Kehati ESG Award 2025: 17 Pemenang & Daftar Lengkapnya!

Img AA1JFgLP

MNCDUIT.COM Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) kembali mengukuhkan komitmennya terhadap investasi berkelanjutan melalui ajang Kehati ESG Award 2025. Penghargaan bergengsi ini, yang diselenggarakan untuk kali ketiga pada Kamis, 31 Juli 2025, memberikan apresiasi tertinggi kepada 17 pelaku industri keuangan dan pasar modal yang unggul dalam mengintegrasikan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environmental, Social and Governance (ESG) dalam operasional dan strategi investasi mereka.

Ajang tahunan ini membagi penghargaan ke dalam tujuh kategori yang mencakup empat sektor utama. Sektor Capital Market mengapresiasi Perusahaan Tercatat Terbaik dan Investor Terbaik. Sektor Impact Investment berfokus pada Wirausahawan Berdampak dan Investor dalam Investasi Berdampak. Sementara itu, Sektor Debt and Project Financing mengakui Penerbit/Peminjam dan Investor/Kreditur terbaik. Terakhir, terdapat kategori khusus Best Facilitator yang turut mendukung ekosistem ESG.

Berikut adalah daftar lengkap para penerima penghargaan bergengsi Kehati ESG Award 2025 yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam praktik ESG:

A. Sektor Capital Market:
Kategori Listed Company
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2. PT Bank Central Asia Tbk.
3. PT Astra Otoparts Tbk.

Kategori Investor – Fund Manager
1. PT BNP Paribas Asset Management
2. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Kategori Investor – Pension Fund
1. Dana Pensiun Telkom

Kategori Investor – Insurance Company
1. PT Asuransi BRI Life

B. Sektor Impact Investment
Kategori Impact Entrepreneur
1. PT Raesaka Amanah Widyakarya (Parongpong RAW Lab)
2. PT Tinamitra Mandiri (Komodo Water)
3. PT Penyerapan Karbon Khatulistiwa (Neutura)

Kategori Investor on Impact Investment
1. PT BRI Ventura Investama (BRI Ventures)

C. Sektor Debt & Project Financing
Kategori Issuer/Borrower
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kategori Investor/Creditor
1. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)
2. PT Bank DBS Indonesia

D. Kategori Best Facilitator
1. PWC Indonesia
2. Ecoxyztem (PT Greeneration Indonesia)
3. KUMPUL (PT Ruang Kreasi Berdaya)

Tantangan ESG

Di balik perayaan apresiasi ini, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, menyoroti tantangan sekaligus urgensi penerapan ESG yang semakin besar. Riki menegaskan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi tertinggi bagi para pionir industri keuangan dan pasar modal yang konsisten mengadopsi ESG dalam proses bisnis dan investasi mereka.

Selama lebih dari tiga dekade, KEHATI telah aktif mengelola dan menyalurkan dana hibah lebih dari US $200 juta kepada sekitar 1.500 LSM lokal. Melalui penghargaan ini, KEHATI berharap dapat semakin mendorong perkembangan investasi berbasis ESG di seluruh spektrum pasar modal dan keuangan di Indonesia.

Peningkatan signifikan dalam dana kelolaan atau asset under management (AUM) bertemakan ESG secara global juga tercermin di Indonesia, di mana total AUM mencapai Rp 9 triliun pada akhir tahun 2024. Namun, tren positif ini dihadapkan pada tantangan iklim yang nyata, seperti kenaikan suhu dan bencana kebakaran, serta godaan untuk kembali pada sumber energi konvensional seperti batu bara.

Meski demikian, Riki Frindos berpandangan bahwa isu lingkungan dan ekonomi seharusnya tidak saling bertentangan. Ia menekankan peran vital lembaga keuangan dan investor dalam mendorong penerapan ESG secara masif. “Semoga istiqomah di jalan yang hijau,” pungkasnya penuh harap, menyerukan komitmen berkelanjutan terhadap prinsip-prinsip ramah lingkungan.

Senada dengan pandangan tersebut, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa penerapan ESG bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan esensial dalam bisnis yang berkelanjutan. Inarno menyoroti kompleksitas tantangan global—mulai dari krisis iklim, disrupsi teknologi, hingga tekanan geopolitik—yang menjadikan ESG sebagai fondasi utama.

“Satu dekade sudah berlalu sejak Paris Agreement. Sejak saat itu, penerapan ESG menjadi arah utama membentuk ekonomi dunia. Tidak hanya sebagai tuntutan etis, tapi juga strategi bisnis berkelanjutan,” urainya, menekankan dimensi ganda ESG.

OJK, menurut Inarno, berkomitmen penuh untuk mendukung implementasi ESG secara konsisten di Indonesia. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, termasuk penyusunan peta jalan keuangan berkelanjutan hingga penerbitan beragam regulasi. Untuk melengkapi ekosistem keuangan berkelanjutan di Tanah Air, OJK juga telah mengeluarkan aturan mengenai bursa karbon dan penyelenggaraannya, menandai langkah maju dalam komitmen ESG nasional.

Ringkasan

Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) menyelenggarakan Kehati ESG Award 2025 pada 31 Juli 2025, kali ketiga ajang ini diadakan. Penghargaan ini memberikan apresiasi kepada 17 pelaku industri keuangan dan pasar modal atas keunggulan mereka dalam mengintegrasikan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Kategori penghargaan terbagi dalam empat sektor utama, yaitu Pasar Modal, Investasi Berdampak, Pembiayaan Utang & Proyek, serta Fasilitator Terbaik.

Direktur Eksekutif KEHATI menyoroti tantangan dan urgensi penerapan ESG, meskipun dana kelolaan bertema ESG di Indonesia telah meningkat signifikan. Ia menekankan peran vital lembaga keuangan dan investor dalam mendorong praktik ESG secara masif. Senada, OJK menegaskan bahwa penerapan ESG adalah keharusan esensial untuk bisnis berkelanjutan. OJK berkomitmen penuh mendukung implementasi ESG melalui berbagai inisiatif dan regulasi, termasuk aturan bursa karbon.

You might also like