IHSG Merah! UNVR, AMMN, ASII Jadi Pemberat LQ45

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari kedua pekan ini dengan catatan merah. Setelah melalui sesi yang dinamis, IHSG terpantau ditutup di zona negatif, mencerminkan adanya tekanan jual di pasar modal Indonesia.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, performa IHSG menunjukkan pelemahan sebesar 0,30%. Angka ini setara dengan penurunan 24,52 poin, membawa indeks acuan tersebut kembali ke level 8.092,62 pada penutupan perdagangan, Selasa (28/10/2025). Pergerakan ini mengindikasikan sentimen pasar yang kurang positif pada hari tersebut.

Pelemahan IHSG sebagian besar dipicu oleh anjloknya kinerja lima indeks sektoral dari total sebelas sektor yang tercatat di BEI. Sektor perindustrian menjadi penekan terbesar dengan penurunan signifikan 0,99%. Menyusul kemudian sektor keuangan yang tergerus 0,74%, sektor barang konsumer primer melemah 0,61%, sektor transportasi turun 0,14%, dan sektor barang baku terkoreksi tipis 0,11%. Kelima sektor ini secara kolektif memberikan kontribusi terhadap tekanan bearish yang dialami IHSG.

Di sisi lain, tidak semua sektor menunjukkan kinerja negatif. Sejumlah sektor justru berhasil mencatat penguatan dan memberikan daya tahan bagi pasar saham. Sektor properti dan real estate memimpin kenaikan dengan lonjakan impresif 3,40%. Diikuti oleh sektor Kesehatan yang menguat 2,65%, sektor teknologi melesat 2,28%, sektor barang konsumer non primer naik 1,25%, sektor infrastruktur bertumbuh 0,31%, serta sektor energi yang mencatatkan penguatan tipis 0,08%. Kinerja positif sektor-sektor ini memberikan harapan di tengah koreksi pasar.

Aktivitas perdagangan saham di BEI pada hari tersebut juga cukup ramai. Total volume perdagangan saham mencapai 29,72 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi menembus angka p 9,46 triliun. Meskipun IHSG ditutup melemah, jumlah saham yang mengalami kenaikan sedikit lebih banyak dibandingkan yang turun. Terdapat 309 saham yang melemah, 341 saham yang menguat, dan 159 saham yang posisinya stagnan. Dinamika ini menunjukkan pergerakan yang variatif di level individual saham.

IHSG Turun 0,35% pada Sesi I Selasa (28/10): Saham UNVR, AMMN, ASII Jadi Top Losers

Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa emiten mencatat koreksi paling dalam. Berikut adalah daftar top losers di LQ45:

1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merosot tajam 8,12% menjadi Rp 2.490 per saham.

2. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) tergelincir 4,51% ke level Rp 6.875 per saham. Img AA1PgCm3

3. PT Astra International Tbk (ASII) ikut terkoreksi 4,17% ke harga Rp 6.327 per saham.

Namun, ada pula saham-saham yang berhasil menunjukkan performa cemerlang dan menjadi motor penggerak indeks di tengah tekanan pasar. Berikut adalah daftar top gainers di LQ45:

1. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melesat 7,59% ke Rp 1.275 per saham.

2. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) turut melonjak 7,52% ke Rp 715 per saham.

3. PT Bank Jago Tbk (ARTO) menguat signifikan 6,48% mencapai Rp 2.300 per saham.

IHSG Bergerak Liar di Awal Perdagangan Selasa (28/10), Dibayangi Merahnya Bursa Asia

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,30% atau 24,52 poin ke level 8.092,62 pada penutupan perdagangan Selasa (28/10/2025). Penurunan ini sebagian besar dipicu oleh anjloknya lima sektor utama seperti perindustrian dan keuangan, meskipun enam sektor lain termasuk properti dan real estate berhasil menguat. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan total volume saham mencapai 29,72 miliar lembar, di mana jumlah saham yang menguat sedikit lebih banyak dari yang melemah.

Di antara saham-saham unggulan LQ45, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT Astra International Tbk (ASII) menjadi saham dengan koreksi terdalam. Sebaliknya, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat penguatan signifikan, menjadi penggerak positif di tengah tekanan pasar.

You might also like