IHSG Merosot Usai Data Kemiskinan: Profit Taking Jadi Alasan?

Img AA1Jgs07

MNCDUIT.COM , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali sesi I perdagangan hari ini, Jumat (25/7/2025), dengan pergerakan yang cenderung volatil dan mengarah pada pelemahan. Dinamika pasar ini dipicu oleh beragam faktor, salah satunya adalah pengumuman data kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, menjelaskan bahwa volatilitas dan tekanan jual pada IHSG utamanya disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar.

“Saat kita menilik data BPS yang baru diluncurkan, dengan angka kemiskinan yang menunjukkan penurunan, sempat memberikan sentimen positif yang mendorong IHSG menguat,” ungkap Nafan pada Jumat (25/7/2025).

: IHSG Tergelincir ke Zona Merah, Saham PANI, BBRI, BMRI Merosot

Namun, lanjut Nafan, penguatan tersebut terbukti hanya bersifat sementara. Pasar kembali menunjukkan pelemahan karena tekanan jual dari aksi profit taking yang mendominasi. Nafan mengamati bahwa penguatan jangka pendek ini merupakan respons alami pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan yang telah diperoleh.

: : 10 Saham Pendorong IHSG Melaju ke Level 7.530,90 Hari Ini (24/7)

Selain sentimen domestik, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh situasi di kawasan Asia Tenggara. Nafan menyoroti konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja sebagai faktor eksternal yang turut membebani pasar. Ketidakpastian akibat potensi konflik militer ini mendorong masyarakat internasional, termasuk pelaku pasar, untuk mengambil sikap lebih hati-hati.

“Situasi ini secara langsung turut memengaruhi keputusan dan sikap kehati-hatian pelaku pasar,” tambahnya.

: : IHSG Ditutup Menguat 0,83% ke 7.530, Saham Bank BUMN Menyala

Pada penutupan sesi I, IHSG tercatat melemah 0,14% ke level 7.520,28. Sepanjang sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan bergerak dalam rentang 7.515 hingga 7.546.

Total volume transaksi pada sesi I mencapai 12,7 miliar saham dengan nilai perdagangan mencapai Rp5,9 triliun. Dari ratusan saham yang diperdagangkan, sebanyak 234 saham berhasil mencatatkan kenaikan, sementara 350 saham terpaksa turun ke zona merah, dan 209 saham lainnya terpantau stagnan tanpa perubahan harga.

Beberapa saham unggulan menunjukkan pelemahan signifikan pada penutupan sesi I hari ini, Jumat (25/7/2025). Saham PANI anjlok 2% ke level Rp15.900, disusul saham BBCA yang terkoreksi 0,29% menjadi Rp8.475, dan saham BMRI yang melemah 1,46% ke posisi Rp4.730.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi I perdagangan Jumat (25/7/2025), terutama dipicu oleh aksi profit taking yang dilakukan pelaku pasar. Meskipun pengumuman data kemiskinan BPS yang menunjukkan penurunan sempat memberikan sentimen positif dan mendorong penguatan sesaat, tekanan jual mendominasi setelah pelaku pasar merealisasikan keuntungan.

Selain sentimen domestik, konflik antara Thailand dan Kamboja juga membebani pasar, mendorong kehati-hatian investor. Pada penutupan sesi I, IHSG tercatat melemah 0,14% ke level 7.520,28, dengan 350 saham mengalami penurunan, termasuk saham unggulan seperti PANI, BBCA, dan BMRI.

You might also like