
MNCDUIT.COM JAKARTA — Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) menjadi saham dengan nilai transaksi paling jumbo pada Rabu (15/10/2025) bertepatan dengan pengumuman Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) soal pemenang lelang harga pita frekuensi 1,4 GHz.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai perdagangan saham pada Rabu (15/10/2025) mencapai Rp29,93 triliun atau setara dengan US$1,8 miliar. Nilai itu mencakup perdagangan 35,3 miliar saham dengan total frekuensi 2,68 juta kali.
Saham dengan nilai transaksi paling besar (top value) pada perdagangan kemarin ialah saham milik Surge dengan kode saham WIFI. Lebih terperinci, nilai transaksi saham WIFI tercatat sebesar Rp3,59 triliun atau setara dengan 12,01% dari total nilai perdagangan BEI pada hari itu.
Adapun, total volume perdagangan saham WIFI mencapai 981 juta saham dengan total frekuensi sebanyak 167.946 kali transaksi.
Meski laris manis diperdagangkan, saham WIFI ditutup jeblok pada perdagangan kemarin dengan penurunan 12,23% ke level Rp3.300 per saham. Di level harga saat ini, saham WIFI sudah meroket 709,34% sepanjang tahun berjalan 2025.
Setelah penutupan perdagangan BEI, Kementerian Komunikasi dan Digital mengumumkan hasil pemenang lelang harga pita frekuensi 1,4 GHz pada Rabu malam.
: Peluang bagi DSSA dan WIFI usai Lelang Frekuensi 1,4 GHz
Hasilnya, PT Telemedia Komunikasi Pratam, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), mendapat regional I. Regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. WIFI memenangkan lelang dengan penawaran tertinggi yaitu Rp403,7 miliar. Mengalahkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang sebesar Rp399 miliar, dan Eka Mas yang sebesar Rp331 miliar.
Sementara itu, PT Eka Mas Republik, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), mendapat regional II dan III. Regional II meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara. Eka Mas memenangkan regional tersebut dengan penawaran sebesar Rp300,8 miliar. Lebih tinggi dibandingkan dengan Telkom yang sebesar Rp259 miliar, dan Telemedia yang sebesar Rp136 miliar. Eka Mas juga memenangkan regional III dengan harga penawaran Rp100 miliar, lebih tinggi dari Telkom (Rp80 miliar) dan Telemedia (Rp64 miliar).
Pada tahun pertama, para pemenang lelang harus membayar 3 kali dari harga penawaran. Setelah itu, 9 tahun ke depan, perusahaan akan membayar sesuai dengan nilai penawaran.
Peserta Seleksi dengan peringkat kesatu sesuai Daftar Peringkat Hasil Seleksi sebagaimana dimaksud pada angka 2 dinyatakan sebagai pemenang seleksi setelah diterbitkannya penetapan pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 oleh Menteri Komunikasi dan Digital.
—
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.