Kredit Macet? Penyaluran Kredit Perbankan Melambat, Target BI Terancam!

MNCDUIT.COM JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan tren perlambatan, menimbulkan pertanyaan tentang pencapaian target Bank Indonesia (BI). Data terbaru menunjukkan pertumbuhan kredit hingga Oktober 2025 mulai menjauh dari target yang ditetapkan BI, yaitu antara 8% hingga 11%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada Oktober 2025 tercatat sebesar 7,36% secara tahunan (YoY). Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,7% YoY. Perlambatan ini menjadi perhatian utama karena kredit merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.Img AA1Qgvwt

Lebih lanjut, Perry menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab belum kuatnya permintaan kredit. Di antaranya adalah sikap pelaku usaha yang masih cenderung wait and see dalam mengambil keputusan investasi dan ekspansi. Selain itu, banyak korporasi yang lebih memilih mengoptimalkan pembiayaan internal, serta suku bunga kredit yang dinilai masih relatif tinggi juga turut mempengaruhi permintaan.

Bank Indonesia (BI) Sebut, Penguatan Literasi Jadi Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah

“Pertumbuhan kredit perbankan perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” tegas Perry pada hari Rabu (19/11), menekankan pentingnya peran sektor perbankan dalam mendorong aktivitas ekonomi.

Di sisi lain, terdapat indikasi positif terkait minat bank dalam menyalurkan kredit. Hal ini tercermin dari persyaratan pemberian kredit yang cenderung lebih longgar. Namun, kelonggaran ini tidak berlaku secara merata di semua segmen.

Bank terlihat lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke segmen konsumsi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Sikap kehati-hatian ini didasari oleh pertimbangan risiko kredit yang lebih tinggi pada kedua segmen tersebut, mengingat potensi terjadinya kredit macet.

Orang Kaya Sudah Tempatkan Uang di Indonesia, Tapi Instrumen Investasi Kurang Beragam

Meskipun demikian, BI tetap optimis dan memperkirakan pertumbuhan kredit di tahun 2025 akan berada pada batas bawah kisaran target, yaitu antara 8% hingga 11%. Proyeksi ini menunjukkan harapan bahwa kinerja sektor perbankan akan membaik di sisa tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, Perry menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan, serta memperbaiki struktur suku bunga agar lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ringkasan

Pertumbuhan kredit perbankan mengalami perlambatan, dengan data Oktober 2025 menunjukkan angka 7,36% (YoY), di bawah target BI 8-11%. Perlambatan ini disebabkan oleh sikap wait and see pelaku usaha, preferensi pembiayaan internal korporasi, dan suku bunga kredit yang dinilai masih tinggi. Meskipun demikian, terdapat indikasi pelonggaran persyaratan pemberian kredit, namun dengan kehati-hatian pada segmen konsumsi dan UMKM karena risiko kredit macet.

Bank Indonesia tetap optimis pertumbuhan kredit 2025 akan mencapai batas bawah target dan akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan KSSK. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan dan memperbaiki struktur suku bunga. Tujuannya adalah untuk mendorong aktivitas ekonomi yang berkelanjutan meskipun ada kekhawatiran terkait potensi kredit macet.

You might also like