
MNCDUIT.COM JAKARTA. Kabar baik bagi investor! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan taringnya dengan melaju kencang di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan hari Kamis, 7 Agustus 2025. Optimisme pasar terasa kuat, membawa harapan akan tren positif di sisa hari perdagangan.
Data dari RTI menunjukkan IHSG berhasil menguat sebesar 0,49%, atau naik 37,02 poin, mencapai level 7.540,77. Pergerakan ini didukung oleh aktivitas perdagangan yang cukup ramai, dengan 251 saham mencatatkan kenaikan, sementara 332 saham mengalami penurunan, dan 218 saham bergerak stagnan.
Total volume perdagangan hari ini mencapai 19,45 miliar saham, dengan nilai transaksi yang fantastis, menyentuh sekitar Rp 9,3 triliun. Angka ini menunjukkan kepercayaan investor yang tetap tinggi terhadap pasar modal Indonesia.
Dari sisi sektoral, delapan indeks sektoral menjadi motor penggerak penguatan IHSG. Sektor dengan kenaikan tertinggi dipimpin oleh IDX-Cyclic yang melonjak 1,81%, diikuti oleh IDX-Basic yang naik 1,23%, dan IDX-Industry yang tumbuh 0,84%. Performa solid sektor-sektor ini memberikan sentimen positif bagi keseluruhan pasar.
Saham-saham yang berhasil mencatatkan diri sebagai *top gainers* di kelompok LQ45 pada sesi pagi ini antara lain:
* PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melesat tinggi dengan kenaikan 15,51% ke Rp 8.750.
* PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga tak kalah menarik, naik 5,00% ke Rp 2.520.
* PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turut memberikan kontribusi positif dengan kenaikan 4,11% ke Rp 4.050.
Di sisi lain, terdapat beberapa saham yang harus rela berada di posisi *top losers* LQ45, antara lain:
* PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terkoreksi 2,81% ke Rp 2.420.
* PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) turun 1,85% ke Rp 1.590.
* PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga mengalami penurunan sebesar 1,79% ke Rp 1.370.
Dari sisi makroekonomi, Bank Indonesia (BI) melaporkan penurunan posisi cadangan devisa pada Juli 2025 menjadi US$ 152,0 miliar. Meskipun terjadi penurunan, angka ini masih menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah oleh BI di tengah gejolak pasar keuangan global.
Sentimen positif juga datang dari bursa saham Asia yang secara umum menguat pada perdagangan hari ini. Reli saham teknologi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menjadi katalis utama penguatan tersebut.
Saham-saham Jepang mencatatkan rekor tertinggi baru, didorong oleh sentimen positif dari Wall Street dan laporan keuangan korporasi yang menggembirakan. Indeks Topix Jepang naik 0,9% ke rekor tertinggi sepanjang masa, diikuti oleh Nikkei dengan persentase kenaikan yang sama.
Bursa Taiwan juga menunjukkan performa yang impresif dengan melonjak 2,3% ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun. Sementara itu, Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,6%, Hang Seng Hong Kong naik 0,4%, dan indeks saham unggulan China daratan naik 0,3%.
Namun, di tengah euforia pasar Asia, bursa Australia sedikit melemah setelah mencetak rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.
Ekspektasi pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait perang di Ukraina turut memberikan sentimen positif bagi pasar, menambah keyakinan investor akan stabilitas global.
IHSG menguat 0,49% pada sesi pertama perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025, mencapai level 7.540,77 dengan nilai transaksi sekitar Rp 9,3 triliun. Penguatan ini didorong oleh delapan indeks sektoral, dengan IDX-Cyclic mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,81%. Saham AMMN menjadi *top gainer* di kelompok LQ45 dengan kenaikan 15,51%.
Meskipun cadangan devisa Indonesia turun menjadi US$ 152,0 miliar, bursa saham Asia secara umum menguat. Bursa Taiwan melonjak 2,3% ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun. Sentimen positif juga dipengaruhi oleh ekspektasi pertemuan antara Presiden AS dan Rusia terkait perang di Ukraina, menambah keyakinan investor terhadap stabilitas global.