
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan performa yang kurang menggembirakan. Bursa saham domestik kembali terpuruk dalam, dibayangi sentimen negatif yang kuat akibat memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah.
Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun melalui RTI, IHSG ditutup anjlok signifikan sebesar 119,99 poin atau setara 1,74% pada perdagangan Senin (23/6). Penutupan ini membawa IHSG berakhir di level 6.787,14, sekaligus memperpanjang tren koreksi menjadi empat hari berturut-turut. Ini menunjukkan tekanan jual yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.
Total volume perdagangan saham pada hari tersebut mencapai 25,39 miliar unit, dengan nilai transaksi harian yang tercatat sebesar Rp 12,79 triliun. Gambaran pasar menunjukkan dominasi sentimen negatif, dengan 533 saham mengalami pelemahan, sementara hanya 128 saham yang berhasil menguat, dan 140 saham lainnya stagnan. Angka-angka ini mencerminkan kehati-hatian investor dalam mengambil posisi di tengah fluktuasi pasar yang tinggi.
Di tengah gejolak pasar ini, investor asing kembali menunjukkan aksi jual bersih (net sell) yang cukup besar. Tercatat, investor global melepas saham senilai Rp 276,84 miliar di seluruh pasar. Fenomena ini menunjukkan adanya perpindahan modal dari aset berisiko di pasar saham domestik, kemungkinan besar sebagai respons terhadap ketidakpastian yang berkembang.
Namun demikian, di balik koreksi masif IHSG dan aksi jual bersih yang dilakukan oleh investor asing secara keseluruhan, terdapat sekelompok saham pilihan yang justru menjadi incaran mereka. Sejumlah saham berhasil menarik minat beli asing, menunjukkan bahwa tidak semua sektor atau emiten dianggap sama dalam kondisi pasar yang bergejolak. Berikut adalah 10 saham dengan nilai beli bersih (net buy) terbesar oleh investor asing pada perdagangan Senin tersebut:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 149,55 miliar
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 75,9 miliar
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 39,27 miliar
4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO): Rp 34,05 miliar
5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 33,1 miliar
6. PT PERTAMINA Geothermal Energy Tbk (PGEO): Rp 25,9 miliar
7. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 19,99 miliar
8. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA): Rp 18,99 miliar
9. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR): Rp 16,81 miliar
10. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS): Rp 13,02 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan koreksi tajam, anjlok 1,74% ke level 6.787,14 pada Senin (23/6), melanjutkan tren pelemahan empat hari berturut-turut. Pelemahan ini dipicu oleh sentimen negatif akibat memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah. Pasar domestik didominasi tekanan jual dengan 533 saham melemah, mencerminkan kehati-hatian investor.
Di tengah gejolak ini, investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 276,84 miliar di seluruh pasar. Namun, di balik koreksi masif dan net sell tersebut, investor asing justru memborong sejumlah saham pilihan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi incaran utama dengan net buy Rp 149,55 miliar, diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebagai bagian dari 10 saham teratas yang dibeli asing.