IHSG Terkoreksi! Sesi I

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi di tengah volatilitas perdagangan pada sesi pertama hari Kamis (12/6). Pergerakan pasar saham diwarnai sentimen beragam yang memengaruhi keputusan investor.

Mengutip data RTI, IHSG terpantau turun 0,16% atau setara 11,487 poin, berada pada level 7.210,969. Aktivitas perdagangan menunjukkan 286 saham mengalami penurunan, sementara 292 saham berhasil mencatatkan kenaikan, dan 224 saham lainnya stagnan.

Total volume perdagangan pada sesi pagi mencapai 17,08 miliar saham, dengan nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 7,44 triliun. Angka ini menggambarkan ramainya aktivitas jual beli saham di awal perdagangan.

Tekanan terhadap IHSG datang dari tujuh indeks sektoral. Sektor teknologi menjadi yang paling tertekan dengan penurunan terdalam, yaitu IDX-Techno sebesar 1,15%. Menyusul di belakangnya, IDX-Infra terkoreksi 0,57%, dan IDX-Health turun 0,43%. Penurunan pada sektor-sektor ini turut membebani kinerja IHSG secara keseluruhan.

Saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) di antara konstituen LQ45 meliputi:

* PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang merosot 9,81% ke harga Rp 1.700. Penurunan tajam PGAS menjadi perhatian utama pelaku pasar.
* PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang turun 2,94% ke harga Rp 8.250. Koreksi pada saham INDF turut memberikan sentimen negatif.
* PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang melemah 2,12% ke harga Rp 1.155. Penurunan BBTN menambah daftar saham yang membebani indeks.

Di sisi lain, terdapat pula saham-saham yang berhasil mencatatkan kenaikan (top gainers) di antara konstituen LQ45, antara lain:

* PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang naik 2,95% ke harga Rp 1.395. Kinerja positif PGEO memberikan sedikit angin segar di tengah sentimen pasar yang cenderung negatif.
* PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang menguat 2,80% ke harga Rp 1.285. Kenaikan AKRA menunjukkan adanya minat beli pada saham ini.
* PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 1,87% ke harga Rp 8.175. AMMN menjadi salah satu saham yang memberikan kontribusi positif terhadap indeks LQ45.

Wajah Bursa Asia Beragam

Pergerakan bursa saham di kawasan Asia Pasifik menunjukkan variasi pada perdagangan hari ini. Reaksi pasar terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai kesepakatan dagang dengan China menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi sentimen investor.

Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China sudah “selesai” dan menegaskan bahwa tarif impor China akan tetap tinggi, yaitu 55%. Pernyataan ini dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang menambah ketidakpastian di pasar.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 mengalami penurunan sebesar 0,58%, sementara Topix melemah 0,24%. Korea Selatan mencatatkan penguatan, dengan Kospi naik 0,83% dan Kosdaq menguat 0,79%. Australia relatif stabil, dengan indeks S&P/ASX 200 stagnan.

Di pasar Greater China, Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,51%, sedangkan CSI 300 China daratan bergerak mendatar. Sementara itu, indeks Nifty 50 India naik tipis 0,11% di awal perdagangan. Kondisi ini mencerminkan sentimen pasar yang campur aduk di berbagai negara Asia.

Ringkasan

Pada sesi pertama perdagangan hari Kamis (12/6), IHSG mengalami koreksi sebesar 0,16% atau 11,487 poin ke level 7.210,969. Sektor teknologi menjadi pemberat utama dengan penurunan 1,15%, diikuti infrastruktur dan kesehatan. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan volume 17,08 miliar saham dan nilai transaksi Rp 7,44 triliun.

Bursa Asia menunjukkan pergerakan beragam, dipengaruhi oleh pernyataan Donald Trump mengenai kesepakatan dagang dengan China. Nikkei 225 Jepang turun 0,58%, sementara Kospi Korea Selatan naik 0,83%. Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,51%, mencerminkan sentimen pasar yang campur aduk di kawasan Asia.

You might also like