
MNCDUIT.COM JAKARTA. Musim pembagian dividen saham atas laba bersih tahun buku 2024 masih semarak di penghujung pekan ini. Sejumlah emiten telah mengumumkan niat mereka untuk memanjakan para investor dengan pembagian dividen tunai, bahkan beberapa di antaranya siap memberikan dividen dalam jumlah “jumbo”.
Pada Jumat, 20 Juni 2025, sebanyak 15 emiten dijadwalkan memasuki masa cumulative date (cum date) dividen. Penting untuk diketahui, cum date adalah tanggal terakhir bagi seorang investor untuk memiliki saham dan tercatat sebagai pemegang hak dividen. Jika saham tersebut dibeli setelah tanggal ini, investor tidak lagi berhak menerima dividen yang akan dibagikan.
Pekan ini, daftar emiten yang akan cum date menampilkan beberapa nama dengan nilai dividen yang menggiurkan. Salah satu yang paling menonjol adalah PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) yang akan membagikan dividen sebesar Rp 530 per saham. Tak ketinggalan, dua raksasa BUMN juga turut menebar dividen besar: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Rp 332,44 per saham, serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang memberikan Rp 151,77 per saham.
Meskipun angka dividen per saham terlihat menarik, para investor bijak disarankan untuk turut mempertimbangkan yield dividen. Yield ini merupakan indikator penting yang menunjukkan persentase pengembalian investasi yang diperoleh dari dividen dibandingkan dengan harga saham saat ini, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang potensi keuntungan dividen.
IHSG Anjlok ke Bawah 7.000, JP Morgan Beberkan Penyebab
Tanpa berlama-lama lagi, inilah daftar lengkap 15 emiten yang akan memasuki masa cumulative date dividen pada Jumat, 20 Juni 2025, lengkap dengan rincian dividen dan yield-nya:
1. PT PAM Mineral Tbk (NICL)
Perusahaan yang bergerak di sektor nikel ini berencana membagikan dividen total Rp 159 miliar dari laba bersih tahun 2024. Setiap pemegang saham NICL akan menerima dividen sebesar Rp 15 per saham.
NICL Chart by TradingView
2. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE)
Perusahaan penyedia solusi percetakan sekuriti ini akan membagikan dividen dari laba bersih tahun 2024 sebesar Rp 116,48 miliar, yang setara dengan Rp 17 per saham.
JTPE Chart by TradingView
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Emiten berplat merah ini siap membagikan dividen jumbo senilai total Rp 3,82 triliun dari laba bersih tahun 2024. Nantinya, setiap pemegang saham PTBA berhak mendapatkan dividen sebesar Rp 332,44 per saham.
PTBA Chart by TradingView
4. PT Tunai Trias Sentosa Tbk (TRST)
Perusahaan ini akan membagikan dividen sebesar Rp 14,04 miliar dari laba bersih yang diperolehnya tahun 2024. Setiap pemegang saham TRST akan mendapatkan dividen sebesar Rp 5 per saham.
TRST Chart by TradingView
5. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)
Perusahaan di sektor migas ini akan membagikan dividen total Rp 50 miliar atas laba bersih tahun 2024. Dengan demikian, setiap pemegang saham SUNI akan memperoleh dividen sebesar Rp 20 per saham.
SUNI Chart by TradingView
6. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Sebagai salah satu BUMN pertambangan, ANTM akan membagikan dividen sebesar Rp 3,64 triliun dari laba bersih tahun 2024. Pemegang saham ANTM akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 151,77 per saham.
ANTM Chart by TradingView
7. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)
Perusahaan properti ini akan membagikan dividen sejumlah Rp 80 miliar dari laba bersih tahun 2024. Setiap pemegang saham MMLP akan menerima dividen sebesar Rp 11,61 per saham.
MMLP Chart by TradingView
8. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS)
DPNS akan membagikan dividen sebesar Rp 1,65 miliar dari laba bersih tahun buku 2024. Dengan begitu, setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 5 per saham.
DPNS Chart by TradingView
9. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Pengembang properti terkemuka ini akan membagikan dividen sebesar Rp 148,57 miliar dari laba bersih tahun 2024. Setiap pemegang saham SMRA akan mendapatkan dividen sebesar Rp 9 per saham.
SMRA Chart by TradingView
10. PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL)
PPGL akan membagikan dividen total Rp 3,08 miliar atas laba bersih yang diperolehnya pada tahun 2024. Nantinya, setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 4 per saham.
PPGL Chart by TradingView
11. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA)
Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan logistik ini akan membagikan dividen sebesar Rp 3,99 miliar dari laba bersih tahun 2024. Setiap pemegang saham JAYA akan mendapatkan dividen sebesar Rp 5 per saham.
JAYA Chart by TradingView
12. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
Produsen perhiasan emas ini akan membagikan dividen senilai Rp 96,71 miliar dari laba bersih tahun 2024. Dengan jumlah tersebut, setiap pemegang saham HRTA berhak atas dividen sebesar Rp 21 per saham.
HRTA Chart by TradingView
13. PT Citra Tubindo Tbk (CTBN)
Perusahaan ini akan membagikan dividen total Rp 426,31 miliar dari laba bersih tahun 2024, menjadikannya salah satu pembagi dividen “jumbo”. Setiap pemegang saham CTBN akan menerima dividen yang fantastis sebesar Rp 530 per saham.
CTBN Chart by TradingView
14. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Perusahaan yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo ini akan membagikan dividen sebesar Rp 4,71 miliar atas laba bersih tahun 2024. Setiap pemegang saham WIFI akan memperoleh dividen sebesar Rp 2 per saham.
WIFI Chart by TradingView
15. PT Timah Tbk (TINS)
Perusahaan pertambangan timah ini akan membagikan dividen sejumlah Rp 474,65 miliar dari laba bersih tahun 2024. Pemegang saham TINS akan mendapatkan dividen sebesar Rp 66,73 per saham.
TINS Chart by TradingView
Pada Jumat, 20 Juni 2025, sebanyak 15 emiten dijadwalkan memasuki masa cumulative date (cum date) dividen untuk laba bersih tahun buku 2024. Cum date merupakan tanggal terakhir bagi investor untuk memiliki saham agar berhak menerima dividen. Musim pembagian dividen ini masih semarak, dengan beberapa emiten siap memberikan dividen tunai dalam jumlah besar.
Beberapa emiten yang menonjol dengan nilai dividen signifikan antara lain PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) sebesar Rp 530 per saham, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Rp 332,44 per saham, serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 151,77 per saham. Investor disarankan untuk turut mempertimbangkan yield dividen, sebagai indikator penting pengembalian investasi dari dividen.