
MNCDUIT.COM JAKARTA. Mengawali perdagangan hari Rabu (11/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak melemah, kontras dengan performa mayoritas bursa regional Asia yang justru menunjukkan penguatan signifikan.
Berdasarkan data dari RTI pada pukul 09.12 WIB, IHSG tercatat turun sebesar 0,30% atau 21,573 poin, berada di level 7.209,172. Data perdagangan menunjukkan, sebanyak 174 saham bergerak melemah, sementara 260 saham menguat, dan 202 saham lainnya stagnan. Total volume perdagangan pagi ini mencapai 2,9 miliar saham dengan nilai transaksi yang menginjak angka Rp 1,9 triliun.
Penurunan IHSG pagi ini sebagian besar dipicu oleh melemahnya tiga indeks sektoral utama, yaitu IDX-Infra yang merosot 0,67%, diikuti oleh IDX-Finance yang turun tipis 0,06%, serta IDX-Trans yang melemah 0,02%.
Ambil Jeda Sejenak, IHSG Dibuka Turun 0,3% Pada Rabu Pagi (11/6)
Di antara jajaran saham-saham unggulan LQ45, beberapa nama mencatatkan pelemahan signifikan. Tiga di antaranya adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang anjlok 5,15% menjadi Rp 2.760, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang terkoreksi 2,50% ke level Rp 7.800, serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melemah 1% ke posisi Rp 1.490.
IHSG Berpeluang Menguat Rabu (11/6), Ini Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas
Sementara itu, saham-saham yang menjadi primadona di daftar LQ45 mencakup PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang melesat 9,66% mencapai Rp 454. Disusul oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang naik 1,87% ke Rp 2.180, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menguat 2,15% ke Rp 3.330.
AS-China Sepakati Kerangka Dagang, Siap Longgarkan Pembatasan Ekspor Mineral Kritis
ANTM Chart by TradingView
Bursa Regional Menghijau
Berbeda dengan performa IHSG, mayoritas bursa saham Asia-Pasifik justru dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif yang berasal dari perkembangan terbaru dalam negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang dinilai menunjukkan kemajuan produktif.
Kedua raksasa ekonomi dunia tersebut dilaporkan telah mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk mengimplementasikan konsensus Jenewa. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, bersama dengan Wakil Menteri Perdagangan China, Li Chenggang.
“Kami telah mencapai kerangka kerja untuk melaksanakan konsensus yang disepakati dalam pembicaraan presiden kedua negara,” ujar Lutnick kepada awak media.
Dolar AS Stabil Rabu (11/6) Pagi, Usai AS-China Sepakati Kerangka Perdagangan
Berikut adalah pergerakan sejumlah indeks utama Asia-Pasifik yang tercatat pagi ini:
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.271 Per Dolar AS Pada Hari Ini (11/6)
Negosiasi Lanjut, Tapi Belum Final
Meskipun telah ada kemajuan yang signifikan, perlu dicatat bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak belum rampung sepenuhnya. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dilaporkan telah meninggalkan meja perundingan di London. Namun, Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, masih melanjutkan diskusi yang diperkirakan dapat berlangsung hingga Rabu.
Para investor kini menantikan persetujuan resmi dari Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping, yang akan menjadi kunci penentu kelanjutan implementasi kerangka kesepakatan perdagangan yang telah dicapai.
Pada awal perdagangan hari Rabu (11/6), IHSG terpantau melemah sebesar 0,30% atau 21,573 poin ke level 7.209,172, berlawanan dengan tren positif di sebagian besar bursa regional Asia. Pelemahan IHSG dipicu oleh penurunan pada beberapa indeks sektoral utama seperti IDX-Infra, IDX-Finance, dan IDX-Trans. Beberapa saham LQ45 seperti TLKM, AMMN, dan BRPT juga mengalami penurunan signifikan.
Berbeda dengan IHSG, bursa saham Asia-Pasifik umumnya menguat, didorong oleh sentimen positif dari kemajuan negosiasi dagang antara AS dan China. Kedua negara telah mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk mengimplementasikan konsensus Jenewa. Indeks utama Asia-Pasifik seperti CSI 300 China, Hang Seng Hong Kong, Nikkei 225 Jepang, dan Kospi Korea Selatan mencatatkan penguatan.