
MNCDUIT.COM , JAKARTA — Sejumlah konstituen indeks saham royal tebar dividen atau IDX High Dividend 20 seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat rajin menebar dividen interim mereka kepada pemegang saham. Tahun ini pun BBCA hingga UNTR telah ancang-ancang menebar dividen interimnya.
Salah satu konstituen IDX High Dividend 20 yang akan menebar dividen interim adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG). Emiten tambang itu memastikan akan selalu mempertimbangkan dan membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya. Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Kurniawan Gozali mengatakan ITMG selalu mengedepankan shareholder value.
“Dividen interim akan selalu kami pertimbangkan dan akan ada. Cuma berapa besarnya, itu belum kami putuskan,” kata Yulius dalam public expose live pada pekan lalu.
: Hexindo Adiperkasa (HEXA) Tebar Dividen Rp356,26 Miliar, Intip Jadwalnya
Emiten perbankan Grup Djarum BBCA juga menjadi salah satu perusahaan yang paling royal membagikan dividen interim. Wakil Presiden Direktur BCA John Kosasih menyampaikan, perseroan dalam pembagian dividen setiap tahunnya mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain keseimbangan atas kebutuhan permodalan, penyaluran kredit, kepentingan shareholder, serta manajemen risiko atau kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR).
“Secara umum dapat kami sampaikan bahwa pembagian dividen setiap tahunnya ini tentu saja mempertimbangkan berbagai aspek,” kata John dalam public expose live.
: : Daftar Saham Royal Dividen Kualitas Mercy Harga Bajaj di IDX High Dividend 20
Secara historis, John mengatakan bahwa dividen BCA dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Adanya pembagian dividen interim, lanjut dia, juga memberi keleluasaan bagi investor untuk memanfaatkan arus kas tambahan, misalnya untuk reinvestasi di saham BCA.
Konstituen IDX High Dividend 20 lainnya yakni PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga telah memastikan akan tetap membagikan dividen interim meskipun kinerja perseroan mengalami tekanan. Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis menuturkan secara historis, setiap tahun UNTR menjalankan pembagian dividen interim.
: : ITMG hingga BBCA Siapkan Dividen Interim, Jadi Obat Lesu IDX High Dividend 20?
“Mengenai waktunya dan besarnya, saya tidak dapat sampaikan karena rencana ini harus disampaikan terlebih dahulu ke Bursa dan OJK [Otoritas Jasa Keuangan],” ujar Sara pada beberapa waktu lalu.
Menurut Sara, meskipun mengalami tekanan pada tahun ini, UNTR masih tetap membukukan laba. Hal ini membuat UNTR tetap dapat membagikan dividen ke pemegang saham.
“Sekalipun kinerja UNTR mengalami tekanan, namun seperti dapat dilihat dari kinerja semester I/2025, UNTR masih membukukan laba, sehingga tetap dapat membagikan dividen kepada pemegang saham,” tutur Sara.
Salah satu konstituen IDX High Dividend 20 yakni PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) bahkan telah terlebih dahulu membagikan dividen interim 2025. Para pemegang saham AKRA telah mendapatkan total guyuran dividen senilai Rp989,98 miliar atau Rp50 per lembar.
Sejumlah emiten yang masuk ke dalam IDX High Dividend 20 lainnya pun terbiasa menebar dividen interim mereka pada akhir tahun, seperti PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), hingga PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO).
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tebaran dividen interim bisa dimanfaatkan untuk pemulihan kinerja IDX High Dividend 20. Apalagi saat ini harga saham-saham konstituen IDX High Dividend 20 masih di bawah fair value.
“Jadi harusnya [momentum tebaran dividen interim] menarik dicermati, jadi sweetener bagi para pelaku investor,” kata Nafan kepada Bisnis pada Selasa (16/9/2025).
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan juga mengatakan meskipun kinerja indeks saham-saham penebar dividen royal itu sedang lesu, namun daya tarik investor masih tinggi.
“Investor konservatif dan institusi seperti dana pensiun tetap memburu saham-saham dengan payout ratio tinggi untuk cashflow rutin, terlebih bila emiten memiliki track record dividen stabil,” ujar David.
Data historis tebaran dividen interim sejumlah konstituen IDX High Dividend 20: ITMG
Secara historis, ITMG tidak pernah absen membagikan dividen interim sejak 2008. Nilai dividen interim terbesar yang dibagikan ITMG adalah saat tahun buku 2022 sebesar Rp4.128 per saham.
Setelah itu, pada tahun buku 2023, besaran dividen interim ITMG adalah sebesar Rp2.660, yang merupakan dividen interim kedua terbesar yang dibagikan perseroan sejak 2008. Adapun pada tahun buku 2024, ITMG membagikan dividen interim sebesar Rp1.228, dengan dividen final sebesar Rp2.245 per saham.
Pada tahun ini, ITMG berpeluang membagikan dividen interim seiring dengan raupan labanya. Emiten batu bara ini telah membukukan laba bersih sebesar US$90,97 juta per semester I/2025, meskipun turun 29,51% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$129,07 juta.
BBCA
BCA biasa membagikan dividen sebanyak dua kali untuk satu periode tahun buku keuangan sejak 2004. Pertama, perseroan membagikan dalam bentuk dividen interim yang biasanya diumumkan pada rentang September hingga Desember. Kedua, BBCA membagikan dividen final yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham tahunan.
BBCA tercatat telah membagikan dividen interim Rp50 per saham atau setara Rp6,1 triliun pada akhir 2024 lalu. Jumlah itu ditentukan berdasarkan perolehan laba BCA pada kuartal III/2024.
Pada tahun sebelumnya atau 2023, BBCA membagikan dividen interim senilai Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun. Lalu, pada 2022 BBCA membagikan dividen interim sebesar Rp35 per saham atau dengan nilai Rp4,31 triliun.
Pada tahun ini, BBCA berpeluang menebar dividen interim seiring dengan kinerja labanya. BBCA telah membukukan laba bersih senilai Rp29 triliun pada semester I/2025. Laba tersebut tumbuh 8% yoy dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu Rp26,9 triliun.
UNTR
Melansir laman resminya, UNTR tercatat tidak pernah absen membagikan dividen interim sejak 2006. Nilai dividen interim terbesar yang dibagikan UNTR adalah sebesar Rp818 per saham, pada 22 Oktober 2022. Lalu, tebaran dividen interim UNTR menjadi Rp701 per saham pada 2023 dan pada 2024 UNTR membagikan tebar dividen interim Rp667 per saham.
Pada tahun ini UNTR masih berpeluang menebar dividen interim kepada pemegang sahamnya seiring dengan catatan laba. Meskipun, laba bersih UNTR turun 15% menjadi Rp8,1 triliun sampai semester I/2025.
ASII
ASII
Induk UNTR, ASII juga terbiasa membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya. ASII telah membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp3,96 triliun atau setara Rp98 per saham kepada para investor.
Pada 2023, ASII juga membagikan dividen interim senilai total Rp3,96 triliun kepada pemegang sahamnya atau Rp98 per saham. Lalu, pada 2022 ASII membagikan dividen interim sebesar Rp3,5 triliun atau Rp88 per saham.
Tahun ini, ASII berpeluang menebar dividen interim seiring dengan raupan labanya. ASII telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,51 triliun pada semester I/2025, meskipun turun 2,15% yoy dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp15,85 triliun.
BBRI
BBRI pun terbiasa membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya. BBRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp135 per lembar atas kinerja laba per 30 September 2024.
Tahun sebelumnya atau 2023, BBRI menebar dividen interim sebesar Rp84 per lembar saham. Lalu, pada 2022, BBRI membagikan dividen interim Rp57 per lembar saham.
Tahun ini, BBRI telah meraup laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,28 triliun sampai semester I/2025. Pada periode sama tahun sebelumnya, BRI mencetak laba bersih Rp29,7 triliun, sehingga terjadi koreksi 11,53% yoy.
ADRO
ADRO telah membagikan dividen interim Rp106,84 per saham pada 2024. Pada tahun sebelumnya atau 2023, ADRO menebar dividen interim sebesar Rp199,98 per saham. Lalu, pada 2022 ADRO membayar dividen interim sebesar Rp249,5 per saham.
Pada 2025, emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini telah mencetak laba bersih US$174,94 juta atau setara Rp2,83 triliun (kurs Jisdor Rp16.231 per dolar AS 30 Juni 2025), meskipun tergerus 77,54% yoy dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar US$778,77 juta atau setara Rp12,64 triliun.
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) telah membagikan dividen interim kepada para investor sebesar Rp1,56 triliun atau setara Rp41 per saham pada 2024. Pada tahun sebelumnya atau 2023, UNVR membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau secara total Rp2,40 triliun. Lalu, pada 2022, UNVR membagikan dividen interim sebesar Rp69 per saham atau total Rp2,63 triliun.
Tahun ini, UNTR telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,15 triliun sampai semester I/2025, turun 12,61% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,46 triliun.
SIDO
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) telah membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp18 per saham atau senilai total Rp540 miliar. SIDO juga telah membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai Rp12,6 per saham atau senilai total Rp378 miliar. Tahun sebelumnya atau 2022, SIDO membagikan dividen interim sebesar Rp405 miliar atau setara Rp13,5 per lembar saham.
Pada tahun ini, SIDO membukukan laba bersih sebesar Rp600,5 miliar periode Januari-Juni 2025, turun dibandingkan capaian laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp608,5 miliar.
AKRA
AKRA telah membagikan dividen interim pada bulan lalu kepada para pemegang sahamnya senilai Rp989,98 miliar atau Rp50 per lembar.
Tebaran dividen AKRA tahun ini mengacu capain labanya, di mana sepanjang paruh pertama tahun ini, AKRA mengantongi laba bersih sebesar Rp1,18 triliun, naik 17,65% dibandingkan dengan Rp1,00 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya atau 2024, AKRA juga membagikan dividen interim dengan total senilai Rp987 miliar atau Rp50 per lembar.
Pada 2023, AKRA membagikan dividen interim Rp493,42 miliar atau Rp25 per saham. Pada 2022, dividen interim AKRA juga mencapai senilai Rp493,42 miliar atau Rp25 per saham.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.