Suku bunga termasuk salah satu faktor penting yang mempengaruhi performa dari aset investor. Sehingga jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan cenderung berkurang atau bahkan lesu.Â
Namun untuk memahami ini semua harus dibuktikan dengan adanya data yang valid dan sesuai fakta di lapangan. Secara umum suku bunga dan investasi ini memang saling mempengaruhi.Â
Karena itu para pemangku kebijakan di bidang moneter cukup hati-hati dalam menentukan tingkat suku bunga. Namun sebelum itu sebaiknya kamu ketahui dulu jenis suku bunga dalam aktivitas ekonomi
Suku bunga secara umum adalah uang yang ditagihkan dari dana pokok dimana itu diberikan oleh pemberi pinjaman kepada peminjam. Di sisi lain, suku bunga juga diartikan sebagai besarnya dana yang diperoleh badan kredit atau perbankan tertentu dari akun yang di depositkan.Â
Karena itu jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan terkena pengaruhnya. Apalagi kini sudah ada suku bunga acuan dimana ketentuannya ditetapkan oleh badan otoritas tertentu.Â
Selain itu suku bunga ini juga menjadi referensi dari suku bunga kredit yang nantinya akan digunakan secara publik. Untuk jenis suku bunga ini terbagi menjadi dua bagian dan berikut ulasannya:
Suku bunga acuan BI ini disebut juga BI Rate dimana ketentuan ini dikeluarkan langsung oleh Bank Indonesia ke publik. Dikeluarkan suku bunga ini juga sebagai sikap atau posisi kebijakan moneter yang langsung dari Bank Indonesia.Â
Umumnya suku bunga ini diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia ketika rapat. Penetapan ini cukup dinantinya leh publik karena imbasnya juga pada investasi di masyarakat. Apalagi jika suku bunga naik investasi akan goyah atau bahkan turun drastis.Â
Untuk BI Rate sendiri pada bulan April 2022 lalu jumlah suku bunganya sekitar 3,5%. Ketentuan suku bunga ini tetap dan tidak mengalami perubahan sejak bulan Februari 2021 tahun lalu.Â
Suku bunga The Fed ini berbeda dengan BI Rate karena dikeluarkan langsung oleh bank sentral yang ada di Amerika Serikat. Umumnya suku bunga The Fed ini cukup mempengaruhi BI Rate yang ada di Indonesia.Â
Sehingga jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan mengalami perubahan dari sebelumnya. Untuk suku bunga The Fed di tahun 2022 besarnya sekitar 0,75% hingga 1%. Ketetapan suku bunga ini diputuskan di pertemuan FOMC pada tanggal 4 Mei 2022.Â
Besarnya suku bunga cukup memiliki pengaruh pada investasi sekitar dan berikut ulasan selengkapnya:
baca juga: Anak Adalah Investasi Akhirat, Membangun Generasi Unggul untuk Masa Depan
Suku bunga dengan investasi khususnya saham ini tergolong berbanding terbalik. Sehingga jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan cenderung lesu atau bahkan turun drastis.Â
Dikatakan demikian karena ketika lembaga keuangan menaikkan suku bunga maka pengaruhnya di semua pembiayaan perusahan. Bahkan pengaruh ini juga berimbas pada konsumen di suatu perekonomian.Â
Lalu ketika suku bunga kartu kredit naik maka uang yang akan dibelanjakan konsumen berkurang. Sebab konsumen harus membayar tagihan dan akibatnya pendapatan rumah tangga menjadi sedikit.Â
Ini dilakukan karena konsumen lebih memilih punya sedikit uang untuk anggaran lainnya. Efeknya keuntungan bisnis juga menurun dan cukup membebani pendapatan dari harga aset investasi.Â
Jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan berpengaruh ke pembiayaan dan uang yang dibelanjakan setiap orang. Namun saat suku bunga rendah maka permintaan akan investasi semakin tinggi.Â
Argumen ini disebut demikian karena di saat ekonomi lambat maka lembaga keuangan akan memangkas suku bunga. Hal ini dilakukan demi merangsang adanya aktivitas keuangan di masyarakat.Â
Dengan demikian pihak investor dan ekonomi memandang suku bunga rendah akan punya manfaat bagi peminjam pribadi atau perusahaan. Jika sudah demikian tentu akan membuat keuntungan yang diperoleh lebih besar dan ekonomi sekitar bisa lebih kuat.Â
Bukan hanya itu suku bunga rendah juga bisa membuat setiap orang membelanjakan uang untuk kebutuhan hariannya. Lalu dari sisi bisnis tentu akan mampu membiayai akuisisi, operasi dan tingkat ekspansinya lebih murah. Jika ini terus berlanjut maka harga aset investasi akan terus meningkat.
Suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah atau Bank Indonesia ini ada pengaruh di berbagai sektor diantaranya:
Aliran modal merupakan dana yang masuk dan keluar dari dan ke suatu negara. Karena itu kaitannya antara suku bunga dan investasi sebenarnya sebagai penentu kestabilan ekonomi dalam suatu negara.Â
Maka dari itu jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan berpengaruh ke ekonomi negara. Sebab selama ini tingkat suku bunga ini dijadikan sebagai barometer utama dalam mengukur imbal hasil investasi negara.Â
Dengan demikian ketika aliran modal di negara meningkat maka permintaan mata uang naik juga. Jika ini yang terjadi maka nilai tukar mata uang di suatu negara akan menguat.Â
Namun ketika aliran modal di negara tertentu menurun maka permintaan akan mata uangnya berkurang. Dalam kondisi seperti ini otomatis nilai tukar mata uang bisa melemah.Â
Jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan berpengaruh ke sektor ketenagakerjaan. Dikatakan demikian karena saat kondisinya terbalik dimana suku bunga rendah maka maka mereka termotivasi untuk mengajukan pinjaman.Â
Proses ini dilakukan demi memperluas bisnis yang sedang dijalankan oleh investor tersebut. Bentuk perluasan ini bisa dengan menambah cabang bisnis atau bahkan usaha yang ada terus dikembangkan produksinya.Â
Imbasnya maka pengusaha akan membuka lowongan pekerjaan untuk karyawan baru. Bahkan suku bunga rendah juga bisa mengurangi beban usaha dan ini bisa membuat pengusaha menawarkan gaji tinggi ke karyawan.Â
baca juga: 6 Fakta Menarik Dibalik Investasi Alat Kesehatan yang Viral di Media Sosial
Jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan memberikan pengaruh di sektor perumahan. Dalam kondisi yang seperti ini tentu masyarakat enggan untuk mengajukan kredit perumahan.Â
Namun saat suku bunga rendah maka banyak masyarakat termotivasi untuk mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). ini terjadi karena konsumen akan membayar biaya bunga yang relatif lebih kecil.
Maka dari itu Bank Indonesia dan pemerintah perlu menetapkan kebijakan agar tingkat suku bunga tergolong rendah. Imbasnya ketiak sektor perumahan meningkat maka ekonomi akan bergerak lebih stabil di masyarakat.Â
Jadi jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan mengalami gejolak ekonomi. Imbasnya cukup banyak dimana investasi akan lesu, daya beli masyarakat menurun dan berbagai pengaruh lainnya.Â
Untuk itu hal seperti ini perlu mendapatkan peninjauan lebih lanjut dari pemerintah dan Bank Indonesia. Beruntungnya tingkat suku bunga di Indonesia selama ini masih stagnan sehingga ekonomi sekitar masih terbilang cukup stabil.Â