
MNCDUIT.COM JAKARTA. Kabar baik datang dari sektor unggas. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), emiten terkemuka di bidang ini, baru saja mengumumkan kinerja keuangan yang menggembirakan untuk semester I-2025.
Menurut laporan keuangan perusahaan untuk periode tersebut, CPIN berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 7,48% secara *year on year* (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 1,76 triliun.
Dengan peningkatan laba ini, laba per saham dasar perusahaan juga mengalami kenaikan, menjadi Rp 116 dari sebelumnya Rp 108. Ini tentu menjadi sinyal positif bagi para investor dan pemegang saham CPIN.
Dari sisi pendapatan, CPIN membukukan penjualan sebesar Rp 33,06 triliun. Meskipun tipis, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,3% yoy dibandingkan dengan Rp 32,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa CPIN mampu mempertahankan momentum positif di tengah dinamika pasar.
Secara lebih detail, kontribusi penjualan CPIN berasal dari berbagai segmen, di antaranya ayam pedaging dengan nilai Rp 16,34 triliun, pakan ternak sebesar Rp 9,17 triliun, ayam olahan sebesar Rp 5,55 triliun, anak ayam usia sehari (DOC) sebesar Rp 1,32 triliun, dan segmen lainnya menyumbang Rp 662 miliar. Diversifikasi ini menunjukkan kekuatan CPIN dalam menguasai berbagai lini bisnis di industri unggas.
Meskipun demikian, beban pokok penjualan CPIN juga mengalami peningkatan, menjadi Rp 28,33 triliun dari sebelumnya Rp 28 triliun. Akibatnya, laba bruto perusahaan tercatat sebesar Rp 4,72 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan Rp 4,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode Januari hingga Juni 2025, CPIN juga melaporkan total aset senilai Rp 43,14 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2024 yang tercatat sebesar Rp 42,79 triliun. Peningkatan aset ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi yang terus dilakukan oleh perusahaan.
Sementara itu, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp 12,71 triliun, dan ekuitas mencapai Rp 30,43 triliun. Struktur permodalan yang solid ini memberikan fondasi yang kuat bagi CPIN untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan.
Lebih lanjut, CPIN membukukan saldo kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 3 triliun per Juni 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 2,11 triliun. Ketersediaan kas yang kuat ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk melakukan investasi strategis dan menjaga likuiditas.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun pada semester I-2025, meningkat 7,48% secara tahunan. Peningkatan laba ini juga berdampak pada kenaikan laba per saham dasar menjadi Rp 116. Penjualan CPIN tercatat sebesar Rp 33,06 triliun, naik tipis 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan kontribusi terbesar dari segmen ayam pedaging dan pakan ternak.
Meskipun beban pokok penjualan juga meningkat menjadi Rp 28,33 triliun, CPIN melaporkan total aset sebesar Rp 43,14 triliun dan ekuitas sebesar Rp 30,43 triliun. Saldo kas dan setara kas akhir periode juga mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp 3 triliun, memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk investasi dan menjaga likuiditas.