JAKARTA – Tiga emiten dari Indonesia berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk dalam daftar 10 penawaran umum perdana atau IPO terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun 2025. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), PT Chandra Daya Asri Tbk. (CDIA), dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), menunjukkan potensi dan dinamika pasar modal Indonesia di kancah regional.
Menurut data komprehensif dari Deloitte Southeast Asia, PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) menempati posisi keenam dengan keberhasilan menghimpun dana IPO sebesar US$279 juta atau setara dengan Rp4,66 triliun. Pencatatan saham perusahaan di bursa efek ini berlangsung pada 10 September 2025, menandai langkah signifikan dalam sektor energi dan sumber daya.
Tak kalah impresif, PT Chandra Daya Asri Tbk. (CDIA) berhasil mengumpulkan dana IPO senilai US$144 juta atau sekitar Rp2,37 triliun, menjadikannya penghuni peringkat kesembilan. Emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025. Melengkapi dominasi Indonesia di daftar ini, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), yang merupakan emiten properti sekaligus anak usaha dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), berada di posisi kesepuluh dengan raihan dana sebesar US$141 juta.
Sementara itu, posisi puncak dalam daftar prestisius ini dikuasai oleh dua emiten yang tercatat di bursa Singapura. Mereka adalah NTT DC REIT, yang berhasil meraih dana IPO fantastis sebesar US$824 juta, dan Centurion Accommodation REIT dengan perolehan dana US$597 juta. Kehadiran emiten-emiten ini menggarisbawahi kekuatan sektor properti dan real estat di Singapura.
Sektor-sektor lain di Asia Tenggara juga menampilkan kinerja yang kuat. Maynilad Water Services dari Filipina, yang berfokus pada energi dan sumber daya, berhasil membukukan dana sebesar US$583 juta. Tak hanya itu, sektor jasa keuangan turut menunjukkan tren positif melalui Techcom Securities dan VPBank Securities dari Vietnam, yang masing-masing mengumpulkan dana US$525 juta dan US$484 juta dari aksi penawaran umum perdana mereka.
Menanggapi capaian ini, Deloitte Southeast Asia Capital Markets Services Leader, Tay Hwee Ling, mengungkapkan bahwa hingga 15 November 2025, total dana IPO di Indonesia baru mencapai US$921 juta. Angka ini hanya menunjukkan sedikit kenaikan dari US$903 juta pada tahun 2024. Capaian ini terlihat kontras dengan beberapa negara tetangga yang mencatat kenaikan signifikan, seperti Singapura yang mencapai penghimpunan dana tertinggi sebesar US$1,6 miliar, disusul Malaysia dengan US$1,1 miliar.
“Dari tiga negara, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, total IPO di tiga negara ini berkontribusi sekitar 67% dari total IPO di Asia Tenggara sepanjang tahun ini,” jelas Tay Hwee Ling dalam konferensi pers virtual pada Selasa (18/11/2025). Pernyataan ini menegaskan peran sentral ketiga negara tersebut dalam dinamika pasar IPO regional.
Berikut adalah daftar lengkap 10 IPO Terbesar 2025 di Asia Tenggara:
1. NTT DC REIT – real estate: US$824 juta [Singapura]
2. Centurion Accomodation REIT – real estate: US$597 juta [Singapura]
3. Maynilad Water Services – energy & resources: US$583 juta [Filipina]
4. Techcom Securities – financial services: US$525 juta [Vietnam]
5. VPBank Securities – financial services: US$484 juta [Vietnam]
6. Merdeka Gold – energy & resources: US$279 juta [Indonesia]
7. Eco-Shop Marketing Berhad – consumer: US$230 juta [Malaysia]
8. MR. DIY Holding – consumer: US$174 juta [Thailand]
9. Chandra Daya Investasi – energy & resources: US$144 juta [Indonesia]
10. Bangun Kosambi Sukses – real estate: US$141 juta [Indonesia]
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Tiga emiten asal Indonesia berhasil masuk dalam daftar 10 penawaran umum perdana (IPO) terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun 2025. PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) berada di posisi keenam dengan penghimpunan dana US$279 juta, diikuti PT Chandra Daya Asri Tbk. (CDIA) di peringkat kesembilan dengan US$144 juta. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) melengkapi daftar di posisi kesepuluh dengan perolehan dana US$141 juta.
Meskipun demikian, posisi puncak dalam daftar ini didominasi oleh emiten dari Singapura, NTT DC REIT dan Centurion Accommodation REIT, yang menghimpun dana US$824 juta dan US$597 juta. Total dana IPO di Indonesia hingga 15 November 2025 mencapai US$921 juta, sementara Singapura mencatat penghimpunan tertinggi sebesar US$1,6 miliar. Singapura, Malaysia, dan Vietnam secara kolektif menyumbang sekitar 67% dari total IPO di Asia Tenggara tahun ini.