
MNCDUIT.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi tekanan signifikan pada pekan ini, dipicu oleh dua sentimen eksternal yang mendominasi perhatian pasar. Sentimen tersebut meliputi memanasnya konflik antara Iran dan Israel, serta ekspektasi pasar terhadap keputusan Federal Reserve (The Fed) yang kemungkinan besar akan kembali menahan suku bunga acuannya.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menjelaskan bahwa pelaku pasar akan memusatkan perhatian pada dua agenda utama pekan ini. Pertama, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 17-18 Juni 2025. Dalam pertemuan bulan ini, bank sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan mempertahankan Fed Fund Rate (FFR) pada level saat ini.
Kedua, eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Ketegangan yang memuncak ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi pecahnya perang berskala besar di kawasan Timur Tengah. Menurut Imam, negara-negara lain seperti Lebanon (melalui Hezbollah), Suriah, dan Yaman (Houthi) diperkirakan dapat terlibat jika eskalasi terus berlanjut, ditambah potensi campur tangan dari negara adidaya militer seperti AS.
“Maka dari itu, pada pekan ini PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan IHSG akan melemah dengan support di level 6.994 dan resistance di 7.239,” papar Imam dalam riset yang diterbitkan pada Senin (16/6/2025).
Dalam rangka merespons dinamika pasar yang akan sangat dipengaruhi oleh eskalasi konflik Israel dan Iran, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan sejumlah saham dari sektor energi dan pertambangan logam mulia. Tiga saham pilihan yang disarankan untuk dicermati investor adalah saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Elnusa Tbk. (ELSA), dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam.
Berikut Rekomendasi Saham Indo Premier Sekuritas Pekan Ini
1. Buy MEDC (Entry 1.400, Target 1.500, Stop Loss
Konflik antara Israel dan Iran telah memicu lonjakan harga minyak secara global. Kekhawatiran utama adalah terganggunya jalur distribusi vital melalui Selat Hormuz, yang merupakan koridor penting bagi sekitar 20% pasokan minyak dunia setiap harinya. Negara-negara eksportir minyak utama seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab sangat bergantung pada jalur ini untuk mengirimkan minyak mentah ke pasar global di Asia, Eropa, dan Amerika. Sebagai catatan, pada tahun 2019 dan 2020, saat Iran dan AS bersitegang, harga minyak pernah melonjak lebih dari 10% dalam waktu singkat akibat ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz.
2. Buy on Breakout ELSA (Entry 520, Target 545, Stop Loss
Serupa dengan MEDC, saham ELSA juga terdampak positif oleh konflik terbaru ini. Eskalasi konflik Israel dan Iran kembali memicu kenaikan harga minyak global karena kekhawatiran terhadap gangguan di Selat Hormuz. Jalur maritim strategis ini dilewati oleh 20% pasokan minyak dunia setiap hari, dan keberlanjutan pasokan sangat bergantung pada keamanan selat ini bagi negara-negara pengekspor minyak utama.
3. Buy on Breakout ANTM (Entry 3.350, Target 3.600, Stop Loss
Konflik antara Israel dan Iran telah memicu gelombang safe haven flows, mendorong investor mencari aset yang lebih aman seperti emas. Goldman Sachs memproyeksikan harga emas dunia dapat mencapai US$3.700 per troy ounces pada akhir tahun 2025. Sementara itu, Bank of America (BofA) bahkan memperkirakan emas akan menuju kisaran US$4.000 per troy ounces dalam 12 bulan ke depan, dengan konflik di Timur Tengah sebagai katalis utamanya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menghadapi tekanan pekan ini, dipicu oleh eskalasi konflik Iran-Israel dan ekspektasi Federal Reserve (The Fed) yang kemungkinan akan menahan suku bunga acuannya. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 Juni 2025 diperkirakan akan mempertahankan Fed Fund Rate. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan IHSG akan melemah dengan support di level 6.994 dan resistance di 7.239.
Dalam merespons dinamika pasar tersebut, IPOT merekomendasikan saham dari sektor energi dan pertambangan logam mulia, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Elnusa Tbk. (ELSA), dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Konflik Iran-Israel memicu lonjakan harga minyak global karena kekhawatiran gangguan di Selat Hormuz, yang menguntungkan MEDC dan ELSA. Selain itu, konflik juga mendorong “safe haven flows” ke emas, mendukung saham ANTM dengan proyeksi harga emas yang dapat mencapai US$3.700-$4.000 per troy ounces.