KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengukir performa impresif pada penutupan perdagangan Rabu (29/10/2025), melesat 73,59 poin atau setara 0,91% dan ditutup kokoh di level 8.166,22. Kenaikan signifikan ini menandai optimisme pasar yang kembali membara, setelah dinamika perdagangan yang sempat bergejolak.
Menurut Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, pergerakan IHSG pada hari tersebut menunjukkan ketahanan luar biasa. Sempat dibuka menguat, lalu melemah, namun akhirnya berhasil berbalik arah ke zona positif. Penguatan ini sebagian besar ditopang oleh kinerja solid saham-saham dari sektor perbankan besar dan pertambangan yang menjadi andalan pasar.
Alrich menambahkan, sentimen positif yang memicu penguatan tersebut berasal dari beberapa faktor kunci. Antara lain, ekspektasi pasar akan adanya penurunan suku bunga acuan oleh The Fed, serta kebijakan proaktif dari Bank Indonesia (BI) berupa rencana insentif penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang responsif menurunkan suku bunga kredit lebih cepat, efektif mulai 1 Desember 2025. Di samping itu, optimisme terhadap pemulihan ekonomi domestik pada kuartal IV-2025 dan sinyal rebound harga komoditas emas turut memberikan dorongan kuat bagi indeks.
Secara terpisah, Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyoroti peran dominan aksi beli bersih atau net buy asing yang mencapai angka fantastis Rp 3,79 triliun sepanjang perdagangan. Meskipun volume transaksi tercatat di bawah rata-rata 20 hari terakhir, derasnya aliran dana asing ini menjadi katalis utama penguatan IHSG. Audi juga menggarisbawahi pengaruh positif dari sentimen global, yakni terbukanya kembali ruang diskusi produktif antara presiden Trump dan presiden Xi, yang secara langsung mengerek naik kinerja bursa saham regional Asia, termasuk Indonesia. Tak ketinggalan, musim laporan keuangan kuartal ketiga 2025 yang masih menunjukkan pertumbuhan resilien dari berbagai sektor turut menyuntikkan kepercayaan investor.
IHSG Tertekan 3 Hari Beruntun, Cek Saham Net Sell dan Net Buy Terbesar Asing Kemarin
Proyeksi IHSG
Dari kacamata analisis teknikal, Alrich menjelaskan bahwa histogram MACD masih berada di area negatif, sementara indikator Stochastic RSI cenderung mengarah ke bawah di area pivot. Namun, ada sinyal positif dari volume beli yang menunjukkan peningkatan, diperkuat oleh garis A/D yang mengindikasikan adanya akumulasi di pasar. Meskipun IHSG ditutup di atas level MA20, posisinya masih berada di bawah level MA5. Dengan mempertimbangkan dinamika ini, Alrich memproyeksikan bahwa IHSG dalam jangka pendek berpotensi melanjutkan penguatan, dengan target menguji level resistance krusial di kisaran 8.200-8.250.
Intip Saham Net Buy Terbesar Asing Saat IHSG Terkoreksi Tiga Hari Berturut-turut 
Investor juga akan mencermati sejumlah sentimen global yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (30/10). Alrich menyebut, fokus utama akan tertuju pada hasil pertemuan Bank of Japan (BOJ) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5%. Selain itu, rilis data pertumbuhan ekonomi Jerman untuk kuartal III-2025 yang diproyeksikan tumbuh 0,3% Year-on-Year (YoY) dari 0,2% pada kuartal sebelumnya, serta data inflasi Jerman bulan Oktober 2025 yang diperkirakan melambat menjadi 2,2% YoY dari 2,4% pada September, akan menjadi perhatian. Dari Zona Euro, data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 juga akan dirilis, dengan estimasi kenaikan menjadi 1,2% YoY dari 0,5% sebelumnya. Tak kalah penting, The European Central Bank (ECB) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter, yang sebagian besar pasar memprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan di 2,15%.
Sementara itu, Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada Kamis (30/10) akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas. Pergerakan indeks diperkirakan akan berada dalam rentang support di level 8.040 dan resistance 8.250. Secara teknikal, indikator RSI menunjukkan sinyal pembalikan arah, meskipun MACD masih memperlihatkan tren yang melandai. Dari sisi sentimen, pasar menantikan pengumuman keputusan Fed Funds Rate (FFR) yang diantisipasi akan dipangkas sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4%. Audi berpendapat bahwa ekspektasi pemangkasan ini sebagian besar telah “priced-in” oleh pasar, tercermin dari penguatan yang terjadi sebelumnya. Investor juga masih menaruh harapan pada pemangkasan FFR satu kali lagi sebesar 25 bps hingga Desember 2025, menambah optimisme terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar.
Asing Net Buy Rp 6,12 Triliun, Cermati Saham yang Banyak Diborong Sepekan Terakhir
Rekomendasi Saham
Untuk membimbing investor dalam mengambil keputusan, Audi membagikan sejumlah saham pilihan berdasarkan analisis teknikal yang menarik untuk perdagangan Kamis (30/10). Beberapa rekomendasi tersebut meliputi:
1. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Rekomendasi: Speculative buy
Support: Rp 860
Resistance: Rp 1.080
BUKA Berhasil Balik Rugi Jadi Laba Rp2,9 T pada Kuartal III-2025, Cek Rekomendasinya
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Rekomendasi: Speculative buy
Support: Rp 3.240
Resistance: Rp 3.960
BRPT Chart by TradingView
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Rekomendasi: Trading buy
Support: Rp 4.490
Resistance: Rp 4.940
Sementara itu, Phintraco Sekuritas melalui Alrich juga merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk dicermati pada perdagangan Kamis (30/10), antara lain BMRI, BBTN, ANTM, PSAB, HRUM, dan ASII. Pilihan-pilihan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi investor yang mencari peluang di tengah dinamika pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan 0,91% menjadi 8.166,22 pada penutupan perdagangan Rabu (29/10/2025), didukung oleh sektor perbankan dan pertambangan besar. Penguatan ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, insentif Giro Wajib Minimum dari Bank Indonesia, serta optimisme pemulihan ekonomi domestik. Aksi beli bersih asing sebesar Rp 3,79 triliun dan sentimen positif dari diskusi global juga menjadi katalis utama kenaikan IHSG.
Proyeksi analis menunjukkan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan jangka pendek, menargetkan level 8.200-8.250 pada perdagangan Kamis (30/10). Sentimen global seperti pertemuan Bank of Japan, rilis data ekonomi Jerman dan Zona Euro, serta keputusan suku bunga ECB akan dicermati. Ekspektasi pemangkasan Fed Funds Rate juga menjadi faktor penting. Beberapa saham yang direkomendasikan analis untuk perdagangan berikutnya meliputi BRMS, BRPT, BMRI, BBTN, ANTM, PSAB, HRUM, dan ASII.