhan.

Mitratel justru akan lebih mengandalkan Indosat (ISAT) sebagai pendorong utama pendapatan pada tahun 2025, dengan proyeksi order baru yang substansial. Selain itu, perkembangan segmen fiber optik menjadi sentimen krusial yang menjanjikan prospek cerah bagi perusahaan. Dengan posisi keuangan yang defensif dan visibilitas pendapatan yang kuat, prospek saham MTEL dinilai stabil dan memiliki potensi kenaikan.

You might also like