IHSG Rabu: Peluang Cuan Setelah Libur Panjang? Intip Proyeksinya!

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan pasca libur panjang dengan kinerja yang solid, berhasil menguat signifikan. Pada penutupan perdagangan Selasa (10/6), IHSG melonjak 1,65% ke level 7.230,84, menandai awal pekan yang positif bagi pasar modal Indonesia.

Analisis teknikal dari Senior Technical Analyst Panin Sekuritas, Mayang Anggita, menunjukkan bahwa IHSG ditutup di sekitar area resistance minor antara 7.175 hingga 7.240. Untuk melanjutkan momentum penguatan ini, IHSG perlu mampu menembus dan bertahan di atas level tersebut. Mayang menjelaskan, jika IHSG berhasil ditutup di atas area tersebut pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, potensi penguatan selanjutnya akan terbuka menuju level resistance 7.325–7.454. Di sisi lain, level support terdekat bagi IHSG teridentifikasi pada MA20 di 7.040, sementara level psikologis kunci berada di 7.000.Img AA1FZhHN

Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menambahkan bahwa secara teknikal, indikator stochastic RSI menunjukkan kondisi oversold dan telah membentuk golden cross, sementara indikator MACD menunjukkan penyempitan negative slope. Pergerakan IHSG juga berhasil menembus dan bertahan di atas level MA200 di sekitar 7.133. Valdy mencatat bahwa histogram volume turut menunjukkan peningkatan volume beli, mengindikasikan minat pasar yang positif. Berdasarkan berbagai sinyal teknikal ini, IHSG berpeluang besar untuk melanjutkan penguatan dan menguji level resistance di 7.300.

Penguatan IHSG tidak hanya ditopang oleh faktor teknikal, namun juga didorong oleh sentimen positif dari berbagai arah. Valdy Kurniawan menyebutkan bahwa lonjakan IHSG merupakan respons positif terhadap negosiasi lanjutan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu, pasar juga masih menantikan kelanjutan negosiasi AS dengan Indonesia yang diharapkan membawa kabar baik. Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari rilis data cadangan devisa Indonesia Mei yang stabil di angka US$ 152,5 miliar, mencerminkan stabilitas ekonomi makro.

Meskipun demikian, investor tetap perlu mencermati beberapa faktor eksternal. Pasar masih menantikan rilis data inflasi AS pada Mei 2025, yang diproyeksikan mencapai 2,5% secara tahunan (YoY). Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, turut menegaskan bahwa pergerakan IHSG akan terus dipengaruhi oleh rilis data-data ekonomi eksternal, termasuk arah kebijakan suku bunga acuan AS.

Untuk perdagangan Rabu (11/6), Indy Naila memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.164–7.354. Investor disarankan untuk mencermati saham MEDC dengan target harga di Rp 1.600 dan ELSA di Rp 482. Sementara itu, Valdy Kurniawan juga memberikan rekomendasi saham-saham yang menarik untuk dicermati, meliputi JPFA, PTRO, BREN, BBRI, BBCA, dan BTPS, sebagai pilihan potensial bagi investor dalam menghadapi pergerakan pasar ke depan.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan pasca libur panjang dengan penguatan signifikan 1,65% ke level 7.230,84 pada penutupan Selasa (10/6). Analisis teknikal menunjukkan IHSG ditutup di area resistance minor 7.175-7.240; penembusan di atasnya berpotensi membawa penguatan menuju 7.325-7.454. Indikator teknikal seperti stochastic RSI dan MACD memberikan sinyal positif, didukung volume beli yang meningkat. Proyeksi pergerakan IHSG pada Rabu (11/6) diperkirakan di rentang 7.164–7.354.

Penguatan IHSG ditopang sentimen positif dari negosiasi AS-China dan harapan negosiasi AS-Indonesia, serta stabilnya cadangan devisa Indonesia pada Mei 2025 di US$152,5 miliar. Namun, investor perlu mencermati rilis data inflasi AS Mei 2025 dan kebijakan suku bunga acuan AS. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati pada perdagangan Rabu (11/6) termasuk MEDC, ELSA, JPFA, PTRO, BREN, BBRI, BBCA, dan BTPS.

You might also like