
MNCDUIT.COM JAKARTA.
PT Indosat Tbk (ISAT), atau yang kini dikenal sebagai Indosat Ooredoo Hutchinson, mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan selama periode Januari hingga Juni 2025. Laporan keuangan menunjukkan adanya penurunan pendapatan yang signifikan, yang pada gilirannya berdampak langsung pada perolehan laba periode berjalan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2025, total pendapatan ISAT tercatat sebesar Rp 27,10 triliun. Angka ini mengalami koreksi 3,10% secara tahunan (Year on Year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 27,97 triliun. Mayoritas kontribusi pendapatan Indosat masih ditopang oleh segmen selular, yang menyumbang Rp 22,74 triliun. Sementara itu, segmen Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) memberikan kontribusi sebesar Rp 3,96 triliun hingga Juni 2025.
Persaingan Ketat Menjadi Tantangan Indosat Tbk (ISAT)
Tidak ketinggalan, segmen telekomunikasi tetap juga turut menyumbang pendapatan sebesar Rp 398,28 miliar, meskipun nilainya turun 13,20% secara tahunan. Penurunan pendapatan tersebut diiringi dengan penyusutan beban yang harus ditanggung oleh ISAT. Hingga semester I-2025, total beban operasional perseroan tercatat sebesar Rp 21,92 triliun, menurun 1,34% secara YoY.
Namun, efisiensi beban ini belum mampu menahan laju penurunan laba bersih. Di sisi bottom line, laba periode berjalan Indosat per Juni 2025 hanya mencapai Rp 2,51 triliun. Angka ini menyusut drastis 14,07% secara tahunan jika dibandingkan dengan posisi per Juni 2024 yang berhasil membukukan laba sebesar Rp 2,92 triliun.
Adapun, per 30 Juni 2025, total aset yang dimiliki ISAT tercatat sebesar Rp 117,50 triliun. Pada periode yang sama, posisi liabilitas perseroan berada di angka Rp 81,26 triliun, sementara ekuitas tercatat sebesar Rp 36,24 triliun.
PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat kinerja keuangan kurang memuaskan pada Semester I-2025 dengan penurunan pendapatan dan laba. Pendapatan perseroan turun 3,10% secara tahunan menjadi Rp 27,10 triliun, dari Rp 27,97 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen selular menjadi kontributor utama pendapatan Indosat.
Meskipun beban operasional ISAT menyusut 1,34% menjadi Rp 21,92 triliun, efisiensi ini tidak mampu menahan laju penurunan laba bersih. Laba periode berjalan perusahaan anjlok 14,07% secara tahunan menjadi Rp 2,51 triliun pada Juni 2025. Angka ini lebih rendah dibanding laba Juni 2024 yang sebesar Rp 2,92 triliun.