
MNCDUIT.COM , JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu menyentuh level 9.000 pada akhir 2025. Namun, kalangan analis memandang target ini secara berbeda.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia, menilai bahwa target yang ditetapkan Bursa dan Menkeu terhadap IHSG, lebih tampak sebagai sikap aspiratif ketimbang realistis.
Menurut Liza, kendati indikator ekonomi makro Tanah Air dinilai cenderung tangguh, seperti inflasi yang stabil di 2,86% YoY, PMI manufaktur yang lebih tinggi dibandingkan Korea, China, Jerman, hingga Inggris, serta surplus dagang pada sembilan bulan 2025 mencapai US$33,5 miliar, tetapi hal itu belum menjadi jaminan reli pasar modal di sisa 2025.
: ASII, BBCA, UNTR hingga ITMG Rancang Buyback Jumbo, IHSG Terkerek?
Menurutnya, dengan waktu yang tersisa tinggal beberapa bulan dan jeda libur yang cukup panjang pada akhir tahun, skenario IHSG yang lebih realistis berada pada area 8.600–8.700.
“Namun dengan waktu efektif perdagangan tersisa hanya 1,5 bulan dan jeda libur panjang di depan mata, skenario realistisnya lebih ke area 8.600–8.700, ketimbang target 9.000 yang terlalu ambisius,” katanya.
: : BEI dan Purbaya Optimistis IHSG Bisa Tembus 9.000 Akhir Tahun, Realistis?
Liza menilai, kendati memasuki akhir tahun, sejumlah katalis seperti Nataru, stimulus fiskal, hingga rebalancing MSCI dinilai mampu mendorong laju pasar saham Tanah Air. Namun, sejumlah ketidakpastian geopolitik, seperti arah The Fed hingga shutdown pemerintah AS, bakal menghantui kinerja pasar saham di sisa 2025.
“Jadi, IHSG selangkah lagi ke target di kisaran 8.600, dengan bias positif menuju awal 2026. Kalau ada yang masih kukuh target 9.000, dengan kondisi global saat ini, apa memang realistis IHSG bisa sprint 9% hanya dalam sebulan lebih?” tegas Liza.
: : IHSG Ditutup Lesu Usai Cetak Rekor: Saham BBRI, BRMS hingga BRPT Jeblok
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan BEI optimistis IHSG dapat menembus level 9.000 akhir tahun ini. “Optimis dong [IHSG 9.000]. Buktinya 8.000 tercapai kan?” kata Irvan, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Irvan melanjutkan, optimisme ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang membaik dan terus bertumbuh pada kuartal IV/2025. Selain itu, kata dia, Bursa juga mengupayakan beberapa hal seperti penambahan produk, mekanisme perbaikan seperti non-cancellation period, hingga tiga initial public offering (IPO) lagi tahun ini.
Pada kesempatan lainnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan fundamental IHSG masih kuat untuk saat ini. Indeks komposit juga masih bertengger di rata-rata harga psikologis 8.000.
“Sekarang berarti 8.000, yang jelas gini, akhir tahun bisa 9.000. Enggak terlalu sulit itu,” ucapnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.