
MNCDUIT.COM JAKARTA – Perusahaan exchange aset kripto terkemuka, Indodax, berhasil membukukan performa positif yang mengesankan pada April 2025. Platform ini mencatatkan volume transaksi aset kripto mencapai Rp 15,24 triliun, menunjukkan dominasinya di pasar domestik.
Vice President Indodax, Antony Kusuma, dalam keterangan resminya pada Kamis (5/6), mengungkapkan bahwa kontribusi Indodax terhadap volume transaksi nasional sangat signifikan, yakni menyumbang sekitar 42,83% dari total keseluruhan. Angka ini menegaskan posisi Indodax sebagai salah satu pemain kunci dalam geliat pasar kripto Indonesia.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa nilai transaksi aset kripto nasional pada April 2025 mencapai Rp 35,61 triliun. Capaian ini menandai pertumbuhan yang substansial dibandingkan bulan sebelumnya, Maret 2025, yang tercatat sebesar Rp 32,45 triliun. Lebih lanjut, volume transaksi April juga berhasil melampaui angka Februari 2025 yang sebesar Rp 32,78 triliun, mengindikasikan momentum positif yang berkelanjutan di pasar kripto.
Kenaikan transaksi kripto ini selaras dengan tren peningkatan jumlah investor kripto di Indonesia. Pada April 2025, jumlah investor telah mencapai 14,16 juta, naik signifikan dari 13,71 juta pada bulan sebelumnya. Data ini menyoroti semakin meluasnya adopsi aset digital sebagai pilihan investasi di kalangan masyarakat.
Antony Kusuma menafsirkan pertumbuhan nilai transaksi aset kripto ini sebagai indikator jelas kematangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pasar kripto Indonesia. Menurutnya, diversifikasi investasi yang terus berkembang mencerminkan kesiapan pasar dalam menyambut inovasi. Sementara itu, lonjakan jumlah investor kripto mengindikasikan adanya pergeseran paradigma, di mana masyarakat kini mulai memandang aset digital sebagai bagian integral dari strategi keuangan jangka panjang mereka.
“Ini adalah refleksi dari pemahaman yang makin dalam masyarakat terhadap potensi aset digital sebagai instrumen investasi yang valid dan terintegrasi dalam ekosistem keuangan modern,” terang Antony. Ia menambahkan, penguatan pondasi regulasi dan keterbukaan ekosistem menjadi faktor krusial yang secara langsung mendorong kepercayaan dan partisipasi investor kripto. Antony menegaskan bahwa industri kripto kini berada di persimpangan antara teknologi, regulasi, dan edukasi publik, di mana “keseimbangan antara ketiganya sangat krusial untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.”
Dukungan regulasi yang jelas dan terintegrasi, lanjut Antony, merupakan penopang utama pertumbuhan industri kripto. Ia sangat mengapresiasi langkah progresif OJK yang telah memberikan izin resmi kepada 23 entitas kripto, mencakup bursa (exchange), lembaga kliring, dan pedagang aset kripto. “Dengan dukungan regulasi, pelaku usaha dapat lebih fokus pada inovasi dan pengembangan layanan berkualitas, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan publik terhadap aset digital,” pungkas Antony, menggarisbawahi pentingnya kerangka hukum yang kokoh untuk masa depan pasar kripto Indonesia.
Indodax, perusahaan exchange aset kripto terkemuka, membukukan volume transaksi mencapai Rp 15,24 triliun pada April 2025. Jumlah ini menyumbang 42,83% dari total volume transaksi aset kripto nasional. Data OJK menunjukkan nilai transaksi kripto nasional pada April 2025 mencapai Rp 35,61 triliun, menandai pertumbuhan substansial dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Kenaikan transaksi ini sejalan dengan peningkatan jumlah investor kripto di Indonesia yang mencapai 14,16 juta pada April 2025, naik dari 13,71 juta pada Maret. Vice President Indodax, Antony Kusuma, menyatakan pertumbuhan ini mencerminkan kematangan pasar dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap aset digital. Dukungan regulasi yang jelas, termasuk izin OJK kepada 23 entitas kripto, dianggap krusial untuk pertumbuhan dan keberlanjutan ekosistem kripto.